PDIP CABUT KTA ISDIANTO
BREAKING NEWS - PDIP Cabut KTA Isdianto, Batal Duet dengan Soerya Respationo di Pilgub Kepri
PDI Perjuangan akhirnya mencabut kartu tanda anggota (KTA) Isdianto. Penyebabnya batal berpasangan dengan Soerya Respationo di Pilgub Kepri
BATAM, TRIBUNBATAM.id - PDI Perjuangan akhirnya mencabut kartu tanda anggota (KTA) Isdianto.
Pencabutan KTA Isdianto terkait batal berpasangan dengan Soerya Respationo di Pilgub Kepri.
Awalnya Soerya Respationo dan Isdianto sudah menyatakan bergandengan di Pilkada Kepri, Soerya Respationo menjadi Calon Gubernur Kepri sedangkan Isdianto menjadi Calon Wakil Gubernur Kepri.
Bila Isdianto bertarung menggunakan partai lain, dirinya akan menjadi petahana di Pilgub Kepri.
Pasalnya Isdianto kini menjabat Plt Gubernur Kepri menggantikan Nurdin Basirun yang terseret kasus suap reklamasi di Batam.
Soerya Respationo sudah menyampaikan perihal batal berpasangan dengan Isdianto.
Soerya menegaskan ‘perceraian’-nya dengan Isdianto tidak ada kaitannya dengan isu yang berhembus bahwa PDIP tidak menyertakan nama Isdianto dengan Soerya ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan.
Isu itu konon menjadi alasan kubu Isdianto untuk memisahkan diri dari Soerya dan PDI Perjuangan.
Soerya pun menanggapi secara tegas kebenaran isu yang berkembang saat Rakerda PDIP kepri tersebut.
“Tak ada kaitan Rakerda dengan pengiriman nama bakal calon (Bacalon) ke DPP,” tegas Soerya melalui pesan WhatsApp kepada Tribun, Kamis (27/2/2020) sore.
Soerya menjelaskan, namanya dan Isdianto sudah sejak lama dikirimkan ke DPP.
Bahkan, pada waktu rapat pembahasan di DPP, Isdianto juga hadir secara langsung.
“Kini dia sudah memilih jalannya sendiri. Kita hormati hak politiknya,” sebut Soerya lagi.
Mantan Wakil Gubernur Kepri itu menilai sosok Isdianto yang juga Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Kepri ini, secara kepartaian, tidak loyal. Padahal, dalam berpartai, setiap kader harus menunjukkan kepatuhan.
“Dengan demikian, bisa dikatakan juga dia merupakan kader yang tidak baik,” kata Soerya, “Ini keputusan belum diambil, dia sudah memutuskan hengkang. Apakah ini perilaku kader yang baik? Silahkan dijawab sendiri sama Isdianto,” sambung Soerya.
Soerya juga mengomentari istilah ‘kacang lupa kulit’ yang sempat muncul dan kemudian dibantah oleh Isdianto.
“Katanya tidak mau disebut kacang yang lupa kulitnya. Tapi perilakunya seperti itu. Ya sudah, terserah dia. Moga-moga nanti kita bertemu di arena gelanggang Pilkada,” kata Soerya.
Isdianto sendiri tidak pernah berkomentar tentang perang dingin antara kubunya dengan Soerya.
Dia lebih memilih menghindar ketika ditanya seputar sikap politik apalagi kisruh antara dirinya dengan Soerya.
PDIP Cabut KTA Isdianto

Wakil Ketua Bidang Kehormatan Partai di PDI Perjuangan, Jamsir menegaskan pencabutan KTA tersebut sesuai dengan aturan-aturan partai hingga anggaran dasar anggaran rumah tangga partai serta peraturan organisasi.
"Tentunya, saya sebagai Wakil Ketua Bidang Kehormatan Partai dengan kejadian seperti ini, semua kader itu wajib mentaati itu," ujar Jamsir, Minggu (1/3/2020).
Diakuinya secara otomatis Isdianto tidak lagi di PDI perjuangan. Keputusan ini sudah sesuai dengan tertib administrasi, maka keanggotaan Isdianto akan dicabut.
"Mengingat, rekomendasi dari PDI Perjuangan di Pilkada Kepri belum keluar yang bersangkutan sudah menyatakan diri untuk tidak lagi bersama PDIP. Saya pikir, ini semua normatif dan kita di partai kami memiliki aturan yang jelas dan mengikat," tuturnya.
Menurut Jamsir semua kader partai harus disiplin dengan aturan organisasi. Baik itu anggaran dasar maupun anggaran rumah tangga serta peraturan aturan organisasi.
"Dengan kata lain KTA PDIP yang dimiliki Isdianto dicabut," jelasnya.
Sementara itu Ketua DPD PDI Perjuangan Soerya Respationo meminta kepada Isdianto untuk jujur dan apa adanya.
"Ngomong apa adanya saja, dan seperti yang saya sampaikan tadi. Datang tampak wajah, pulang tampak punggung. Rasanya kurang etis jika caranya seperti itu (cara pamitnya,red). Dia itu pemimpin loh," ujarnya.
Pilih diam
Ketua Tim Pemenangan Isdianto, Ahar Sulaiman mengatakan Isdianto tidak akan mengomentari hal-hal seputar politik karena dia belum mendapat pasangan calon calon yang tepat.
“Setelah kami dapat pasangan calon dan partai pendukung barulah kami akan mendeklarasikannya. Nah, di situ baru Pak Isdianto akan bicara,” ungkap Ahar kepada Tribun, Kamis (27/2/2020) sore.
Ahar juga memastikan Isdianto sudah benar-benar sudah ‘bercerai’ dengan Soerya. Sikap politik itu kian ditegaskan setelah Rakerda PDI Perjuangan di Hotel Harmoni One, Batam Center.
Menurut Ahar, setelah Rakerda, PDI Perjuangan tidak mengirimkan lagi nama Isdianto ke DPP untuk berpasangan dengan Soerya.
Atas pertimbangan itu maka Isdianto memutuskan untuk benar-benar maju sendiri pada Pilgub Kepri nanti.
“Jadi, jangan katakan kalau Pak Isdianto itu kacang lupa kulit,” ujar Ahar menanggapi pernyataan Soerya.
Ahar juga mengatakan bahwa kubu Isdianto siap bertarung dengan kubu Soerya di Pilkada Kepri. Saat ini mereka sudah membangun komunikasi dengan empat partai politik.
“Kami sudah berbicara dengan petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP),” sebut Ahar.
Ahar tidak menampik bahwa Isdianto berpotensi besar berpasangan dengan Hj Marlin Agustina, istri Muhammad Rudi yang baru dilantik menjadi Ketua DPW Partai Nasdem Kepri.
Jika berpasangan dengan Marlin, Isdianto setidaknya sudah memiliki enam kursi dan tinggal mencari tiga kursi lagi untuk menggenapkan dukungan.
“Nasdem ada enam kursi, PKS ada enam kursi, Hanura ada tiga kursi dan PPP ada satu kursi. Jadi, ada 14 kursi! Itu sudah memenuhi target kan!?” tegas Ahar.
Kode-kodean Surya Paloh

Sebelumnya, di tengah keretakan hubungan dengan Soerya Respationo, Plt Gubernur Kepri Isdianto terlihat ikut menjemput kedatangan Ketum Partai Nasdem Kepri Surya Paloh.
Surya Paloh tiba di Bandara Hang Nadim Batam, Sabtu (22/2/2020) pukul 16:57 WIB.
Selain Isdianto, terlihat juga Walikota Batam Muhammad Rudi, Ketua LAM Batam Nyat Kadir sekaligus Anggota DPR-RI fraksi Nasdem dan Pengurus Partai Nasdem Kepri.
Kedatangan Surya Paloh ke Batam terkait pelantikan pengurus Nasdem Kepri.
Isdianto sempat menghadiri Rakerda PDIP di Harmonie One.
Namun ia tidak lama di acara PDIP tersebut.
"Saya mungkin tidak bisa berlama-lama ikut kegiatan Rakerda PDIP Kepri, karena habis ini harus melakukan pengobatan/terapi penyembuhan diri saya yang jatuh dari sepeda beberapa waktu lalu," ujarnya.
Usai pembukaan Rakerda I PDIP kepri, Isdianto yang telah berpamitan dengan tertatih meninggalkan ruangan hotel Harmoni One.
Pada Minggu (23/2/2020) beredar foto Plt Gubernur Kepri Isdianto yang juga merupakan dewan pembina PDIP kepri tersebut menyambut kedatangan Ketum Nasdem Surya Paloh di kedatangan VIP bandara Hang Nadim Batam.
Beberapa hari belakangan, muncul spanduk dukungan pasangan Isdianto dengan Marlin Agustina Rudi.
Marlin adalah istri Wali Kota Batam Muhammad Rudi dari Partai Nasdem.
Ada yang menarik saat Isdianto menjemput Surya Paloh.
Terlihat Isdianto dan Soerya Paloh mengenakan kemeja identik.
Keduanya mengenakan peci, kemeja putih lengan panjang, serta celana hitam.
Akankah Isdianto diusung Nasdem?
Belum ada jawaban pasti.(tribunbatam.id / Roma Uly Sianturi)