Antisipasi Virus Corona, Satlantas Polres Bintan Bagikan 700 Masker di Pelabuhan Tanjung Uban
Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bintan membagikan 700 masker kepada masyarakat dan pengunjung di Pelabuhan Bulang Linggi, Tanjung Uban, Bintan.
BINTAN, TRIBUNBATAM.id - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bintan membagikan 700 masker kepada masyarakat dan pengunjung di Pelabuhan Bulang Linggi, Tanjung Uban, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri.
Pembagian masker ini mendapat perhatian dari masyarakat. Mereka yang menerima masker tersebut langsung menggunakannya.
Kasatlantas Polres Bintan, AKP Rendi menuturkan, pembagian masker itu merupakan bentuk kepedulian kepada warga dan pengunjung terhadap virus corona yang sudah mewabah di China dan dikhawatirkan masuk ke Bintan.
Apalagi wabah virus corona ini memang patut diwaspadai mengingat dampaknya yang serius bagi kesehatan.
"Kami patut mewaspadai penyebaran virus corona ini. Salah satunya memakai masker ketika beraktifitas di luar ruangan. Sebab kita ketahui sendiri bintan memang pintu keluar masuk wisman, khususnya asal China yang memang sering berkunjung ke kawasan wisata Lagoi, Bintan dan untuk antisipasi," ungkapnya.
Rendi menambahkan, disamping memberikan masker, pihaknya juga memasang spanduk dan membagikan brosur tips aman berkendara serta himbauan terkait bahaya virus corona dan tips untuk mencegahnya.
"Mudah-mudahan dengan upaya yang kita lakukan ini bisa sedikit membantu masyarakat untuk dapat waspada terhadap virus corona," tutupnya.
Satu Orang Suspect Virus Corona Asal Bintan Dirawat
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bintan, dr Gama AF Isnaeni membenarkan informasi di pesan grup yang tertulis ICU Raja Ahmad Tabib mengenai ada seorang pasien diduga suspect virus corona yang dirujuk dari Lagoi, Bintan ke RSUP KM8.
"Ya benar, tadi ada laporan dari staf ada seorang anak kecil berobat dan terdeteksi demam, karena turis Cina makanya tetap kita kelompokkan sesuai SOP untuk diperiksa dan dirujuk ke RSUP KM8," tuturnya, Senin (27/1/2020).
Gama menyebutkan, pasien yang dirujuk itu saat ini masih diperiksa kondisinya di RSUP KM8.
"Masih diperiksa sesuai SOP penanganan pasien yang diduga suspect virus Corona. Hasil belum ada dan masih kita tunggu," terangnya.
Gama mengatakan, untuk Antisipasi virus Corona terhadap turis-turis yang berkunjung ke Bintan, khususnya di Wisata Lagoi dan hotel lainnya terus dilakukan pengecekan sesuai SOP.
Dalam rangka untuk antisipasi adanya kemungkinan masuk virus Corona di Bintan, Dinkes Bintan juga sudah mengadakan rapat koordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri.
Hal itu dilakukan untuk membentuk kembali lagi tim pengawasan seperti Virus Sars dulu, yang pernah dihidupkan dalam rangka mengantisipasi kemungkinan masuknya virus corona tersebut.
"Saya juga mengimbau kepada hotel-hotel yang ada di Bintan agar menyediakan satu ruangan isolasi atau kamar khusus. Hal itu dilakukan untuk tamu dari luar negeri yang diduga sakit dan mengarah ke arah virus corona untuk diisolasi terlebih dahulu sebelum dijemput oleh tim evakuasi," terangnya.
Gama menyampaikan, bahwa apabila ada turis yang sedang sakit dan pasien ada tanda-tanda diduga dan dideteksi terkena virus corona, nantinya pihak Lagoi langsung merujuk ke RSUP Provinsi di Batu 8.
"Setiap turis dari Lagoi yang diduga sakit dan mengarah pada tanda-tanda terkena virus corona, pihak Lagoi langsung rujuk ke RSUP Km8,"tuturnya.
Gama juga menjelaskan, dalam mengantisipasi pergerakan turis Singapura yang datang ke Kabupaten Bintan, Dinkes Kabupaten Bintan juga sudah berkoordinasi dengan pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bintan di beberapa pelabuhan untuk antisipasi agar Virus Corona (nCoV) itu tidak sampai ke Kabupaten Bintan.
"Nah sampai sejauh ini kita selalu berkoordinasi dengan pihak KKP dan belum mendeteksi adanya turis yang terjangkit Virus Coronavirus (nCoV). Kami juga meminta setiap turis dari Singapura yang hendak ke Bintan di screening melalui Thermal Scanner yang sudah di pasang di Pelabuhan," ungkapnya.
Gama menambahkan, bahwa Bintan merupakan wilayah pariwisata yang terkenal di dunia. Sehingga banyak turis-turis asing yang datang ke Bintan untuk menikmati liburan.
Maka dari itu, KKP sudah melakukan screening di beberapa pintu masuk turis asing tersebut.
Diantaranya Pelabuhan Bulang Linggi Tanjunguban, Pelabuhan Bandar Bintan Telani (BBT) Lagoi dan Bandar Sri Udana Lobam, dan Pelabuhan Khusus Bintan Lagoon Resort (BLR) dan pelabuhan khusus resort lainnya.
"Sejauh ini kami belum mendapati adanya turis asing yang tertular penyakit Virus Coronavirus (nCoV)tersebut. Baik itu yang dipantau dari suhu badan dan lainya melalui thermal scanner. Semoga saja tidak pernah ada,"jelasnya.
Apotek dan Toko Obat Raup Untung
Apotek dan toko obat mendapat berkah dibalik kabar Corona yang membuat resah dunia Internasional, termasuk masyarakat Karimun, Provinsi.
Dalam beberapa hari ini penjualan masker serta sarung tangan di sejumlah apotekdan toko obat yang ada di Kabupaten Karimun meningkat.
Seorang pemilik toko obat di kawasan Sei Lakam, Kecamatan Karimun, Riko menurutkan, setiap harinya ia bisa menjual sebanyak 1.500 lembar atau 30 kotak masker.
Padahal sebelum menyebarnya kabar tentang virus corona, ia hanya mampu menjual sekitar belasan lembar saja setiap hari.
"Dalam dua tiga hari ini banyak yang beli masker. Ada yang beli per kotak. Yang beli satuan juga banyak. Sarung tangan juga banyak yang beli tapi lebih banyak masker," katanya saat diwawancarai TribunBatam.id, Selasa (28/1/2020).

Seorang warga Karimun membeli masker di sebuah toko obat, Selasa (28/1/2020). Pembelian masker di sejumlah apotek dan toko obat meningkat sejak Virus Corona.
Riko menduga banyak yang membeli masker untuk dibagi-bagikan kepada warga.
"Ada orang kantor ada juga orang biasa. Yang beli berkotak-kotak itu kayaknya untuk dibagi-bagikan," ujarnya.
Bahkan untuk saat ini, Riko tidak dapat membeli masker dari agen langganannya karena kehabisan stok.
"Stok di agen kosong. Saya tanya ke agen, lagi tidak ada barang," sebutnya.
Hal senada juga disampaikan seorang pegawai apotik di Tanjungbalai Karimun. Perempuan itu mengaku banyak warga yang membeli masker.
"Beberapa hari ini banyak yang beli (masker). Mungkin karena virus corona," ujar perempuan berhijab itu.
Permintaan Masker Melonjak di Kota Batam
Penjualan masker di Batam melonjak pasca wabah virus Corona dari China.
Penjualan masker di apotik dan juga minimarket di Fanindo, Kelurahan Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji, meningkat.
Peningkatan penjualan masker diakui oleh karyawan Indomaret di Fanindo, dimana tiga hari belakangan penjualan masker lumayan larus dibanding hari biasa.
"Lumayan juga sih, memang selama ini, pembelian masker selalu ada. Tapi tiga hari belakangan lebih banyak dari biasanya," kata Sinta, Karyawan sebuah mini market di Fanindo, Senin (27/1/2020).
Sinta mengatakan pembelian masker terjadi peningkatan tiga hari belakangan.
"Kalau mengenai virus itu, saya sudah tahu dari media sosial. Mungkin itu juga yang buat warga banyak beli masker," kata Sinta.
Sementara penjualan masker di Apotik Dunia Farma pasar Fanindo, tidak ada perbedaan. Masih sama seperti biasanya.
"Ya biasanya setiap hari ada yang beli masker. Kalau dibilang meningkat tidak juga, masih samalah," kata Winda, penjaga Apotik Dunia Farma Fanindo.
Dia mengatakan kemungkinan, ke depan baru mulai ramai pembeli.
"Ini kan masih baru, terus di Batam, belum ada informasi ada pasien yang terjangkit virus Corona. Kalau sudah ada pasti permintaan masker akan semakin meningkat,"kata Winda.
Winda, juga mengatakan yang beli masker ke apotik selama ini lebih banyak para bidan praktek dan juga klinik lainnya.
"Ya yang ada hubungannya dengan kesehatanlah. Kalau warga sendiri nampaknya belum ada. Walaupun ada paling satu dua orang," kata Winda.
Sementara untuk persediaan masker di apotek tersebut cukup banyak.
"Kalau masker banyak stok. Kalau banyak permintaan, mungkin cukuplah untuk dua minggu,"kata Winda.
Menteri Kesehatan dr Terawan: Masyarakat Jangan Sampai Stres
Menteri Kesehatan (Menkes) dr Terawan Agus Putranto berpesan kepada masyarakat agar menjaga imunitas tubuh.
Menurutnya dalam menangkal Virus Corona dapat dimulai dengan menjaga imunitas tubuh. Dikutip dari Tribunnews.com, Terawan juga meminta kepada masyarakat agar tidak stres yang berdampak pada turunnya imunitas tubuh.
Dirinya menjelaskan jika tubuh kekurangan asupan yang bergizi serta terlalu banyak atau kurang bergerak dapat menurunkan imunitas tubuh.
"Imunitas tubuh menjadi daya tangkal kita menghadapi virus ini," ucapnya usai rapat koordinasi tingkat menteri (RTM) di kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Selasa, (28/1/2020).
Terawan juga mengingatkan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat guna mencegah terjangkit Virus Corona.
Menurutnya cara tersebut adalah pencegahan yang paling baik dan murah.
"Yang perlu disadari benar adalah penting untuk menjaga kesehatan sendiri karena itu pencegahan yang paling baik dan murah. Jaga kesehatan sendiri imunitas sehingga tidak akan ketularan," ucapnya.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora/ElhadifPutra/IanSitanggang)