ANTISIPASI VIRUS CORONA DI BINTAN
Jadi Pendeteksi Suhu, Ini Dia Cara Kerja Termal Scanner, Alarm Bunyi Jika Suhu Tubuh Tinggi
Setiap wisatawan asing yang datang ke Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) harus melewati alat pendeteksi suhu tubuh atau biasa disebut Termal Scanner.
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Setiap wisatawan asing yang datang ke Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) harus melewati alat pendeteksi suhu tubuh atau biasa disebut Termal Scanner.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 2 Tanjungpinang, Agus Jamaludin melalui Kasi Pengendalian Karantina dan surveykands Epidemiologi Nolita Sephana menjelaskan, alat pendeteksi ini bisa melihat langsung berapa suhu setiap orang.
"Jadi setiap penumpang Warga Negara Asing (WNA) yang datang ke Indonesia seperti Tanjungpinang harus dilakukan pengecekan dengan alat tersebut," katanya, Rabu (22/1/2020).
Disampaikannya, bila alat tersebut mendeteksi suhu tubuh penumpang mencapai lebih dari 38 derajat celcius, petugas akan melakukan pemeriksaan.
"Otomatis alat ini akan berbunyi alarmnya. Petugas akan meminta WNA itu untuk masuk dalam ruangan pemeriksaan," ujarnya.
Ia menegaskan, bahwa alat ini tidak bisa langsung mengklaim bila suhu tubuh melebih 38 derajat celcius menandakan terkena wabah penyakit dari luar negeri.
"Tidak bisa langsung mengklaim. Makanya kita lakukan pemeriksaan lanjutan. Tapi tetap awal pemeriksaan bila suhu naik ya saat alat mendeteksi," ujarnya.
Pemeriksaan menggunakan alat itu pun wajjb dilakukan oleh seluruh penumpang yang datang dari luar negeri.
Sebagai informasi, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas ll Tanjungpinang membawahi 11 wilayah kerja.
Terdiri dari, Kabupaten Lingga, Kabupaten Bintan, Kota Tanjungpinang, Kabupaten Anambas, dan Kabupaten Natuna.
"Kalau data penumpang yang datang dari luar negeri secara keseluruhan ada 31.720 orang. Terhitung mulai 5 sampai 20 Januari 2020," sebutnya.
"Untuk pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) ada sebanyak 10.516 orang. Pelabuhan di Lagoi paling banyak, ada 21.224 orang, sisanya pelabuhan kargo," tambahnya memberikan data penumpang dari luar negeri.
2 WNA Asal China Sempat Diduga Terjangkit Virus Corona, Begini Kronologinya Menurut KKP Tanjungpinang
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 2 Tanjungpinang mengungkapkan awal mula adanya informasi dugaan turis Warga Negara Asing (WNA) asal China yang terpapar virus Coronavirus (nCoV) alias virus corona.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 2 Tanjungpinang Agus Jamaludin melalui Kasi Pengendalian Karantina dan surveykands Epidemiologi Nolita Sephana mengaku mendapat informasi dari RSUD Kijang, Bintan 20 Januari 2020.
"Atas informasi itu, kita tindak lanjuti bersama Dinkes Bintan. Sebab turis itu ada keluhan demam, batuk, dan pilek. Kebetulan WNA tersebut berasal dari Wuhan, Provinsi Hubei, Cina," sebutnya saat ditemui di Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang, Rabu (22/1/2020) siang.
Disampaikannya, penyelidikan epidemiologi, dua WNA tersebut melaporkan tidak pernah mengunjungi pasar segar lokal di Wuhan tempat outbreak.
"Juga tidak punya riwayat kontak dengan hewan, tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang tidak dimasak, tidak mengkonsumsi daging (vegetarian), dan tidak merokok. Jarak tempat outbreak dan tempat tinggal penderita jauh juga," ucapnya.
• WASPADAI Virus Corona, Pelabuhan Internasional Sekupang Pasang Thermal Detector
Dari hasil pemeriksaan suhu tubuh kedua WNA tersebut awalnya memang diatas 38 derajat celcius.
Namun, sehari setelah pengecekan menurun 36,10 derajat celcius.
"Hasil rotgen menunjukkan pasien tidak ada gambaran pneumonia, atau virus Coronavirus (nCoV)," ujarnya.
Sempat Diduga Mengidap Virus Corona
Dua turis asal China yang berkunjung ke Bintan diduga terinfeksi penyakit Pneumonia virus Coronavirus (nCoV) dari Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Hal ini disampaikan Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 2 Tanjungpinang Agus Jamaludin.
Dua WNA itu masing-masing berusia 34 tahun, dan anak laki-laki 4,5 tahun.
"Yang bersangkutan datang dari Wuhan Cina ke Singapura, dan Bintan dalam traveling. Saat masuk ke Bintan belum menunjukan gejala, setelah beberapa hari baru muncul, dan alhamdulillah sudah membaik," katanya, Rabu (22/1/2020).
Disampaikannya, pasien saat ini dalam kondisi stabil dan telah kembali ke hotel.
• Menyebar di China dan Belum Ada Obat, Apa Itu Virus Corona?
"Puskemas Kawal masih melakukan pemantauan selanjutnya," ujarnya kembali.
Pernyataan Kadinkes Bintan
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bintan, dr Gama AF Isnaeni membantah adanya turis asal China yang masuk di Bintan terinfeksi Virus Coronavirus (nCoV) atau virus corona yang saat ini mewabah di China.
"Sampai sejauh ini tidak ada ditemukan turis yang mengidap Virus Coronavirus (nCoV) yang masuk melalui pelabuhan Bintan," ucapnya, Rabu (22/1/2020).
Memang beberapa hari lalu, ada dua orang turis dari Wuhan China ke Singapura dan datang ke Bintan terdeteksi oleh alat pengukur suhu tubuh atau thermo scanner dan berbunyi.
Namun, setelah dilakukan pengecekan kondisi kesehatan dan ronsen sesuai aturan pengecekan virus oleh petugas, kedua turis itu tidak sedang mengidap Virus Coronavirus (nCoV).
"Hanya saja saat itu suhu tubuhnya sedang panas, sehingga alat pengukur suhu tubuh atau thermo scanner berbunyi. Tapi setelah dicek tidak ditemukan turis itu mengidap virus tersebut," terangnya.
Sementara itu, saat disinggung mengapa kedua turis terdeteksi oleh alat pengukur suhu tubuh atau thermo scanner, Gama menyebutkan kedua turis kondisi tubuhnya sedang panas dan bisa disebabkan karena sedang flu.
"Nah karena thermo scanner memang mendeteksi suhu tubuh yang panas, sehingga alat itu bunyi ketika kedua turis melewati alat itu di pelabuhan Bintan," ungkapnya.
Gama juga menyebutkan, untuk mengantisipasi pergerakan turis Singapura yang datang ke Kabupaten Bintan, Dinkes Kabupaten Bintan sudah koordinasi dengan pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bintan.
Hal ini untuk mengantisipasi agar virus Virus Coronavirus (nCoV) tidak sampai masuk Bintan.
"Nah sampai sejauh ini kita selalu berkoordinasi dengan pihak KKP dan belum mendeteksi adanya turis yang terjangkit Virus Coronavirus (nCoV). Kami juga meminta setiap turis dari Singapura yang hendak ke Bintan di-screening melalui Thermal Scanner yang sudah dipasang di Pelabuhan," tuturnya.
Gama juga menambahkan, bahwa Bintan merupakan wilayah pariwisata yang terkenal di dunia.
Sehingga banyak turis-turis asing yang datang ke Bintan untuk menikmati liburan.
Maka dari itu, KKP sudah melakukan screening di beberapa pintu masuk turis asing tersebut.
Di antaranya Pelabuhan Bulang Linggi Tanjunguban, Pelabuhan Bandar Bintan Telani (BBT) Lagoi dan Bandar Sri Udana Lobam, dan Pelabuhan Khusus Bintan Lagoon Resort (BLR) dan pelabuhan khusus resort lainnya.
"Sejauh ini kami belum mendapati adanya turis asing yang tertular penyakit Virus Coronavirus (nCoV)tersebut. Baik itu yang dipantau dari suhu badan dan lainya melalui thermal scanner. Semoga saja tidak pernah ada," jelasnya.
Bandara Hang Nadim Batam Aktifkan Detector Thermal
Untuk meminimalisir masuknya virus Corona ke Indonesia, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) kelas I Batam Bandara Hang Nadim telah menepatkan alat pendeteksi suhu atau detektor thermal di kedatangan.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Badan Usaha Bandara (BUBU) Hang Nadim Batam, Suwarso saat dikonfirmasi TRIBUNBATAM.id, Rabu (22/1/2020).
Ia mengatakan, alat pendeteksi suhu tubuh tersebut digunakan untuk mendeteksi suhu para penumpang dari luar negeri yang masih masuk atau datang melalui Bandara Udara Hang Nadim.
Lanjut Suwarso, sampai saat ini belum penumpang yang terindikasi terjangkit virus tersebut.
"Sampai ini belum ada temuan," ujarnya, Rabu (22/1/2020).
• Menyebar di China dan Belum Ada Obat, Apa Itu Virus Corona?
Lanjut Suwarso jika nanti ada temuan maka akan dilakukan penanganan sesuai dengan standar operasional yang berlaku.
Suwarso juga mengatakan sampai saat ini pihak KKP kelas I Bandara Hang Nadim siap melakukan pengawasan terhadap masuknya virus yang menghebohkan dunia tersebut. (TRIBUNBATAM.id/ENDRA KAPUTRA/ALFANDI SIMAMORA/ALAMUDIN)