Bin Kontainer Penuh, Warga Buang Sampah di Jalan

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Bin Kontainer penuh, belum juga diangkut oleh pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam. Warga buang sampah di samping Bin Kontainer.

Seperti inilah kondisinya hampir setiap hari di tempat pembuangan sampah sementara (TPS)  di jalan Sungai Binti, Kecamatan Sagulung, Minggu (9/2/2020).

Tempat Pembuangan Sampah sementara di jalan Sungai Binti, adalah satu satunya TPS yang menampung sampah. 

Masyarakat dari sebagian Kelurahan Sungai Lekop dan juga kelurahan Sungai Binti.

Hal tersebut membuat Bin Kontainer yang disediakan cepat penuh.

Saat bin Kontainer penuh warga yang membuang sampah bingung menaruh sampah dimana. Wargapun membuang sampah begitu saja di luar bin konatiner.

Lambatnya pengantian bin Kontainer di TPS jalan Sungai Binti membuat sampah berserak dipinggir jalan.

Sugeng, warga Kaveling Saguba yang sedang membuang sampah di TPS Sungai Binti, mengatakan bingung mau membuang sampah di mana.

"Ini tempatnya sudah penuh, mau ditaruh dimana lagi, ya di letak ajalah, paling petugas sampah nanti yang masukkan ke bak,"kata Sugeng.

Sambil berlalu Sugeng mengatakan dirinya hendak keluar dan sekalian bawa sampah dapur rumahnya."

Ini sampahnya cuma sedikit, dari pada nunggu petugas sampah mengambil dari komplek dibawa sekalian. Tapi ya baknya penuh, ya dibuang begitu saja,"kata Sugeng.

Risma, warga Sei Lekop yang melintas dan membawa sampah satu bungkus plastik juga membuang sampahnya begitu saja di pinggir jalan.

"Mau taruh dimana lagi, tempatnya sudah penuh,"kata Risma.

Dia juga mengatakan dirinya membuang sendiri sampahnya sekalian lewat.

"Kebetulan saya mau ke Fanindo, sekalian bawa sampah. Eh malah tempatnya penuh. Mau taruh dimana, ya di taruh dibawah ajalah. Paling nanti petugas sampah yang masukkan ke baknya kalau sudah ada bak kosong,"mata Risma.

Penuhnya bin kontainer di TPS Sungai Binti, membuat sampah yang dinawa warga sambil lewat berserak di sekitar TPS. Sampah yang berserak sudsh hampir sampai ke badan jalan.

Sampah tersebut dikahawatirkan bisa membahayakan para oengendara yang melintas(Tribunbatam.id, Ian Sitanggang)