KEPRI TERKINI
Syamsul Bahrum Tolak Wacana Natuna Jadi Provinsi Khusus, INI Alasannya
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Kepri, Syamsul Bahrum menolak wacana Natuna sebagai provinsi khusus
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kisruh di wilayah laut Kabupaten Natuna beberapa hari lalu masih menjadi perhatian banyak pihak hingga kini, Kamis (23/1/2020).
Pasalnya, konflik itu sendiri sempat membuat Negara Indonesia bersitegang dengan Negara Tiongkok (China). Akibatnya, santer terdengar wacana pembentukan provinsi khusus terhadap Kabupaten Natuna.
Menyikapi ini, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Kepri, Syamsul Bahrum pun menolaknya secara halus.
"Bukan provinsi khusus, tapi diperlakukan secara khusus. Namun tetap dalam Provinsi Kepri," ungkapnya kepada Tribun Batam.
Menurutnya, sangat disayangkan jika sampai Natuna menjadi provinsi khusus. Sebab baginya, sangat jarang terjadi suatu provinsi sampai harus dipecah menjadi tiga bagian.
"Kepri ini awalnya dari Riau, sekarang mau dibentuk lagi wacana itu (Provinsi Natuna)," sesalnya.
• Nelayan Natuna Resah Maraknya Kapal Asing, Adhar: Kami Pakai Pancing Mereka Pakai Pukat
• Klaim Sepihak Natuna, China Kini Kena Karma, Kapal Induk Amerika Serikat Mulai Masuk Selat Taiwan
Syamsul Bahrum mengatakan jika Natuna hanya memerlukan penguatan di beberapa sektor, baik secara geopolitik maupun ekonomi.
"Perbanyak aktivitas pembangunan di sana. Kalau perlu pertemuan-pertemuan penting yang banyak diadakan di Batam dilaksanakan di Natuna. Ini lebih menunjukkan keberadaan negara di wilayah itu," sambungnya.
Ia melanjutkan, ada sebuah wacana dari pemerintah untuk pembangunan markas komando cukup besar di Dompak.
Tak hanya itu, Pulau Berakit pun juga akan diambil alih menjadi kawasan strategis militer untuk mengembangkan pengamanan kawasan laut utara di Natuna.
"Lebih baik Natuna itu dijadikan kawasan pertahanan khusus. Kalau bahasa Mendagri, Natuna dijadikan Kapal Induk. Karena selama ini hanya ada dua wilayah khusus di Kepri, Kawasan Ekonomi Khusus Galang Batang dan Kawasan Politik Zone, Batam Bintan Karimun," terangnya.
Dia mengatakan jika Provinsi Kepri ini berada di persimpangan lintas dunia (cross world). Oleh sebab itu, menurutnya segala sesuatu tentu harus dipikirkan matang sebelum mengambil keputusan.
"Lebih baik diukur terlebih dahulu kelemahan kita baru bicara kelebihan kita. Itu sesuai analisis SWOT, kelemahan diminimalisir dan kekuatan dimaksimalkan," paparnya lagi.
Jika melihat kisruh di Natuna beberapa hari lalu, Syamsul Bahrum mengakui jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengambil langkah tepat dengan hadir dan terjun langsung di sana.
Ia melanjutkan, hal ini membuktikan kepada masyarakat Natuna jika negara hadir di tengah kisruh yang sedang dihadapi.
(tribunbatam.id/ichwannurfadillah)