VIRUS CORONA

UPDATE Korban Tewas Virus Corona 803 Orang, 40 Orang Terjangkit Coronavirus di Singapura, 4 Kritis

Komisi Nasional Kesehatan China juga menyatakan, terdapat 2.600 kasus penularan baru, membuat angka korban terinfeksi menembus 37.5538 orang

Editor: Mairi Nandarson
twitter/WHO
Novel coronavirus sudah menewaskan 107 orang hingga Selasa siang 

TRIBUNBATAM.id, BEIJING - Jumlah korban meninggal karena virus corona di China sudah mencapai 803 orang, (update. 813 orang Minggu pagi via thewuhanthewuhanvirus.com) melampaui angka kematian global wabah Sindrom Pernapasan Akut Parah ( SARS).

Jumlah penulasan juga terus bertambah menjadi 37.553 orang dan tersebar hingga 28 negara.

Angka itu didapat setelah otoritas Hubei, provinsi yang menjadi sumber penyebaran, melaporkan adanya 81 kematian baru sepanjang 24 jam terakhir.

Hasil, Klasemen & Top Skor Liga Italia Setelah Sampdoria Menang, Juventus Kalah, Ronaldo 20 Gol

Hasil, Klasemen & Top Skor Liga Spanyol Setelah Valencia Kalah, Atletico Menang, Roger Marti 10 Gol

Live Streaming Tinju Dunia Gary Russell Jr vs Tugstsogt Nyambayar, Sabuk Juara Dunia Kelas Bulu WBC

Jumlah 813 korban meninggal akibat virus corona melampaui angka kematian global SARS, di mana 774 orang meninggal pada 2002-2003 silam.

Otoritas dari Komisi Nasional Kesehatan China juga menyatakan, terdapat 2.600 kasus penularan baru, membuat angka korban terinfeksi menembus 37.5538 orang.

Korban terinfeksi di Asia Tenggara juga terus bertambah, dan negara terdekat Indonesia, Singapura mengumumkan sudah 40 orang yang terinfeksi dimana 4 orang di antaranya dalam kondisi kritis.

Dikutip dari channelnewsasia, Singapura mengkonfirmasi 7 kasus baru coronavirus baru pada Sabtu (8/2/2020).

Dalam 7 kasus baru itu, termasuk seorang pengemudi taksi dan pengemudi mobil pribadi, sehingga jumlah total negara Singa itu menjadi 40 orang.

Dari 40 kasus yang dikonfirmasi, empat dalam kondisi kritis, dengan satu orang membutuhkan dukungan oksigen tambahan.

Hasil Persebaya 3-1 Sabah FA, Aji Santoso Senang: Ini Pertandingan yang Luar Biasa

Hasil, Klasemen & Top Skor Liga Inggris Setelah Everton Kalahkan Palace, Calvert-Lewin 11 Gol

Jadwal Serie A Liga Italia Malam Ini, Derby Inter Milan vs AC Milan Live RCTI Pukul 02.45 WIB

Selain sopir taksi dan sopir pribadi, kasus-kasus baru meliputi: Dua karyawan Yong Thai Hang, toko produk kesehatan yang terhubung dengan kluster transmisi lokal dan grup wisata Cina.

Serta dua lainnya yang menghadiri pertemuan bisnis di hotel Grand Hyatt, yang telah dikaitkan dengan sekelompok kasus lokal dan luar negeri.

Semua tujuh pasien belum melakukan perjalanan ke China baru-baru ini, kata kementerian.

Menutup kota Wuhan

Epidemik itu memaksa pemerintah untuk menutup Wuhan, kota yang pertama kali melaporkan adanya virus itu, dan meluas hingga kota lain di Hubei.

Sorotan makin tajam setelah warga Amerika Serikat (AS) yang berusia 60 tahun diketahui meninggal akibat virus China itu saat dirawat di Wuhan.

Dikutip dari KOMPAS.com, Minggu (9/2/2020), Kementerian Luar Negeri China mengonfirmasi bahwa warga AS itu merupakan keturunan etnis Tionghoa.

Kasus kematian lain juga menimpa seorang warga Jepang.

Namun, pemerintah lokal masih belum bisa mengonfirmasi apakah dia meninggal karena virus corona.

Selebihnya, terdapat dua kasus korban meninggal yang tercatat di luar daratan utama China.

Tepatnya di Hong Kong dan Filipina.

"Angka korban 'stabil'"

Di Jenewa, Swiss, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa angka korban yang dilaporkan secara harian di China mengalami "kestabilan".

Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan adanya misinformasi terkait patogen itu, yang bisa memperberat kerja tim medis.

"Saat ini, kita tak hanya memerangi virus itu. Namun juga berjuang melawan teori konspirasi dan misinformasi yang memperkeruh keadaan," paparnya.

Di Hong Kong, pemerintah setempat mulai menerapkan aturan karantina selama dua pekan bagi pendatang dari daratan utama China.

Kebanyakan orang bisa melakukan karantina di hotel atau rumah. Namun mereka diharuskan menerima panggilan telepon dan pemeriksaan."

"Jika menolak, mereka terancam dipenjara dan didenda. Salah satu pusat finansial dunia ini sudah melaporkan 25 kasus infeksi, dengan satu pasien meninggal."

"Di Singapura, kepanikan dilaporkan melanda setelah otoritas menaikkan status penyebaran virus corona dari yang semula kuning ke oranye."

"Warga berbondong-bondong mendatangi supermarket, hingga pihak berwenang sampai memerintahkan mereka untuk tetap tenang," katanya.

\\

\\

\\

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Korban Meninggal Virus Corona Capai 803 Orang, Lampaui Wabah SARS"
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved