13 Peserta Sejumlah Negara Ikut Nongsa Neptune Regatta, Jelajahi Pulau di Kepri Selama 5 Hari

Peserta Nongsa Neptune Regatta disambut di Nongsa Point Marina Resort, Kota Batam usai mengarungi lautan dengan kapal layar selama lima hari di Kepri.

TribunBatam.id/ArdanaNasution
Presiden Director Nongsa Neptune Regatta Mike Wiluan menyerahkan hadiah kepada peserta Nongsa Neptune Regatta ke 10 di Nongsa Point Marina, Sabtu (01/02/2020). 

BATAM,TRIBUNBATAM.id - Peserta Nongsa Neptune Regatta disambut di Nongsa Point Marina Resort, Kota Batam usai mengarungi lautan dengan kapal layar selama lima hari di Kepulauan Riau, Sabtu (01/02/2020).

Nongsa Neptune Regatta merupakan balapan perahu layar (yacht) yang melintasi sejumlah pulau di Kepulauan Riau sampai ke garis khatulistiwa.

Nongsa Neptune Regatta ke-10 diadakan sejak tanggal 25 Januari hingga 2 Februari 2020 ini diikuti oleh peserta dari 13 negara.

Peserta balapan yacht ini melewati beberapa fase selama lima hari di pulau-pulau yang ada di Kepulauan Riau.

Balapan diawali start di Nongsa Point Marina menuju Pulau Benan di Kabupaten Lingga, lalu ke Pulau Sikeling.

Sampai di Pulau Sikeling, peserta melakukan balapan menuju garis khatulistiwa atau yang disebut dengan 'Cruise to the zero zero line' selama hampir satu hari.

Penyerahan hadiah kepada peserta Nongsa Neptune Regatta ke-10 di Nongsa Point Marina, Sabtu (1/2/2020).
Penyerahan hadiah kepada peserta Nongsa Neptune Regatta ke-10 di Nongsa Point Marina, Sabtu (1/2/2020). (TribunBatam.id/ArdanaNasution)

Peserta disambut di Pulau Batu Belubang. Di sana, balapan berikutnya Pulau Mubut Darat sebelum kembali ke garis finish di Nongsa Point Marina.

Penyelenggara Nongsa Neptune Regatta, Mike Wiluan menyampaikan bahwa gelaran ini memang diadakan untuk mengeksplorasi wilayah yang belum banyak dijamah di Indonesia.

"Nongsa Neptune Regatta ini adalah ide untuk bagaimana kita mengadakan Regatta di Indonesia yang dapat mengeksplorasi daerah-daerah yang belum banyak dijelajahi," ungkap Mike.

Nongsa Neptune Regatta ini telah diadakan selama 10 tahun berturut-turut.

Yang menjadi pembeda dari Regatta di seluruh dunia adalah gelaran ini merupakan satu-satunya yang mengadakan perlombaan yacht menuju garis khatulistiwa.

"Kami memikirkan bahwa dari Batam garis equator itu jaraknya tidak jauh. Banyak pelaut di dunia yang mengejar pengalaman berlayar ke garis equator tersebut. Jadi kalau kami bisa membuat satu perlombaan yang menjadi kejaran pelaut-pelaut seluruh dunia dengan mengandalkan aset yang ada di Kepulauan Riau ini, mengapa kami tidak bisa fasilitasi," kata Mike.

Mike pun ingin menginspirasi generasi penerus untuk menyukai dunia pelayaran. Mike yang juga aktif di Porlasi (Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia) ini menyampaikan bahwa Indonesia memiliki modal besar dengan gugusan pulaunya dan lautan yang luas untuk lebih di eksplorasi lebih jauh.

Konsep pariwisata laut selama ini pun menurutnya kurang dilirik, dengan gelaran ini lah dia menyumbangkan ide nya untuk bisa mengenalkan pariwisata berbasis laut dan pelayaran.

"Kami pun sudah memberikan kesempatan kepada anak-anak muda di Kepulauan Riau dan Batam untuk ikut Porlasi. Kita didik dari muda, beri pelatihan dan fasilitas jadi sekarang di Kepulauan Riau kita sudah mempunyai rekam jejak sebagai daerah penghasil atlet olahraga laut," sambungnya.

Nongsa Neptune Regatta yang diikuti oleh 93 Yachters dari 13 negara ini memang dibuat untuk menyaingi Regatta yang ada di seluruh dunia.

"Kenapa di Indonesia tidak ada Regatta yang bisa kita banggakan, soalnya Indonesia itu adalah negara yang punya 17 ribu pulau yang bisa kita perkenalkan ke seluruh dunia," ucap Mike.

Mike mengucapkan terima kasihnya kepada pemerintah yang ikut membantu gelaran ini, dan kepada angkatan laut yang sudah bekerja sama dan mendukung selama 10 tahun Nongsa Neptune Regatta.

Sebagai pendukung gelaran Nongsa Neptune Regatta, angkatan laut yang diwakili oleh Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Mohammad Zaenal menyampaikan apresiasinya atas kerjasama yang terjalin baik antara Nongsa Point Marina dan Forkopimda Kepri.

"TNI angkatan laut yang dalam hal ini Koarmada 1, Pangkalan Utama angkatan laut IV Tanjung Pinang, Gugus Keamanan Laut, dan Pangkalan angkatan laut Batam mensupport kegiatan ini untuk memberikan rasa aman mulai dari berangkat sampai kembali lagi ke Nongsa Point Marina, juga kerjasama dengan Forkopimda di Kepulauan Riau ini sangat baik kerjasamanya sehingga kegiatan ini dapat menjadi lebih besar lagi, pada prinsipnya angkatan laut akan mendukung itu," pungkas Mohammad Zaenal.(TribunBatam.id/ArdanaNasution)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved