Tidak Ada Singa di China, Tapi Mengapa Barongsai Selalu Ada Saat Imlek? Ternyata Begini Sejarahnya
Barongsai disebut juga tarian Singa. Lantas, mengapa selalu ada Barongsai saat Imlek?
#Tidak Ada Singa di China, Tapi Mengapa Barongsai Selalu Ada Saat Imlek? Ternyata Begini Sejarahnya
TRIBUNBATAM.id - Setiap perayaan Tahun Baru Imlek, atraksi tari Singa atau Barongsai selalu dipertunjukan ke khalayak.
Atraksi yang khas budaya etnis Tionghoa ini banyak disukai dan mampu menarik perhatian banyak orang.
Mengutip Kompas.com, barongsai sebetulnya tarian Singa.
Barongsai adalah tarian tradisional Tiongkok yang dipertunjukkan pada acara-acara besar seperti Festival Musim Semi.
Di Indonesia, Tarian Singa lebih populer dengan sebutan Barongsai.
Sedangkan Festival Musim Semi disebut dengan perayaan Imlek untuk menyambut Tahun Baru Cina (Lunar New Year atau Chinese New Year).
Tahukah kamu mengapa selalu ada Barongsai saat Imlek?

Dilansir dari China Highlights, menurut kepercayaan tradisional Tiongkok, singa menandakan keberanian, kekuatan, kebijaksanaan dan keunggulan.
Barongsai dilakukan di festival-festival atau acara-acara besar dalam kebudayaan Cina untuk membawa keberuntungan dan mengusir roh-roh jahat.
Tarian Barongsai dilakukan untuk mengusir hantu dan roh jahat. Karena orang Tiongkok meyakini monster, hantu, roh jahat dan raksasa seperti Nian takut akan suara keras.
Barongsai adalah salah satu tradisi terpenting saat Tahun Baru Cina. Untuk membawa kemakmuran dan keberuntungan pada tahun yang akan datang. Sekaligus sebagai cara untuk menciptakan suasana meriah dan membawa kebahagiaan.
Sejarah singkat Barongsai
Dalam budaya Cina tradisional, singa seperti naga Cina, hanyalah binatang yang ada dalam mitos.
Tidak ada singa yang sebenarnya di Cina melainkan datang melalui para pedagang Jalur Sutra (Silk Road).