Achmad Yurianto Ungkap Mulai Ditemukan Pasien Positif Virus Corona Tanpa Terlihat Gejala Klinis
Juru bicara pemerintah khusus penanganan virus Corona, Achmad Yurianto mengatakan beberapa kasus Pasien positif Corona tanpa terlihat gejala.
Achmad Yurianto Ungkap Mulai Ditemukan Pasien Positif Virus Corona Tanpa Terlihat Gejala Klinis
TRIBUNBATAM.id- Virus Corona diketahui menjangkiti dua warga negara indonesia atau WNI.
Kini Pemerintah pun melakukan berbagai langkah upaya penyembuhan dan pencegahan lebih luas virus Corona di Indonesia.
Juru bicara pemerintah khusus penanganan virus Corona, Achmad Yurianto mengatakan beberapa kasus Pasien positif Corona yang ditemukan tanpa terlihat gejala sama sekali.
Achmad Yurianto yang merupakan Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) kementerian kesehatan memaparkan kecenderungan yang sedang terjadi di seluruh negara terkait penyebaran virus Corona atau covid-19.
Menurut keterangannya, saat ini sering ditemukan pasien positif Corona, namun tidak mengalami gejala klinis minimal seperti ciri-ciri yang digambarkan saat virus Corona mulai mewabah di Hubei, Cina.

Oleh karenanya, pola-pola yang terjadi pada kasus ini harus mulai dicermati masyarakat.
Tak hanya itu, Yuri menyampaikan WHO juga melakukan penelitian yang lebih dalam tentang ini.
"Pola ini hampir mirip dengan apa yang terjadi di 2002 pada waktu Corona yang berasal dari strange yang lain, yang kita kenal sebagai SARS," kata Yuri.
Adapun perkembangan virus SARS yang bermula dari Guangdong, Tiongkok pada 2002 lampau dalam 2,5 tahun pernah perlahan menghilang.
Di sisi lain, Yuri menyampaikan perkembangan wabah virus Corona di Cina kini terjadi penyusutan angka.
• Ramalan Zodiak Rabu 4 Maret 2020, Libra Kelelahan, Aries Bertengkar, Scorpio Bingung
Bahkan tambahan kasus pada hari kemarin, Selasa (2/3/2020) hanya terdapat 20 kasus.
Hal ini berarti jumlah terkecil di dalam peristiwa kejadian penyebaran virus Corona sejak Januari sudah semakin menurun.
Kendati demikian, hal yang patut menjadi permasalahan adalah bertambahnya kasus di luar Cina yang semakin naik.
"Nah, kalau kemudian kita lihat di Cina yang semakin naik ini hampir 81 persen itu terfokus di 4 negara saja yaitu di Korea Selatan, Jepang, Iran, dan Italy. Ini yang menjadi permasalahan yang harus kita hadapi sekarang," jelas Yuri.
