WISATA BATAM
Mengenal Jong, Perahu Layar Mini yang Jadi Permainan Rakyat Khas Melayu
Perhelatan lomba Jong 2020 di Batam berlokasi di pantai Tanjung Mak Dara, Batu Besar, Nongsa, Batam. Sukses menari wisatawan asing menyaksikannya.
TRIBUNBATAM.id - Ada pemandangan lain di Pantai Tanjung Mak Dara, Batu Besar, Nongsa, Batam.
Ribuan perahu kecil dengan layar warna-warni tampak berjajar memenuhi kawasan pantai.
Perahu layar berukuran kecil itu bernama Jong.
Saat datang angin musim utara, perhelatan lomba Jong Batam akan digelar sebagai ajang untuk melestarikan permainan rakyat sekaligus media silaturahmi dari para penghobi Jong di kepulauan Riau.
Tradisi ini dimulai lantaran saat datang angin musim utara, nelayan tidak akan melaut karena angin sedang kencang.
Untuk mengisi waktu, para nelayan bermain Jong.
• Wisata Seks Halal di Puncak Gaet Turis Arab, Kawin Kontrak hingga Short Time Dibongkar Polisi
Perahu kecil ini tidak membutuhkan awak.
Layar besarnya akan beradu dengan angin untuk bisa membuatnya melaju.
Jong dibuat dari kayu pulai yang bentuknya mirip dengan pohon karet.
Kayu berwana hitam keabu-abuan dengan serat berwarna kuning kecoklatan ini dipilih karena memiliki tekstur yang lunak sehingga mudah dibentuk.
Perahu layar ini memiliki 3 ukuran, yakni Jong kecil dengan ukuran 1 hingga 1,29 meter, Jong sedang berukuran 1,29 hingga 1,6 meter, dan Jong besar dengan ukuran 1,6 hingga 1,9 meter.
Agar tidak karam di tengah laut, Jong membutuhkan penyeimbang, yakni kate yang dibuat di sisi Jong.
Kate tersebut akan dihubungkan dengan batang kate, sehingga menyatu dengan badan Jong.
Bagian lain yang tak kalah penting dari perahu Jong adalah sauk.
Sauk dibuat di kedua ujung Jong dan berfungsi untuk memecah ombak maupun menahan Jong dari benturan batu karang.
Untuk layar, bahan yang digunakan adalah parasut.
Selain layar berukuran besar, ada pula layar kecil bernama jeep yang letaknya berada di depan layar besar.
Jeep ini bisa diatur sesuai kehendak pemain, akan dikencangkan ataupun dikendurkan menyesuaikan dengan putaran arah angin.
Kemampuan mengatur jeep ini juga menjadi rahasia dari para pemain untuk bisa membuat Jong tetap berlayar tanpa tenggelam.
Paling tidak dibutuhkan 2 orang untuk bisa memainkan permainan Jong.
Satu orang akan bertugas melepaskan Jong di garis start, sedang satu orang lainnya berjaga di garis finish untuk menangkap Jong.
Untuk menangkap Jong pun juga diperlukan keahlian khusus, lantaran Jong umumnya melaju sangat kencang, bahkan hingga kecepatan 40 km/jam.
Tak jarang para penangkap harus berlarian untuk bisa menangkap perahu kecil ini.
Keseruan bermain Jong menjadi salah satu wahana rekreasi yang menyenangkan bagi masyarakat.
Jong bukan hanya menjadi permainan rakyat yang menghibur, namun merupakan salah satu budaya yang harus tetap dilestarikan.
(tribunbatam.id/widiwahyuningtyas)
• Gara-gara Video Testimoni Youtube, Wisata Seks Lama Tersembunyi di Puncak Bogor Terbongkar
• Dampak Virus Corona, Singapura Kehilangan 18.000 hingga 20.000 Wisatawan Asing Per Hari
• Bus Pariwisata Bawa 50 Orang Tabrak Pantat Truk, Sopir dan Kernet Truk Terjepit Hingga Patah Tulang