BATAM TERKINI

Kolam Bekas Galian di Sei Binti Batam Belum Dipasang Garis Polisi, Warga Khawatir Ada Korban Lagi

Parlaungan meminta kepada pihak kepolisian agar memasang tanda di lokasi kejadian agar tidak terjadi lagi hal yang sama.

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/IAN SITANGGANG
Lokasi remaja tenggelam di Sagulung Batam 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Lebarnya kurang lebih 20 kali 30 meter, dalamnya lebih dari dua meter, warna airnya biru. Seperti inilah gambaran lubang bekas galian di lahan perkebunan di Sungai Binti, tempat Muhammad Yusup Tanjung (14) menghembuskan napas terakhirnya.

Lubang bekas galian tersebut belum diketahui peruntukannya. Informasi dari warga sekitar lubang tersebut sering dimanfaatkan oleh mobil tangki untuk mengambil air.

Lokasi lubang tersebut jauh dari pemukiman warga, jaraknya kurang lebih dua kilomoter. Di sekitar lokasi hanya ada kebun warga. Andri warga sekitar pengatakan, dia pernah melihat beberapa kali mobil tangki masuk ke lokasi untuk mengambil air.

"Pernah lihat sih mobil tangki air ambil air," kata Andri, Senin (24/2/2020).




Lokasi bekas galian yang memakan korban jiwa di Sagulung tersebut sampai Senin sore belum dipasang garis polisi. Warga khawatir hal yang sama bisa terjadi.

Tokoh masyarakat Sagulung Parlaungan Siregar, yang datang ke lokasi mengatakan sangat prihatin, melihat lokasi kejadian.

"Ini sangat miris, kita meminta kepada pihak kepolisian agar mengusut tuntas siapa pemilik lahan tersebut," kata Parlaungan.

SEORANG Remaja di Sagulung Tewas Tenggelam di Lokasi Bekas Galian di Batam

Dia menjelaskan kejadian lubang bekas galian memakan korban jiwa sudah sangat sering terjadi di Kota Batam. Bahkan di Sagulung sudah tiga kali kejadian.

"Ini yang ketiga kalinya. Ini sangat miris," kata Parlaungan.

Dia meminta kepada pihak kepolisian agar memasang tanda di lokasi kejadian agar tidak terjadi lagi hal yang sama.

"Ini dibiarkan begitu saja, kita khawatir anak-anak kita yang lain bisa menjadi korban lagi," kata Parlaungan.

Dia juga meminta agar bekas gailan tersebut ditimbun.

"Kalau mau dimanfaatkan bisa dipasang pagar, agar anak-anak tidak bisa masuk.

"Nyawa manusia itu hanya satu, kalau susah kejadian mau apalagi,"kata Parlaungan.

Memgenai kejadian tersebut Kapolsek Sagulung AKP Riyanto, mengatakan pihaknya sudah mengetahui kejadian tersebut.

"Anggota sudah ke rumah duka, informasi terakhir keluarga sama pemilik lahan sudah damai," kata Riyanto.

Mengenai tempat kejadian yang belum dipasang garis polisi sampai saat ini, Riyanto, mengatakan pihak keluarga tidak membuat laporan.

"Nanti dicek lagilah, pihak keluarga belum membuat laporan," kata Riyanto.

SEORANG Remaja di Sagulung Tewas Tenggelam

Kasus anak meninggal tenggelam di bekas galian yang tidak diberikan tanda oleh pemilik lahan kembali terjadi.

Kali ini, kasus anak meninggal di bekas galian terjadi di Sagulung, Batam Minggu (23/2/2020) sekitar pukul 14.00WIB.

Korban meninggal adalah Muhammad Yusup Tanjung (14) siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 36 Sei Binti Sagulung.

Galian tersebut berada di perkebunan warga di Sungai Binti, Sagulung, Batam.

Yanti, warga sekitar yang mengetahui kronologis kejadian menjelaskan, awalnya kawan-kawan Yusup datang ke tempat mereka minta bantuan.

"Mereka lari ke sini, katanya kawannya tenggelam. Jadi bapak-bapak yang lagi kerja datang ke kolam itu," kata Yanti.

Dia mengaku, yang mengangkat anak tersebut dari kolam adalah orang yang mancing tidak jauh dari lokasi.

"Ada diseberang itu orang mancing, jadi mereka yang angkat, saat diangkat kondisinya sudah meninggal," kata Yanti.

Juki, warga lainnya mengatakan saat anak tersebut diangkat kondisinya sudah lemas.

"Jadi ada warga yang memberitahukan kepada orangtuanya, baru dibawa ke rumah sakit,"kata Juki.

Di tempat terpisah ketua RT kaveling Sungai Binti, Junjungan mengatakan, jenazah sudah dimakamkan.

"Jenazahnya sudah dimakamkan," katanya. (Tribunbatam.id/Ian Sitanggang)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved