Virus Corona Menyebar ke 13 Negara, Harga Saham Perusahaan Vaksin Melambung Tinggi

Ketakutan wabah virus corona telah membuat pejabat kesehatan di seluruh dunia dalam siaga tinggi

sciencealert.com
Waspada Virus Corona 

#Virus Corona Maulai Menyebar ke 13 Negara, Harga Saham Perusahaan Vaksin Ini Melambung Tinggi

TRIBUNBATAM.id - Kepanikan massal akan wabah virus corona mematikan terjadi di China. Kota Wuhan, asal wabah sampai diisolasi mencegah virus tidak menular luas.

Ketakutan akan wabah virus corona saat ini telah membuat pejabat kesehatan di seluruh dunia dalam siaga tinggi. 

Hingga saat ini, jumlah negara yang mengonfirmasi terinfeksi virus corona  terus bertambah hanya dalam hitungan hari.

Virus yang disebut mirip Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) ini telah menjangkiti 1.300 orang dan membunuh 41 orang di China.

Meluasnya virus corona mendorong perusahaan vaksin dunia untuk ikut ambil bagian mengambil langkah penanggulangan virus mematikan tersebut. Saham perusahaan pembuat vaksin juga ikut terpengaruh.

Petugas medis membawa seorang pasien yang diduga terinfeksi virus misterius mirip SARS, ke rumah sakit Jinyintan, di Kota Wuhan, China, Sabtu (18/1/2020). Virus misterius mirip pneumonia telah menjangkiti puluhan orang dan menelan korban jiwa kedua di China, menurut pemerintah setempat.
Petugas medis membawa seorang pasien yang diduga terinfeksi virus misterius mirip SARS, ke rumah sakit Jinyintan, di Kota Wuhan, China, Sabtu (18/1/2020). Virus misterius mirip pneumonia telah menjangkiti puluhan orang dan menelan korban jiwa kedua di China, menurut pemerintah setempat. ((AFP/STR/CHINA OUT))

Seperti dilansir Kompa.com dari MarketWatch, saham perusahaan vaksin Inovio Pharmaceuticals Inc atau INO mengalami lonjakan tajam hingga 10,42 persen pada penutupan perdagangan saham pada Jumat (24/1/2010).

Volume perdagangan sahamnya juga meningkat menjadi 12,3 juta saham, menukik tajam dibandingkan rata-rata saham yang diperdagangkan dalam sehari penuh selama 30 hari terakhir yang mencatatkan perdagangan sekitar 1,4 juta saham.

Perusahaan yang berbasis di Pennsylvania ini menyatakan telah menerima bantuan hibah hingga 9 juta dollar AS dari Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI).

Dana hibah tersebut digunakan untuk riset pengembangan vaksin jenis baru untuk virus corona yang berasal dari Wuhan, 2019-nCoV.

Sebagai informasi, hibah tersebut merupakan bentuk kemitraan antara Inovio dengan CEPI, dimana perusahaan vaksin tersebut diberikan dana hingga 56 juta dollar AS untuk pengembangan beberapa vaksin lain seperti vaksin MERS hingga demam Lassa.

Dana dari CEPI salah satunya digunakan untuk mempercepat penyelesaian vaksin corona agar bisa diujicobakan ke manusia.

Sebelumnya, masih dengan sokongan dana dari CEPI, perusahaan juga mempercepat uji coba vaksin virus zika ke manusia hanya dalam waktu tujuh bulan, yang diklaim Inovio sebagai pengembangan vaksin tercepat yang pernah dilakukan.

 
Virus Corona Mulai Mengerikan, China Tutup Sejumlah Destinasi Wisata Termasuk Tembok Besar China
Virus Corona Mulai Mengerikan, China Tutup Sejumlah Destinasi Wisata Termasuk Tembok Besar China (dailymail.co.uk)

"Kami telah tertantang untuk melakukan ini lebih cepat," kata Joseph Kim, CEO Inovio Pharmaceuticals.

Kim menargetkan, perusahaannya sudah bisa mengetes vaksin corona pada manusia sebelum awal musim panas mendatang.

"Biasanya proses itu memakan waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan vaksin di ketiga fase agar siap diujicobakan ke manusia. Dalam kasus wabah penyakit potensial, ada beberapa langkah dimana kita bisa mengambil jalan pintas," ujar Kim.

Sebelum ramai ditemukannya virus corona ini, China pernah digegerkan oleh SARS pada 2003-2004. Saat itu epidemi SARS disebabkan oleh kebiasaan orang China memakan musang.

Kasus pertama SARS di dunia tercatat di Guangdong pada November 2002. Dilansir dari Organisasi Kesehatan Dunia, Centers for Disease Control and Prevention (CDC), SARS membunuh hampir 800 orang di dunia.

Tidak hanya itu saja, virus H5N1, flu burung juga muncul di China pada 1997. Pertama kali terdeteksi pada angsa di Cina dan bermutasi ke manusia dari unggas yang terinfeksi.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tengah melakukan sidang apakah penyebaran virus corona ini bisa dikategorikan masuk sebagai situasi darurat yang perlu jadi perhatian dunia atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).

Analis dari Maxim Group, Jason McCarthy, mengatakan penunjukan Inovio untuk membuat vaksin corona karena perusahaan itu sebelumnya sukses mengembangkan vaksin MERS dan Zika.

Saham Inovio telah naik signifikan hingga 67 persen dalam tiga bulan terakhir, namun masih turun 23 persen selama 12 bulan terakhir.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Merebak Virus Corona, Harga Saham Perusahaan Vaksin Ini Melonjak

Maskapai Waspada Virus Corona

DIlansir dari Kompas.com. Corporate Communications Strategic Lion Air Danang Mandala Prihantoro memastikan, tujuh penumpang Lion Air dari penerbangan Changsha, Provinsi Hunan dengan tujuan Manado, dinyatakan negatif virus Corona.

Hal ini disampaikan setelah ada kabar 7 penumpang Lion Air asal China tersebut terindikasi terjangkut virus corona.

"Lion Air menerima keterangan setelah dilakukan pemeriksaan, pengecekan secara intensif oleh pihak terkait, dinyatakan negatif atau tidak terindikasi virus dimaksud," katanya melalui keterangan tertulisnya, Jakarta, Minggu (26/1/2020).

Pemeriksan terhadap 7 penumpang Lion Air asal China dilakukan oleh tim medis beserta tim Kantor Kesehatan Pelabuhan/KKP Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Manado.

Pesawat Lion Air JT-2742 yang terbang dari Changsha ke Manado pada Sabtu (25/1/2020)  diketahui membawa 7 kru dan 176 penumpang. Lion Air memastikan seluruh kru dan penumpang telah melalui standar prosedur bandara.

Danang menjelaskan, penerbangan JT-2742 sudah dipersiapkan dengan baik. Seluruh kru dan tamu menjalani pemeriksaan kesehatan berdasarkan ketentuan.

"Ketika pesawat berada pada pelataran parkir bandar udara (apron) untuk menurunkan penumpang, petugas kesehatan terlebih dahulu masuk ke dalam kabin pesawat guna melakukan pemeriksaan kepada seluruh tamu dan awak pesawat," kata dia.

Hal tersebut sebagai upaya memastikan tindakan antisipasi penyebaran virus corona. Antisipasi dilakukan mengacu pada surat edaran dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia No. SR.01.0111/5888/2019.

Lion Air telah menjalankan operasional dengan melakukan penyemprotan cairan multiguna pembunuh kuman (disinfectant spray) sesuai prosedur yang berlaku serta menyediakan dan menggunakan masker, sarung tangan (hand gloves) dan cairan atau gel pembersih tangan (hand sanitizer).

SUBSCRIBE YOUTUBE CHANEL TRIBUN BATAM OFFICIAL:

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved