Wisatawan Asal China Masuk Batam via Bandara Hang Nadim, Suwarso: Kami Belum Terima Peringatan

Otoritas Bandara Hang Nadim, Batam belum menerima peringatan (warning) terkait ancaman penyebaran Virus Corona melalui para turis asal Shenzen, China.

TRIBUNBATAM.id/ICHWAN NUR FADILLAH
Wisatawan asal Shenzen, China tiba di Bandara Hang Nadim Batam Jumat (24/1/2020). Otiritas Bandara Hang Nadim belum mendapat peringatan terkait masuknya sejumlah wisatawan dari Tiongkok ini. Meski demikian, pemasangan alat pemindai suhu tubuh (thermal scanner) dipasang di area bandara ini. 
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Otoritas Bandara Hang Nadim, Batam belum menerima  peringatan (warning) terkait ancaman penyebaran Virus Corona melalui para turis asal Shenzen, China.
Ini setelah muncul kabar sejumlah turis asal Shenzen tiba di Bandara Hang Nadim, Batam menggunakan sebuah maskapai komersil beberapa waktu lalu dengan dibawa 5 bis agen wisata. 
"Belum ada," kata Direktur Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim Batam, Suwarso, Minggu (26/1/2020).
 
 
 
Suwarso sebelumnya menyebutkan, keberadaan alat pemindai suhu tubuh (thermal scanner) untuk penumpang yang masuk atau berangkat lewat bandara. 
Penyediaan alat ini sendiri diketahui untuk mendeteksi dini ancaman dari Virus Corona. "Jika ada gejala, akan segera disikapi," ucap Suwarso beberapa hari lalu.
Rumah Sakit Umum Daerah  (RSUD) Embung Fatimah, Kota Batam, Provinsi Kepri menyiapkan ruang isolasi dan dua dokter spesialis.
Ini dilakukan untuk mengantisipasi bila ada pasien yang terindikasi virus Corona.
"Sebagai rumah sakit rujukan regional untuk Provinsi Kepri, kami siap memberikan pertolongan," kata humas RSUD Embung Fatimah, Nofi Minggu (26/1/2020). 
Ruang isolasi dan dua dokter spesialis ini menurutnya dilakukan sesuai standar kesehatan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Nofi mengungkapkan, bila ada pasien yang terindikasi terpapar Virus Corona, pasien tersebut akan dirawat secara trpisah mulai dari pelayanan darurat sampai perawatannya.
 
 
 
Sampai saat ini kata Nofi, belum ada indikasi pasien yang terjangkit Virus Corona di RSUD Embung Fatimah.
"Penanganannya jelas khusus dan dirawat terpisah. Yang jelas standar pelayanan sesuai dengan standar Kementerian Kesehatan," katanya.
Klaim Punya Obat Sembuhkan Virus Corona

Penyebaran virus corona di China sangat cepat. Otoritas pemerintah China sendiri sudah melakukan banyak hal untuk mencegah virus yang hingga kini sudah membunuh 41 orang di negara tersebut.

Kabar terbaru, dilansir dari China Morning Post, obat-obatan yang aman untuk dikonsumsi penderita Virus Corona telah tersedia, namun masih ada sederet pertanyaan berkaitan dengan efektivitas obattersebut.

Menurut ketua tim yang mengurusi virus baru, Zhong Nanshan, obat-obatan itu sudah ada dan bisa dikonsumsi.

Zhong sendiri merupakan seorang pulmonologis atau ahli paru-paru dari Cina. Pada tahun 2003, ia adalah penemu virus Sars yang juga sempat menggemparkan dunia itu.

Coronavirus: Penyebab, Gejala hingga Cara Pencegahan Coronavirus
Coronavirus: Penyebab, Gejala hingga Cara Pencegahan Coronavirus (dok.ist)

Bagi Zhong, karantina adalah salah satu metode efektif untuk mengurangi persebaran Virus Corona.

Sebab, pada 2003 lalu, virus Sars tidak memberikan detail yang pasti, khususnya saat pendeteksian awal.

“Jika pasien yang terkena Virus Corona itu dikarantina tepat waktu, maka jumlah pasien pada tahap akhir akan terus berkurang,” paparnya sebagaimana dikutip dari Guangzhou Daily.

Sementara, Partai Komunis China juga telah membentuk grup pemimpin untuk mengelola epidemi Virus Corona. Keputusan itu diambil saat pertemuan Komite Tetap Politburo yang dipimpin oleh Presiden Xi Jinping.

Grup itu akan diatur oleh Komite Sentral Partai dan akan diarahkan oleh Komite Tetap. Keputusan ini dinilai cukup tepat, sebab mobilisasi sejumlah sumber daya bisa segera dilakukan untuk mencegah persebaran yang lebih masif.

Ini juga merupakan sinyal yang jelas bagi para gubernur provinsi untuk segera bertindak cepat di setiap instruksi.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Xi juga meminta orang-orang yang berasal dari etnis apapun untuk bersatu padu meredakan persebaran virus tersebut.

Baginya, Cina sedang memasuki masa-masa mematikan dan mencegah infeksi lebih lanjut harus menjadi prioritas pemerintah dan semua masyarakat.

“Pengurus partai dan pemerintah di setiap level harus membuat perencanaan yang matang untuk mengatasi persebaran virus ini,” papar Presiden Xi. Pertemuan itu juga meminta otoritas untuk memastikan kebutuhan di Wuhan, ibukota Provinsi Hubei, pusat dari persebaran virus tercukupi.

Pasar agrikultural juga harus lebih waspada dan sering menginspeksi produk yang ada.

Perdagangan hewan liar seharusnya bisa dihentikan dan orang-orang wajib menghindari datang bersamaan grup besar dan menjadi bagian dari aktivitas massa.

Tak hanya itu, Presiden Xi juga mengatakan informasi yang akurat terkait kejadian luar biasa ini harus dirilis ke publik secara berkala. Ini juga berlaku di Hong Kong, Macau dan Taiwan.

Selain di Wuhan, beberapa daerah juga sudah mengatasi permasalahan pencegahan virus itu. Seperti yang terjadi di Shanghai, semua bioskop tutup meski sedang ada perayaan tahun baru China.

Bagi yang ingin menikah di kantor registrasi tingkat kota maupun distrik, mau tak mau harus ditunda hingga 14 Februari.

Penyebaran coronavirus atau virus corona
Penyebaran coronavirus atau virus corona (Science News)

Sehingga, para pengantin yang ingin menikah tak boleh memilih tanggal-tanggal di bawah tanggal 14 Februari.

Di Beijing, otoritas telah melarang pelayanan publik transportasi bus sejak Minggu. Termasuk di dalamnya tur dalam kota.

Asosiasi Travel Servis China mengungkapkan sejumlah agensi travel di seluruh dunia telah menangguhkan seluruh grup tur, penjualan tiket pesawat dan paket hotel.

Salah seorang ahli sejarah, Zhang Lifan, berkomentar bahwa tim pemimpin itu memang dibuat karena itu hadi dibawah tekanan yang meningkat.

“Di bawah sistem politik China saat ini, banyak hal yang tidak akan jalan hingga itu diterima oleh Xi,” paparnya. Ia juga berharap tim bisa menyampaikan banyak hal yang cukup membantu mengurangi kepanikan.

“Otoritas di China ini kebiasaan berbicara yang baik-baik saja dan menyembunyikan kabar negatif. Ini bisa menghambat penyembuhan Virus Corona,” bebernya.

Otoritas China dan perusahaan swasta telah bergerak untuk membantu pemerintah menangani kejadian luar biasa ini.

Komisi Kesehatan Nasional China mengonfirmasi pihaknya mengirim 1.230 orang untuk menangani kasus ini di garis depan.

“Tiga unit kesehatan dari Shanghai, Guangdong dan tentara bersenjata telah sampai di Hubei,” jelas perwakilan otoritas.(Tribunbatam.id/Ichwannurfadillah/Ian Sitanggang) (Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved