PILWAKO BATAM
Ini Prediksi Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unrika Soal Pilwako Batam
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unrika, Rahmayandi Mulya, S.IP, M.IP memprediksi, ada 2 pasang calon di Pilwako Batam.
BATAM,TRIBUNBATAM.id - Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau Kepulauan (Unrika), Rahmayandi Mulya, S.IP, M.IP memprediksi, ada 2 pasang calon yang akan bertarung di Pilwako Batam mendatang.
Hal ini menurutnya didasari oleh kecenderungan Wali kota Muhammad Rudi dan Wakil Walikota Amsakar yang masih populer dan menguat belakangan ini.
Hal ini membuat beberapa kandidat yang beberapa waktu lalu menggebu untuk maju di Pilwako Batam menghitung ulang kekuatan untuk bertarung di pemilihan orang nomor satu dan dua di kota Batam.
Perhelatan Perpolitikan pemilihan Wali kota Batam 2020 ini masih terus bergulir dimana tahapan pemilihan sudah digelar.
Perekrutan pengawas serta penyelanggara pemilu sudah dilakukan seperti Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pengawasan kecamatan (Panwascam) juga sudah dilakukan.
Sedangkan partai politik juga Sudah memanaskan mesin politik dari Mulai melakukan penjaringan Bakal Calon Wali kota dan Wakil Wali kota pada Akhir 2019 lalu.
Tapi hingga akhir Februari 2020 ini belum ada partai politik yang mengumumkan bakal calon yang akan diusung di pilwako Batam Mendatang.
Kecenderungan dua pasang calon yang bertarung dalam Pilkada Batam, menurutnya lebih menguntungkan petahana karena mereka tidak terlalu mengeluarkan banyak tenaga dan fokus pada satu orang lawan politik saja.
"Petahana tidak terlalu kewalahan menghadpi isu yang berkembang jika hanya satu lawan politiknya, lebih bisa fokus kepada wilayah-wilayah atau kantong-Kantonh suaranya, tanpa harus di ganggu oleh beberapa lawan politiknya," jelas Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik itu.
Menurutnya juga jika 2 pasang calon di Pilwako Batam maka potensi kemenangan berada di tangan petahana karena petahana dianggap bisa memainkan isu dan memainkan kekuatan-kekuatan politiknya seperti menjaga mitra kerja, menjaga kelompok - Kelompok kepentingan baik itu ormas ataupun organisasi keagamaan.
Hal ini berbeda jika yang terjadi lebih dua pasang calon. Sosok petahana akan kewalahan karena akan banyak tekanan politik yang dihadapi, seperti bertambahnya aktor-aktor politik yang bermain dan juga masyarakat akan diperhadapkan oleh beberapa pilihan sehingga popularitas petahana akan tereduksi oleh tawaran atau iming-iming politik lawan petahana.
Jika melihat perkembangan pilkada yangg ada d indonesia selama ini, umumnya kepala daerah yang berpotensi menang yakni harus memiliki beberapa hal:
1. Modal materi
2. Modal popularitas
3. Modal mobilitas/solidaritas tim
4. Modal kompetensi/keilmuan.
5. Memainkan Isu politik identitas (dapat merusak NKRI)
Ia menempatkan modal materi dalam hal ini Finansial di posisi pertama yang merupakan salah satu pendukung penting kemenangan kepala daerah karena menurutnya hal itu merupakan salah satu realitas yang tidak bisa dipungkiri untuk kemenangan menjadi kepala daerah
"Inilah yang menyebabkan negara kita sulit untuk maju diamana finansial masih menjadi penentu kemenangan kepala daerah," ucapnya.(TRIBUNBATAM.ID/ALAMUDIN)
KPU Batam Seleksi Sejumlah Auditor, Periksa Dana Kampanye Paslon Pilwako Batam |
![]() |
---|
KPU Tetapkan Batas Maksimal Dana Kampanye Pilwako Batam Rp 12 M, Ini Penjelasannya |
![]() |
---|
Inilah Dasar Hukum Muhammad Rudi Tak Cuti dari BP Batam di Masa Kampanye Pilkada |
![]() |
---|
Maju Pilkada Batam, Mengapa Kepala BP Batam Tak Perlu Cuti? Begini Penjelasan KPU |
![]() |
---|
Maju Pilkada Batam, Tim Golkar Ikut antar Rudi-Amsakar Daftar ke Kantor KPU Batam |
![]() |
---|