Kematian di China Bertambah 803 Orang, Jackie Chan Janjikan Ini untuk Penemu Antivirus Corona
Aktor asal Hong Kong, Jackie Chan tersentuh atas segala upaya yang dilakukan untuk mengatasi penyebaran virus corona
#Kematian di China Bertambah 803 Orang, Jackie Chan Janjikan Ini untuk Penemu Antivirus Corona
TRIBUNBATAM.id - Angka kematian akibat wabah Virus Cirona atau Coronavirus terus meningkat.
Kabar terbaru dari komisi kesehatan Provinsi Hubei mengungkapkan, 81 orang lagi telah meninggal sejak Jumat. Total korban korban meninggal mencapai 803 orang.
Mayoritas korban meninggal berasal dari provinsi Hubei, termasuk seorang dokter bernama Li Wenliang.
Dokter Li Wenliang meninggal minggu lalu dan merupakan salah satu orang pertama yang menaikkan alarm.
Dengan meningkatnya angka kematian, jumlah ini sudah melampaui angka kematian global wabah Sindrom Pernapasan Akut Parah ( SARS).
Angka itu didapat setelah otoritas Hubei, provinsi yang menjadi sumber penyebaran, melaporkan adanya 81 kematian baru sepanjang 24 jam terakhir.
Jumlah 803 korban meninggal akibat virus corona melampaui angka kematian global SARS, di mana 774 orang meninggal pada 2002-2003 silam.
Otoritas dari Komisi Nasional Kesehatan China juga menyatakan, terdapat 2.600 kasus penularan baru, membuat angka korban terinfeksi menembus 37.198 orang.
Epidemik itu memaksa pemerintah untuk menutup Wuhan, kota yang pertama kali melaporkan adanya virus itu, dan meluas hingga kota lain di Hubei.
Sorotan makin tajam setelah warga Amerika Serikat (AS) yang berusia 60 tahun diketahui meninggal akibat virus China itu saat dirawat di Wuhan.
Dilansir AFP Minggu (9/2/2020), Kementerian Luar Negeri China mengonfirmasi bahwa warga AS itu merupakan keturunan etnis Tionghoa.
Kasus kematian lain juga menimpa seorang warga Jepang.
Namun, pemerintah lokal masih belum bisa mengonfirmasi apakah dia meninggal karena virus corona.
Selebihnya, terdapat dua kasus korban meninggal yang tercatat di luar daratan utama China.
Tepatnya di Hong Kong dan Filipina. Di Jenewa, Swiss, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa angka korban yang dilaporkan secara harian di China mengalami "kestabilan".