Bertambah, Wanita 56 Tahun dirawat Intensif di Ruang Isolasi Singapura Terindikasi Virus Corona
Perempuan 56 tahun dirawat di ruang isolasi National Centre for Infectious Diseases (NCID) Singapura terindikasi Virus Corona.
Menurutnya, kondisi ini sebagai wujud pencegahan dampak penyebaran Virus Corona. DPRD menilai perlu dilakukan langkah pencegahan pengawasan di pintu gerbang masuknya penumpang internasional seperti bandara dan pelabuhan.
"Kami minta Pemko dan BP Batam memasang alat pendeteksi ini pada tiap pintu masuk baik bandara maupun pelabuhan" kata Udin.
Dengan alat itu, petugas dapat mengetahui tingkat suhu tubuh seseorang. Sehingga, dapat diketahui apa penyebab tubuh mereka tinggi, sekaligus mengantisipasi masuknya Virus Corona.
"Dari yang kita ketahui, saat ini yang paling awal bisa dideteksi adalah dengan thermal scanner untuk mendeteksi suhu tubuh. Kami minta ini dipasang di semua pintu masuk," tutur mantan Sektretaris Komisi IV DPRD Kota Batam ini.
Menurutnya, pemerintah belum perlu melakukan pelarangan turis Tiongkok masuk ke Batam. Pengecekan virus via thermal scanner, menurutnya bisa dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang terindikasi atau tidak.
"Saya rasa belum perlu keluar larangan seperti itu," kata Udin.
Penerbangan dari Shenzen, China ke Batam Dihentikan
Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Muhammad Rudi mengatakan, pemberhentian penerbangan itu merupakan keputusan dari travel China.
"Baru dihubungi Kepala Bandara, Direktur Badan Usaha Bandara (Bubu) Hang Nadim Batam, Suwarso bahwa penerbangan dari China ke sini dihentikan. Yang menghentikan travelnya, jadi bukan dari kita," ujar Rudi kepada awak media di Asrama Haji, Senin (27/1/2020).
Rencananya, pemulangan wisatawan asal China ke negara asalnya akan dilakukan Selasa (28/1/2020) besok. Hal ini sebagai wujud antisipasi penyebaran virus corona di Batam.
"Apa yang kalian (wartawan) minta sudah didengarkan. Jadi tinggal besok, mengembalikan yang dari sini ke negara asalnya. Mereka yang menghentikan penerbangannya ya. Bukan kita," tegas Rudi lagi.
Rudi belum mengetahui berapa lama pemberhentian penerbangan ini. Ia berharap, apabila persoalan virus corona ini sudah selesai, pihaknya akan membuka penerbangan kembali.
"Kalau sudah selesai persoalan Corona, mereka akan mengirim lagi," katanya.
Rudi juga mengaku bersyukur, tanpa keputusan kepala daerah di Batam, China akhirnya memberhentikan penerbangan ke Batam. Sehingga tidak perlu lagi Pemerintah mengeluarkan kebijakan.
• Kepala BP Batam Rudi Akui Belum Semua Pelabuhan di Batam Terpasang Thermal Scanner
"Tapi kita berterima kasih, karena tanpa keputusan kepala daerah, mereka menghentikan. Jadi sudah berhenti sendiri. Tidak perlu lagi kita mengeluarkan keputusan untuk menghentikan," ucapnya.
Direktur Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim Batam, Suwarso membenarkan pemberhentian penerbangan ini, Senin (27/1/2020).
"Ya benar. Mulai besok sudah dihentikan. Yang menghentikan agen tur di sana (Tiongkok)," tegasnya kepada awak media.
Selain itu, Suwarso juga menyebut beberapa turis asal Tiongkok di Batam juga akan dipulangkan menuju negara asalnya.
"Masih ada tiga rombongan lagi yang akan dipulangkan. Malam ini juga ada. Itu mereka menggunakan pesawat Batik Air tipe Airbus 320," sambungnya.
Selain itu, Suwarso pun memastikan jika pesawat Batik Air sendiri akan memberangkatkan para turis ini ke Negeri Tirai Bambu, dan akan pulang dengan tidak membawa penumpang sama sekali setelahnya.
"Jadi malam ini berangkat, pagi berangkat lagi. Tapi tak bawa penumpang," ujarnya.(Channel News Asia/AFP/AP/Reuters) (Tribunnews.com/Srihandriatmo Malau) (TribunBatam.id/Alamudin/RomaUlySianturi/Ichwannurfadillah)