Cegah Virus Corona, Kadinkes Karimun Minta Peran Aktif Masyarakat, 'Jangan Ragu Periksa Kesehatan'

Dinas Kesehatan Karimun mengimbau masyarakat yang memiliki ciri-ciri terpapar Covid-19 untuk segera memeriksakan diri ke rumah sakit.

TRIBUNBATAM/ELHADIF PUTRA
Kadis Kesehatan Karimun, Rachmadi meminta masyarakat jangan ragu memeriksakan kesehatan untuk mencegah virus Corona. 

KARIMUN,TRIBUNBATAM.id - Antisipasi virus Corona ke Kabupaten Karimun makin diperketat.

Dinas Kesehatan Karimun mengimbau masyarakat yang memiliki ciri-ciri terpapar Covid-19 untuk segera memeriksakan diri ke rumah sakit.

"Kami mengimbau demikian. Di antaranya apabila menderita demam, flu, batuk, kesulitan bernapas dan memiliki riwayat dari Malaysia, Singapura atau daerah lainnya. Segera melakukan pemeriksaan ke Puskesmas," ujar Kadinkes Kabupaten Karimun, Rachmadi, Rabu (4/3/2020).

Rachmadi mengatakan, pengawasan di sejumlah pintu masuk di Karimun ditingkatkan setelah adanya 2 warga di Depok, Jawa Barat positif terinfeksi virus Corona.

Letak geografis Karimun yang dekat dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura juga menjadi pertimbangan dalam peningkatan status ini.

Rachmadi juga meningkatkan masa inkubasi menjadi dua kali lipat bagi orang yang terindikasi virus Corona.

Biasanya, masa satu minggu diberikan bagi orang yang suspect virus Corona.

Pihaknya meminta partisipasi masyarakat mencegah virus Corona.

"Selasa (3/3/2020) kemarin, kami melaksanakan rapat peningkatan pengawasan masuknya virus Corona. Beberapa hasil dari rapat yang dilaksanakan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Karimun adalah memeriksa penumpang di Pintu Kedatangan Domestik dan Pelabuhan Sri Tanjung Gelam atau KPK," ungkapnya.

Usai rapat tersebut Rachmadi juga akan melaporkan kepada Bupati Karimun Aunur Rafiq.

Ia berharap Bupati juga dapat melakukan rapat koordinasi dengan Gubernur Kepri terkait pemeriksaan terhadap penumpang domestik yang akan berangkat dari Karimun.

"Jadi orang yang mau berangkat juga diperiksa. Kalau misalnya mencurigakan gak jadi berangkat. Ini untuk tujuan dari Tanjungpinang dan Batam," terangnya.

Cara Antisipasi Virus Corona

Fenomena penyakit Pneumonia akibat virus Novel Corona di Negara Cina seolah menjadi ancaman di Indonesia.

Batam yang menjadi salah satu wilayah perbatasan di Indonesia juga melakukan pencegahan dini.

Seperti melakukan kegiatan menditeksi para penumpang yang baru sampai di Batam.

Warga dihebohkan fenomena penyakit Pneumonia akibat virus Novel Corona di Negara Cina.

Bagaimana agar bisa terhindar dari penyebaran Virus Corona?

Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara memastikan hingga saat ini belum ada penyebaran virus tersebut di Jakarta Utara.

Namun, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara Yudi Dimyati lantas memberikan tips-tips bagi warga agar terhindar dari virus Corona.

"Terapkan etika batuk dengan menutup hidung atau mulut menggunakan tisu," kata Yudhi saat dikonfirmasi, Kamis (23/1/2020).

Selain itu, kata Yudhi, kegiatan mencuci tangan juga sangat penting untuk mencegah penyebaran virus Corona.

Ia mengatakan, warga harus rajin mencuci tangan saat batuk atau bersin, sebelum dan sesudah menyiapkan makanan, setelah menggunakan toilet, dan setelah merawat binatang.

Mencuci tangan pun tidak boleh sembarangan. Cucilah tangan dengan air mengalir minimal selama 20 detik.

"Jika tidak tersedia air, cuci tangan dapat menggunakan cairan pembersih tangan yang mengandung alkohol 70 sampai 80 persen," ujar Yudi.

Warga juga diminta untuk mengenali gejala-gejala dari penyakit pneumonia yang disebabkan oleh virus Novel Corona.

Gejala yang ditimbulkan antara lain demam, batuk, dan sesak nafas.

Terutama gejala tersebut dirasa saat 14 hari kepulangan dari negara terjangkit virus.

Jika mengalami gejala dari virus tersebut, warga diingatkan untuk segera berobat ke pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) terdekat.

"Nanti petugas akan merujuk pasien ke rumah sakit rujukan, seperti Rumah Sakit Penyakit Inspeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Rumah Sakit Persahabatan, atau Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD)," ujar Yudhi.

Doa Agar Terhindar dari Virus Corona

SEBARAN virus Corona makin meluas, bahkan sudah masuk ke Indonesia.

Dua warga Indonesia positif terkana virus Corona dan kini menjalani perawatan di rumah sakit.

Ustad kondang, yakni Buya Yahya pun ikut berkomentar mengenai wabah virus yang menghantui provinsi Wuhan di China ini.

"Musibah itu selalu ada, begitu pula penyakit itu juga bermacam-macam, apalagi saat hidup di dunia dan itu merupakan ujian bagi manusia," ungkap Buya Yahya, seperti dikutip dari Channal Youtube Al-Bajah TV berjudul 'Doa Agar Terhindar dari Wabah Virus Corona'.

Dijelaskan Buya, jika melihat musibah yang menimpa suatu kaum sebaiknya tidak tinggal diam meskipun wilayahnya tidak terdeteksi.

Dia menyarankan untuk menyerahkan hal tersebut kepada sang pencipta, perbanyak melakukan istigfar dan mendekatkan diri kepadanya.

" Kembali pada Allah SWT, banyak istighfar, mendekatkan diri kepadanya, jangan sombong agar terhindar dan introspeksi diri," katanya.

Kemudian berdoa, menurutnya doa ini beragam, jika musibah menimpa suatu kaum atau dalam jumlah yang besar dianjurkan untuk melakukan Qunut Nazilah.

Qunut ini dibaca setelah solat fardu, saat rakaat terakhir setelah rukuk.

Tujuannya mencegah kezaliman yang dilakukan banyak orang atau masa pacekklik serta wabah yang menimpa suatu kaum.

"Berdoa, doa ini bermacam cara, jika penyakit atau wabah menimpa kolektif jumlah yang besar kita dianjurakan untuk qunut, namanya qunut nazilah, tujuannya untuk mencegah kezaliman yang dilakukan banyak orang atau masa paceklik dan sebagainya," terang Buya

Dilanjutkan Buya, mematuhi orang yang mengetahui dibidangnya sangat penting, karena mereka mengerti permasalahannya.

"Jangan sok tawakal, ikuti kata orang yang mengetahui, disuruh pakai masker, pakai, cuci tangan lakukan, karena mereka lebih tau," tegasnya

Selanjutnya adalah bershadakoh, dijelaskannya bahwa, shadakoh dapat menolak balak dan hal ini juga dianjurkan bagi mereka yang terkena musibah.

Lalu yang terakhir katanya adalah tawakal terhadap usaha yang telah dilakukan.

"Tawakal itu penting setelah usaha yang dilakukan, ingat jangan dibawa kedunia was-was. yg penting sudah terpenuhi semua kriteria, serahkan semaunya ke Sang Pencipta," tutupnya

Diberitakan Kompas.com, Komisi Kesehatan Nasional China mengonfirmasi, penularan virus corona terjadi dari manusia ke manusia. Selain itu, virus corona Wuhan menyebabkan pneunomia.

Orang yang terinfeksi virus ini dilaporkan memiliki gejala seperti batuk, demam, dan kesulitan bernafas. Bahkan, pada kasus parah dapat terjadi kegagalan organ.

Obat antibiotik pun tidak ada gunanya untuk virus corona, sehingga pemulihan bergantung pada kekuatan sistem kekebalan tubuh penderita.

Obat antivirus untuk melawan flu juga tidak akan bekerja melawan virus corona.

Pasien yang dirawat di rumah sakit biasanya mendapatkan perawatan untuk paru-paru dan organ lainnya.

Banyak juga pasien yang meninggal lantaran sudah dalam kondisi buruk saat terkonfirmasi terinfeksi virus corona.

Pada 24 Januari 2020, pihak otoritas China mengakui lebih dari 1.000 kasus, dan 41 di antaranya berakhir dengan kematian.

Angka tersebut untuk sementara membuat rasio kematian akibat virus corona tampak rendah.

Tetapi, angka tersebut tidak bisa diandalkan lantaran belum jelas jumlah kasus yang dilaporkan.

Apalagi, jumlah sebenarnya yang tertular virus bisa jauh lebih tinggi karena orang dengan gejala ringan mungkin tidak terdeteksi.

Seminggu terakhir, jumlah infeksi yang dikonfirmasi telah lebih dari tiga kali lipat.

Kasus virus Corona juga ditemukan di 13 provinsi, serta Beijing, Sanghai, Chongqing, dan Tianjin.(TribunBatam.id/Elhadif Putra)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved