VIRUS CORONA

Ada dari Indonesia, 19 Rombongan Turis Batalkan Kunjungan ke Aomori Jepang Akibat Virus Corona

Sebanyak 19 rombongan wisatawan mancanegara membatalkan kunjungannya ke Aomori, Jepang akibat virus Corona.

RAB/Tribunnews.com
Turis mancanegara berlatih Taiko, drum tradisional Jepang di Aomori. Setidaknya ada 19 rombongan wisatawan mancanegara membatalkan kunjungannya ke Aomori menggunakan kapal pesiar akibat wabah Virus Corona. 

Indonesia Masih Aman dari Virus Corona

Virus Corona dari China belum ditemukan di Indonesia meski penyebarannya sudah sampai Singapura dan Malaysia.

Meski ada beberapa pasien yang diduga terpapar virus 2019-nCoV (novel coronavirus) tersebut, akan tetapi hasilnya selalu negatif.

Sebanyak 238 orang yang dievakuasi dari Provinsi Hubei dan diobservasi di Natuna pun diketahui dalam kondisi sehat.

Melihat fakta tersebut, ahli epidemiologi Marc Lipsitch dari Harvard TH Chan School of Public Health menduga bahwa sebenarnya virus corona telah menyebar di Indonesia tetapi tak terdeteksi.

Hal tersebut akan menimbulkan potensi bagi virus tersebut membentuk epidemi yang jauh lebih besar.

Pernyataan itu membuat Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto meradang.

Tidak terima dengan pernyataan itu, Terawan pun membuat sejumlah pernyataan keras.

Dianggap Menghina

Terawan tidak terima dengan pernyataan bahwa Indonesia tak dapat mendeteksi virus corona.
Menurut dia, Indonesia memiliki sejumlah peralatan canggih untuk mendeteksi virus corona.

"Itu namanya menghina, wong peralatan kita kemarin di-fix-kan dengan Duta Besar Amerika Serikat (AS). Kita menggunakan kit-nya (alat) dari AS," ujar Terawan seusai rapat di Kantor TNP2K, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2020).

Terawan mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah bekerja sesuai standar internasional dalam melakukan proses pengecekan virus corona.

Tidak hanya peneliti Harvard, Terawan pun mempersilakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk melihat proses pengecekan yang dilakukan di Indonesia dengan alat yang mereka miliki.

"Kita terbuka kok, enggak ada yang ditutup-tutupi. Tapi kalau disuruh compare ke negara lain itu namanya ada MTA, material transfer agreement-nya. Tidak boleh material itu di bawa keluar, ada perjanjian luarnya," tutur dia.

Persilakan Periksa

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved