VIRUS CORONA

Pemerintah Singapura Gusar, Ada Suspek Virus Corona yang Tetap Bekerja Meski Dalam Kondisi Sakit

Ternyata, ada suspek punya kesadaran rendah terkait virus ini karena mereka masih berbaur dengan masyarakat lainnya, bahkan tetap bekerja

AFP/Roslan Rahman
Warga Singapura menyaksikan Singapore Air Show menggunakan masker, Kamis (13/2/2020). Kasus virus corona atau COVID-19 terus meningkat di negara tetangga tersebut 

Dilansir TribunBatam.id dari South China Morning Post, untuk pertama kalinya Beijing mengakui bahwa 1.716 staf medis terpapar virus corona.

Direktur Komisi Kesehatan China Zheng Yixin mengumumkan bahwa 1.716 pekerja medis terinfeksi dengan virus corona.

Jumlah pekerja medis yang terinfeksi 3,8 persen dari total infeksi di daratan China.

Sebanyak 1.502 terinfeksi di Hubei, dan 1.102 di antaranya di pusat wabah, Wuhan.

Pemerintah China memang terus mengerahkan bantuan medis ke provinsi yang berpenduduk 20 juta jiwa tersebut.

Di provinsi itu ada 13 kota yang saat ini dilanda wabah, terutama ibukota Wuhan.

Kantor berita Xinhua melaporkan bahwa pada Rabu, ada 11 pesawat angkut Angkatan Udara jenis Y-20 ke Wuhan.

Pesawat logistik tersebut merupakan yang terbaru dan untuk pertama kalinya digunakan dalam mengangkut tim medis dan logistik di luar kepentingan militer.

Tidak dijelaskan, berapa anggota Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) yang dikirim ke Wuhan, namun dari pantauan gambar, jumlahnya ratusan orang.

Ratusan prajurit PLA dan perlengkapan dibawa menggunakan 11 pesawat angkut Y-20 ke Wuhan

Selain itu, 600 tim medis gelombang keempat juga dikerahkan dari Nanchang, Provinsi Jiangxi, ke Wuhan. Mereka dilepas seperti pasukan yang hendak berperang oleh keluarga dan petugas stasiun kereta api di ibukota China bagian timur itu.

Dukungan moral tersebut memang sangat penting mengingat mereka akan bertempur melawan musuh yang tak tampak. "Kami tidak akan mudah menyerah selama ada secercah harapan," kata seorang dokter.

Selain itu, 233 tim medis yang terdiri dari dokter dan perawat juga bertolak dari Xiangyang, Provinsi Liaoning menuju Hubei.

Meskipun mengepalkan tangan, namun perpisahan mengharukan dengan keluarga tetap tak terhindarkan.

Sejak pecahnya COVID-19, Beijing mengerahkan bantuan medis dari berbagai provinsi ke Hubei.

Suasana anggota tim medis dilepas keluarganya dengan tangis dari Kota Shenyang menuju pusat pertempuran virus, Provinsi Hubei.

Mereka bekerja dengan tekanan berat karena setiap hari, ada ribuan orang yang masuk rumah sakit. Beberapa foto Xinhua menunjukkan wajah mereka yang lecet-lecet akibat sepanjang hari mengenakan masker.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved