Rencana Penertiban Pedagang di Simpang Barelang, Kasitrantib: Mereka Bersedia untuk Ditertibkan
Kasitrantib Kecamatan Sagulung, Jamil menyebut, pedagang di Simpang Barelang bersedia ditertibkan bila proyek pelebaran mulai dikerjakan.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Rencana penertiban pedagang di Jalan Trans Barelang
(Simpang Barelang) sudah sering disosialisasikan.
Kepala Seksi dan ketertiban (Kasitrantib) Kecamatan Sagulung, Jamil, mengatakan, pendataan terhadap sejumlah kios sudah pernah dilakukan sejak 2017 lalu.
Bahkan pertemuan sudah sering dilakukan dengan para pedagang di Simpang Barelang. "Kalau pedagang siap untuk ditertibkan," kata Jamil, Minggu (19/1/2020).
Dalam pertemuan yang beberapa kali dilakukan, para pedagang bersedia untuk ditertibkan bila proyek pelebaran jalan akan dikerjakan.
Sementara mengenai relokasi pedagang dan penataan pedagang. Jamil mengatakan pihaknya belum membahas sampai kesana. "Kami belum ada bahas sampai kesana,"kata Jamil.
Jamil mengatakan, pihak kecamatan sedang mencari solusi akan dikemanakan nantinya pedagang di sepanjang jalan Trans Barelang (Simpang Barelang).
"Lahannya tidak ada, pihak kecamatan masih mencari solusi," ucap Jamil.
Sejumlah pedagang di jalan Trans Barelang (Simpang Barelang) sebelumnya hanya bisa pasrah dan tidak bisa berbuat banyak.
Ini menyusul rencana Pemerintah Kota Batam, yang akan melakukan pelebaran jalan di Simpang Barelang.
Keberadaan pedagang kaki lima di Simpang Barelang akan ditertibkan.
Meski menyesal, para pedagang mengaku tak kuasa berbuat banyak.
Wati, menceritakan dirinya sudah lama berjualan di Simpang Barelang.
"Ini sudah mau sepuluh tahun lebih. Kalau mau digusur ya mau bilang apa,"kata Wati.
Dia mengaku selama ini mereka berjualan disana, hanya mendukung pariwisata jembatan satu Barelang.
"Ya kami berjualan kan, mendukung pariwisata juga, jadi wisatawan yang hendak ke Barelang, bisa belanja makanan ringan," kata Wati.
Nurmaya, pedagang lainnya mengaku beberapa tahun belakangan usaha jualan mereka sudah susah.
"Sekarang ini sudah jarang orang berhenti. Tidak tahulah, jadi kita yang jualan ini juga untungnya yidak seberapa lagi," kata Nurmaya.
Dengan adanya rencana pemerintah melakukan pelebaran jalan. Nurmaya mengaku cukup senang.
"Selama ini memang banyak pembeli enggan berhenti karena jalannya sempit. Tapi kalau nanti dilakukan pelebaran jalan. Kita berharap tempat kita berjualan tetap disediakan," kata Nurmaya.
Dia juga mengaku belakang kios mereka adalah jurang."Kalau bisa diratakan semua dan kami pedagang ini tetap diberikan kesempatan untuk berjualan,"katanya.
Dia juga mengaku siapa ditata sesuai dengan aturan pemerintah Kota Batam.
"Ya minimal kios disediakan, kalau mau disewa, kita juga siap menyewa," kata Nurmaya.(Tribunbatam.id, Ian Sitanggang)
