4 Rumah Sakit di Kepri Rujukan Penanganan Pasien Corona, 2 di Batam, Tanjungpinang, dan Karimun

Kementerian Kesehatan RI menetapkan 4 rumah sakit di Kepulauan Riau (Kepri) menjadi rujukan penanganan pasien penderita virus Corona

Penulis: Endra Kaputra | Editor: Agus Tri Harsanto
Tribun Batam/Thom
Tjetjep Yudiana, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepri 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Kementerian Kesehatan menetapkan 4 rumah sakit di Kepulauan Riau (Kepri) menjadi rujukan penanganan pasien penderita virus Corona.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana.

Empat rumah sakit yang menjadi rujukan berada di Tanjungpinang, Batam, dan Karimun.

"Diantaranya RS Raja Ahmad Thabib Tanjungpinang, RS Embung Fatimah Batam, RS BP Batam, dan RS Sakit Haji Muhammad Sani di Karimun," katanya, Selasa (28/01/2020).

Disampaikannya, dari 32 RS yang ada di Kepri, ada 18 RS yang siap melakukan tatalaksana apabila ada ditemukan penderita Corona.

"Artinya 18 RS tersebut sangat siap melakukan tindak medis terhadap pasien yang nantinya dinyatakan positif terpapar virus itu," ujarnya.

Ia juga menyampaikan, agar masyarakat Kepri tidak panik terhadap wabah penyakit dari China tersebut.

"Alangkah lebih baiknya, bila masyarakat yang punya rencana ke China di tunda sementara waktu," ucapnya.

Tjejep pun menyarankan, masyarakat Kepri harus terus melakukan pola hidup sehat, serta bersama-sama saling menjaga lingkungan selalu bersih.

"Bila menemukan ada warga, atau diri sendiri mengalami gejala demam, batuk, dan sesak napas silahkan cepat melapor, atau berobat. Hal ini menjadi salah satu bentuk waspada kita," sebutnya sambil memberikan himbauan.

Kian meluas

Wabah virus corona atau coronavirus yang ditemukan pertama kali di Wuhan, China kini terus meluas.

Hingga Selasa (28/1/2020) pagi ini jumlah korban tewas tercatat menjadi 82 orang atau bertambah dua orang dari hari sebelumnya.

Sementara jumlah orang yang terinfeksi mencapai lebih dari 2.900 orang di berbagai negara di dunia.

Sebagaimana laporan CNN, dengan kondisi tersebut, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS meningkatkan kewaspadaan perjalanannya untuk China pada hari Senin ke level tertinggi dari tiga tingkatan: "Peringatan."

Ini berarti para pelancong disarankan "menghindari perjalanan yang tidak penting" ke negara itu.

Sebelumnya, hanya provinsi Hubei yang ditetapkan di peringatan Level 3.

Sisanya terdaftar sebagai Level 2 pada hari Minggu, dan berada di Level 1 sebelum itu.

Akan tetapi, peringatan terbaru yang dikeluarkan CDCmengikuti Departemen Luar Negeri AS yang memberlakukan peringatan level 3 untuk sebagian besar wilayah China dan peringatan level 4 untuk Provinsi Hubei.

Sehari sebelumnya, terjadi lonjakan tajam korban tewas.

Jika kemarin ada 80 korban tewas, maka sehari sebelumnya tercatat jumlah korban tewas 56.

Beijing bergerak cepat melakukan langkah pencegahan setelah virus itu pertama kali tercatat di Wuhan, ibu kota Hubei, pada akhir Desember 2019.

Antara lain menutup Pasar Seafood Huanan, lokasi yang diyakini menjadi titik pertama penyebaran virus corona, di mana dijual hewan liar.

Kemudian, Wuhan dan belasan kota di sekitarnya juga ditutup, di mana otoritas lokal juga menghentikan layanan transportasi publik.

Sebanyak 1.230 dokter dan perawat dari seluruh negeri juga dikerahkan, dengan rumah sakit baru dikebut pembangunannya agar bisa digunakan dalam 8 hari ke depan.

Selain di China, patogen dengan kode 2019-nCov tersebut juga menyebar ke 12 negara.

Antara lain Jepang, Vietnam, hingga AS.

Setidaknya ada enam negara yang berencana melakukan evakuasi warganya baik dari Wuhan maupun Hubei, baik melalui pesawat atau jalan darat. (Tribunbatam.id/endrakaputra)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved