VIRUS CORONA
Kemenlu Naikkan Status Level Kuning, Imbau WNI ke Singapura Waspada Virus Corona
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) meningkatkan level status bagi WNI yang hendak ke Singapura akibat virus Corona.
JAKARTA,TRIBUNBATAM.id - Warga Negara Indonesia (WNI) yang hendak pergi ke Singapura diminta waspada.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) meningkatkan status kewaspadaan perjalanan bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang hendak ke Negeri Singa itu.
Imbauan tersebut dikeluarkan menanggapi perkembangan penyebaran virus corona di negara Singapura.
"Merespons perkembangan penyebaran virus corona baru (2019-nCoV) di Singapura, status tingkat kewaspadaan perjalanan ditingkatkan menjadi kuning," tulis Kemenlu dikutip Tribunnews.com dari situs kemlu.go.id.
Kementerian Luar Negeri mengimbau WNI yang sedang atau akan bepergian ke Singapura untuk meningkatkan kewaspadaan.
Kemenlu juga mengimbau WNI untuk melakukan langkah pencegahan transmisi wabah virus corona.
Langkah pencegahan yang bisa dilakukan di antaranya adalah menjaga stamina fisik dan psikis.
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan, rutin mencuci tangan, menggunakan masker.
Selain itu, mengurangi aktivitas di luar rumah serta menghindari interaksi dengan keramaian publik.
"Apabila mengalami permasalahan darurat saat berada di Singapura, dapat menghubungi hotline KBRI Singapura, +65 67377422," tulis keterangan tersebut.
Kemenlu menambahkan, dalam kondisi darurat, WNI juga dapat menggunakan Tombol Darurat aplikasi Safe Travel Kementerian Luar Negeri untuk menghubungi Perwakilan RI dimaksud.
Sebelumnya, pada 7 Februari 2020 lalu, Kementerian Singapura telah meningkatkan penilaian risiko Disease Outbreak Response System Condition (DORSCON) dari warna kuning menjadi oranye.
Penetapan tersebut didasari atas terkonfirmasinya tambahan kasus yang terinfeksi virus corona di Singapura.
Tak hanya itu, juga ada fakta baru, beberapa kasus infeksi bersifat lokal.
Artinya, orang bisa tertular virus corona tanpa harus memiliki riwayat perjalanan ke luar China.
Sehingga dengan penetapan indikator DORSCON menjadi warna oranye tersebut, wabah virus corona telah dikategorikan sebagai virus yang berbahaya.
Dikutip dari gisandata.maps.arcgis.com, hingga Senin (10/2/2020), virus yang muncul pertama kali di Kota Wuhan, China tersebut telah menewaskan 910 orang.
Sementara itu, virus corona juga telah menyebabkan 40.540 orang positif terinfeski.
Namun, ada 3.383 orang dinyatakan sembuh dari virus corona.
Sejak pertama kali diumumkan pada 31 Desember 2019, virus ini telah menyebar hingga ke 28 negara.
Ke-28 negara tersebut, yakni China, Jepang, Thailand, Singapura, Hong Kong, Australia, Korea Selatan, Taiwan.
Jerman, Amerika Serikat, Malaysia, Makau, Perancis, Vietnam, Kanada, Uni Emirat Arab, Italia, Rusia.
Inggris, Nepal, Kamboja, Spanyol, Piliphina, Finlandia, Swedia, India, Sri Lanka, dan Belgia.
Di Singapura, virus corona telah menyebabkan 43 orang terinfeksi.
Seruan PM Singapura
Perdana Menteri (PM) Singapura, Lee Hsien Loong memberikan keterangan tentang situasi virus corona saat ini.
Hal ini berdasarkan keterangannya dalam tiga bahasa, bahasa mandarin, bahasa inggris dan bahasa melayu, Sabtu (8/2/2020).
Diketahui dari channel youtube dan website Prime Minister's Office, Singapore.
PM Lee Hsien Loong mengatakan dinaikannya tahap DORSCON dari kuning kek jingga karena pemerintah Singapura ingin melindungi masyarakatnya sebaik mungkin.
"Ancaman virus korona baru ini sedang pesat berkembang. Kita mesti berani untuk segera bertindak dan dengan sewajarnya, termasuk mengambil langkah-langkah tegas," ujar dari PM Lee Hsien Loong yang dikutip dari website kantor Perdana Menteri Singapura.
Selain itu perdana Menteri ketiga Singapura ini mengajak untuk sama sama yakin jika virus corona ini bisa diatasi, seprti wabah SARS dulu. Dan sekarang dihadapi dengan virus yang lain.
"Setiap kita ada peranan. Ikuti nasihat Kementerian Kesihatan dan dapatkan maklumat (informasi) terkini dari sumber yang resmi seperti MUIS dan khidmat (layanan) WhatsApp Gov.sg," katanya lagi.
PM Lee Hsien Loong juga mengimbau agar menjaga kebersihan diri, keluarga dan sekitarnya. Dan ketiga tubuh tidak sehat, segera datang ke dokterm jalani kehidupan seperti biasanya.
"Pemerintah akan melipat gandakan usaha untuk mengawasi ancaman ini dengan segala cara. Namun kita juga harus bersedia jika keadaan menjadi bertambah buruk," ungkapnya.
PM Lee Hsien Loong jika sampai saat ini hal itu belum terjadi dan mungkin tidak akan terjadi.
"Namun, tantangan sebenarnya ancaman ini ialah kesannya terhadap perpaduan sosial dan daya tahan psikologi kita. Sifat takut dan cemas adalah memang terjadi secara alami. Saya faham penyakit ini baru, dan kita semua mau melindungi diri sendiri dan orang-orang yang kita sayangi," jelasnya.
Tetapi nasihat dari PM Lee Hsien Loong kecemasan itu bisa menjadi berbahaya bahkan lebih dari virus itu sendiri.
Jadi Perdana Menteri Singapura ini mengimbau agar tidak cema dan membuat keadaan jadi panik. Ditakutkan akan mengambil tindakan yang memperburuk keadaan.
"Jangan sebarkan berita palsu, jangan membeli masker dan makanan dengan berlebihan. Jangan menuduh kelompok apapun untuk apa yang saat ini terjadi" tegasnya.
PM Lee Hsien Loong mengajak masyarakat Singapura untuk saling membantu, terutama untuk mereka yang membutuhkan.
"Dalam masa-masa sulit ini, saya terharu melihat rakyat Singapura yang mengulurkan bantuan. Ada yang memberikan masker secara gratis kepada orang banyak, ada pelajar yang membekalkan makanan kepada teman-teman yang sedang libur, dan para pekerja kesehatan yang bertarung nyawa di barisan depan merawat pasien pasien," katanya,
Perdana Menteri Singapura ini mengucapkan terimakasih atas segala pengorbanan yang sudah dilakukan.
"Anda menjadi sumber inspirasi kita semua. Mari kita selalu tenang dan bersatu-padu. Saya yakin bersama-sama, kita bisa mengatasi apapun tantanganya," jelasnya.
6 WNI di Tanjungpinang Negatif Virus Corona
Dugaan Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) dari Singapura Suspect virus corona masuk ke wilayah Indonesia melalui Batam benar adanya.
Hanya saja hasil pemeriksaan yang dilakukan tim dari Dokter yang dipimpin oleh Dokkes Polda Kepri menyebutkan negatif.
"Hasil pemeriksaan kami terhadap satu keluarga tersebut, semuanya sehat, tidak ada gangguan atau gejala-gejala yang menyerupai virus corona," kata Kombes Muhammad Haris, Kabid Dokkes Polda Kepri melalui telepon, Minggu (9/2/2020).
Haris menjelaskan enam WNI suspect virus corona ini masuk melalui pelabuhan Harbourbay Batam, Sabtu (4/1/2020) lalu.
Dan yang melakukan investigasi adalah tim dari KKP dan dokter dari Dinkes Tanjungpinang.
"Saat ini ke 6 WNI ini sudah berada di Tanjungpinang dan dalam keadaan sehat," jelasnya.
6 WNI dinyatakan sehat
Harris meminta agar masyarakat Kepri, khususnya Batam dan Tanjungpinang tidak terprovokasi yang informasi-informasi yang belum pasti.
"Jadi sekali lagi saya tegaskan, mereka sehat," tegasnya.
Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana mengatakan tidak ada warga Kota Tanjungpinang yang suspect terjangkit virus corona.
Pihaknya sudah menemukan orang-orang yang disebutkan terjangkit suspect virus corona, sudah mendatangi mereka dan Sudah melakukan pemeriksaan kesehatan.
"udah dipastikan orang-orang tersebut dalam keadaan sehat. Tidak ada gejala demam, batuk dan apalagi sesak nafas. Jadi tidak perlu resah," jelas Tjetjep.
Sebelumnya beredar informasi bahwa pada 8 Februari 2020 di Batam terdeteksi adanya WNI dari Singapura yang suspect terjangkit virus corona masuk ke wilayah Indonesia melalui Batam.(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri) (TribunBatam.id/Monaandriani)(Kompas.com/Kontributor Hadi Maulana)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Penyebaran Virus Corona Meluas, Kemenlu Tingkatkan Status Perjalanan ke Singapura Jadi Level Kuning, https://www.tribunnews.com/internasional/2020/02/10/penyebaran-virus-corona-meluas-kemenlu-tingkatkan-status-perjalanan-ke-singapura-jadi-level-kuning?page=all.