Update, Korban Tewas Akibat Virus Corona Hingga Selasa Pagi: 82 Orang, 2.900 Orang Lebih Terinfeksi
Setidaknya ada enam negara yang berencana melakukan evakuasi warganya baik dari Wuhan maupun Hubei, baik melalui pesawat atau jalan darat
TRIBUNBATAM.id, WUHAN - Wabah virus corona atau coronavirus yang ditemukan pertama kali di Wuhan, China kini terus meluas.
Hingga Selasa (28/1/2020) pagi ini jumlah korban tewas tercatat menjadi 82 orang atau bertambah dua orang dari hari sebelumnya.
Sementara jumlah orang yang terinfeksi mencapai lebih dari 2.900 orang di berbagai negara di dunia.
• Hasil Drawing Babak 16 Besar Piala FA Liga Inggris, Chelsea Berpeluang Bertemu Liverpool
• Hasil Piala FA, Bournemouth vs Arsenal, Dua Gol di Babak Pertama Antar Arsenal ke Babak Kelima
• Real Madrid Menang dan Pimpin Klasemen La Liga Spanyol, Zidane: Juara? Masih Banyak Pertandingan
Sebagaimana laporan CNN, dengan kondisi tersebut, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS meningkatkan kewaspadaan perjalanannya untuk China pada hari Senin ke level tertinggi dari tiga tingkatan: "Peringatan."
Ini berarti para pelancong disarankan "menghindari perjalanan yang tidak penting" ke negara itu.
Sebelumnya, hanya provinsi Hubei yang ditetapkan di peringatan Level 3.
Sisanya terdaftar sebagai Level 2 pada hari Minggu, dan berada di Level 1 sebelum itu.
Akan tetapi, peringatan terbaru yang dikeluarkan CDCmengikuti Departemen Luar Negeri AS yang memberlakukan peringatan level 3 untuk sebagian besar wilayah China dan peringatan level 4 untuk Provinsi Hubei.
Sehari sebelumnya, terjadi lonjakan tajam korban tewas.
Jika kemarin ada 80 korban tewas, maka sehari sebelumnya tercatat jumlah korban tewas 56.
Beijing bergerak cepat melakukan langkah pencegahan setelah virus itu pertama kali tercatat di Wuhan, ibu kota Hubei, pada akhir Desember 2019.
Antara lain menutup Pasar Seafood Huanan, lokasi yang diyakini menjadi titik pertama penyebaran virus corona, di mana dijual hewan liar.
Kemudian, Wuhan dan belasan kota di sekitarnya juga ditutup, di mana otoritas lokal juga menghentikan layanan transportasi publik.
Sebanyak 1.230 dokter dan perawat dari seluruh negeri juga dikerahkan, dengan rumah sakit baru dikebut pembangunannya agar bisa digunakan dalam 8 hari ke depan.
Selain di China, patogen dengan kode 2019-nCov tersebut juga menyebar ke 12 negara.
• Pulang Kampung ke Wuhan Rayakan Imlek, Feng Sebut Suasana Kota Mengerikan: Tak Ada yang Mau Bicara
Antara lain Jepang, Vietnam, hingga AS.
Setidaknya ada enam negara yang berencana melakukan evakuasi warganya baik dari Wuhan maupun Hubei, baik melalui pesawat atau jalan darat.
Warga Wuhan Eksodus
Ribuan orang dari Wuhan, pusat dari wabah virus corona memilih untuk eksodus ke sejumlah negara.
Setidaknya, ada empat negara yang menjadi favorit mereka untuk kabur, hingga waktu yang tidak ditentukan.
Empat diantaranya adalah Thailand, Hong Kong, Singapura dan Jepang.
Sementara, satu provinsi dalam negeri yang menjadi favorit mereka adalah Provinsi Henan, hanya dua jam dari Wuhan.
Menurut Walikota Wuhan, Zhou Xianwang, sebanyak 5 juta orang telah pergi dari kota tersebut.
Itu artinya, Wuhan kini hanya ditinggali separuh dari populasi yang mencapai 11 juta penduduk.
Alasan mereka tentu saja, menghindari penyebaran virus corona di tubuh mereka.
Penyebaran 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) (cdc.gov/)
China Business News, media keuangan di China mengatakan, Thailand merupakan negara asing terfavorit untuk warga Wuhan, khususnya saat libur tahun baru, dari 30 Desember hingga 22 Januari.
Menurut data, kurang lebih 11 ribu orang terbang ke Bangkok dan turun di Bandara Suvarnabhumi. Sementara, 9 ribu lainnya turun di Bandara Internasional Don Mueang.
Lebih lanjut, Bandara Changi Singapura menerima kedatangan 10.680 warga Wuhan dan Bandara Internasional Narita di Tokyo sebanyak 9.080 orang. 7.000 lainya terbang ke Hong Kong.
Jika dihitung secara domestik, di dataran China sendiri, setidaknya ada 3 provinsi yang menerima banyak migran dari Wuhan, yakni Provinsi Henan, Hunan dan Anhui. Ini terlihat dari maps Baidu.
Di Provinsi Henan, kota yang menjadi favorit mereka adalah Xinyang, Nanyang, Zhumadian, Zhoukou dan Shangqiu. Di Hubei sendiri, Kota Xiaogan dan Huanggang cukup popular di mata mereka.
Taman kanak-kanak, sekolah dasar hingga sekolah menengah di Hong Kong akan memperpanjang liburan Tahun Baru Imlek mereka dalam dua minggu (scmp)
Warganegara China memang terbiasa untuk menghabiskan waktu bersama keluarga ketika masa liburan. Mereka biasanya akan pergi ke negara di Asia Tenggara.
Maka, Kedutaan Besar China di Thailand telah mewanti-wanti warganya untuk mengikuti prosedur karantina di bandara Thailand.
Mereka juga diminta untuk membuat daftar perjalanan baru. Sebab, banyak penerbangan antar kedua negara yang telah dibatalkan.
Di belahan dunia lain, tepatnya di Kepulauan Pasifik, sejumlah negara telah mengeluarkan peraturan yang ketat terkait kedatangan warga China.
Di negara Pulau Marshall misalnya, siapapun yang datang atau transit dari China, wajib dikarantina selama 14 hari sebelum diperbolehkan masuk ke negara tersebut.
Peraturan ini juga dilakukan oleh Samoa. Bahkan, di Samoa, enam warga China ditolak untuk masuk ke negara itu setelah gagal memenuhi persyaratan.
Sementara itu, investor harus siap untuk berita buruk lebih lanjut tentang virus corona dalam beberapa minggu ke depan, menurut laporan BBC.
Wisatawan di aula keberangkatan stasiun kereta Kowloon Barat. Pasien coronavirus pertama di Hong Kong terdeteksi pada saat kedatangan di stasiun (scmp)
"Virus ini menyebar dan ada kemungkinan kuat bahwa lebih banyak orang akan kehilangan nyawanya sebelum menyebar," katanya.
"Investor harus melihat apakah penularan nyata akan terjadi di kursi pasar barat penting, seperti New York, London, Paris,” tambahnya lagi.
Tapi dia menganggap "volatilitas mungkin menjadi peluang taktis bagi mereka yang menunggu untuk membeli dengan harga lebih rendah,”
Dia menambahkan, "Wabah ini berpotensi menjadi yang kedua dalam ekspansi keuangan ini, setelah flu H1N1 2009-10 menyebabkan kematian 18.000 orang di seluruh dunia,”
Tak hanya itu, harga minyak terus turun dan sekarang turun 3,55% menjadi USD 58,55 per barel.
Dampak Virus Corona, sejumlah petugas melakukan pemeriksaan ketat di sejumlah wilayah di China. (Hollywoodreporter.com)
Harga minyak mentah Brent telah kehilangan sekitar USD 6 per barel rata-rata sejak 20 Januari, karena tumbuhnya kekhawatiran tentang dampak potensial dari virus corona.
"China adalah sumber tunggal terbesar konsumsi minyak baru dan ini akan tetap menjadi kasus dalam waktu dekat," kata Cailin Birch, ekonom global di The Economist Intelligence Unit seperti dikutip BBC.
Menurutnya, dampak ekonomi dari virus corona akan tergantung pada seberapa cepat pihak berwenang mengambil langkah efektif untuk menyelesaikan masalah ini.
"Pengalaman wabah penyakit sebelumnya, termasuk SARS pada 2002-2003, menunjukkan bahwa pengeluaran konsumen dapat terkena dampak negatif dalam dua-tiga bulan ke depan, tetapi ini kemungkinan akan dikompensasi untuk akhir tahun ini,” tandasnya.
( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul UPDATE Terbaru Coronavirus : Jumlah Korban Tewas 82 Orang, 2700 Warga Terinfeksi, https://jogja.tribunnews.com/2020/01/28/update-terbaru-coronavirus-jumlah-korban-tewas-82-orang-2700-warga-terinfeksi?page=all.
Penulis: Mona Kriesdinar
Editor: Mona Kriesdinar
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/batam/foto/bank/originals/update-perkembangan-data-dampak-virus-corona-hingga-selasa-28-januari-2020.jpg)