Disperindag Kepri Ancam Cabut Izin Apotek Jika Naikkan Harga Masker: Pasti Kami Pidanakan

Pemerintah Kepri melalui Kadisperindag Kepri, Burhanuddin mengancam akan mencabut ijin dan mempidanakan oknum atau apotek nakal yang menjual masker de

Penulis: Endra Kaputra |
SURYA.co.id/David Yohanes
Apoteker di satu apotek Jalan Pahlawan Tulungagung, Jawa Timur, Tri Ulfa Rahmatia menunjukkan masker tali. 

Disperindag Kepri Ancam Cabut Izin Apotek Jika Naikkan Harga Masker: Pasti Kami Pidanakan

TRIBUNBATAM.id - Kenaikan harga masker yang mendadak terjadi di sejumlah kawasan Indonesia, termasuk Kepulauan Riau (Kepri) membuat berang pemerintah.

Pemerintah Kepri melalui Kadisperindag Kepri, Burhanuddin mengancam akan mencabut ijin dan mempidanakan oknum atau apotek nakal yang menjual masker dengan harga tinggi.

Diketahui, menyusul pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang dua Warga Negara Indonesia (WNI) terjangkit virus corona, harga masker di sejumlah daerah mengalami kenaikan.

Plt Gubernur Kepri, Isdianto mengimbau masyarakat tak panik dan tetap tenang, setelah ditemukannya terduga virus corona di daerah ini.

Ia punmeminta kepada pedagang tak menaikkan harga masker kelewat tinggi. Sebab, dengan harga stabil, masyarakat menjadi tenang dan tidak panik.

 Terkait Corona, Direktur Klinik Panacea Batam Sebut Tak Bisa Hentikan Panic Buying Masyarakat

 Cegah Virus Corona di Karimun, Ruang Tunggu Penumpang Domestik Bakal Dipasang Thermal Scanner

 Warga Batam Tak Perlu Panik, 11 Orang Dikarantina, Kontak dengan Penderita Corona Singapura

“Jangan buat panik warga dengan meninggikan harga. Bantu masyarakat menjadi tenang,” kata Isdianto, Selasa (03/03/2020).

Pemerintahan Kepri, kata dia, juga terus melakukan prosedur standar mengantisipasi virus itu.

“Percayakan pada pemerintah menangani masalah ini setelah ada terduga warga di Batam terdampak coronavirus. Insya Allah semuanya bisa ditangani sebaik mungkin,” kata Isdianto, sesaat setelah tiba dari Natuna, di Batam.

Follow:

Menurutnya tim gabungan telah bekerja mengatasi masalah ini agar tak terjadi dampak luas.

Selain dari Pemprov Kepri, tim gabungan juga terdiri dari Polda Kepri, badan Intelijen Negara (BIN), TNI, Pemko Batam, BP Batam, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan & Pengendalian Penyakit, Imigrasi dan Bea Cukai.

Isdianto juga berpesan, apabila di tengah masyarakat ada yang demam, batuk, sakit tenggorokan dan sesak napas, terlebih baru pulang dari negara terdampak, segera bawa ke rumah sakit.

 WASPADA! Golongan Usia Ini Lebih Rentan Terjangkit Virus Corona hingga Meninggal, Juga Jenis Kelamin

 KBRI Ungkap Rahasia Pemerintah Singapura Atasi Kelesuan Ekonomi Selama Dihantam Virus Corona

 Dua WNI Positif Virus Corona! Wajib Tahu Beda Gejala COVID-19 dengan Flu Biasa

Kepri sendiri dalam meminimalisir tersebarnya coronavirus telah menunjuk sejumlah rumah sakit, di antaranya RS Ahmad Thabib di Tanjungpinang, RSUD Embung Fatimah, RSBP Batam, serta RSUD H Muhammad Sani di Tanjungbalai Karimun.

Cek Harga

Sementara Dinas Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kepri dan Tanjungpinang bergerak cepat memantau harga masker. Dua instansi ini mengecek sejumlah apotek.

Kadisperindag Kepri, Burhanuddin menjelaskan, pihaknya dapat intruksi pengecekan harga dan ketersediaan masker tersebut dini hari, langsung dari Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Kepri, Isdianto.

"Pak Isdianto sudah perintahkan dari subuh, makanya kami langsung mengecek ke sejumlah (toko) Kimia Farma di Tanjungpinang," ujarnya.

Dari hasil pengecekan tersebut, pihaknya mendapati kenaikan harga terjadi pada agen perorangan.

"Ini yang lagi kami telusuri. Kalau pengakuan pihak Kimia Farma ada di luar Kepri," ucapnya.

Ia memastikan, pemprov akan duduk bersama dengan perwakilan Kimia Farma, melakukan penelusuran oknum agen perorangan tersebut.

 RAWAT 2 Pasien Corona Pertama di Indonesia, Simak Profil Singkat RSPI Prof Sulianti Saroso

"Agen perorangan ini lagi dikejar. Pasti kami pidanakan kalau dapat. Apotek tak ingin stok habis, menjaga kebutuhan masyarakat," jawabnya, saat disinggung tentang alasan apotek yang tetap menjual masker, meski dengan harga mahal.

Ia pun memberi imbauan untuk apotek tak lagi menerima dan menjual masker dengan harga yang tinggi.

"Kami sudah sampaikan juga kalau jual harga melebihi aturan yang ditetapkan, akan kami beri sanksi hingga pencabutan izinnya," tegasnya.

Sekda Gerah

Anggota Polres Bintan melakukan pengecekan ke apotek, toko obat dan pusat perbelanjaan di Kabupaten Bintan, Selasa (3/3/2020). Pengecekan dilakukan untuk mengantisipasi penimbunan masker dan hand sanitizer di apotek sejak wabah virus Corona.
Anggota Polres Bintan melakukan pengecekan ke apotek, toko obat dan pusat perbelanjaan di Kabupaten Bintan, Selasa (3/3/2020). Pengecekan dilakukan untuk mengantisipasi penimbunan masker dan hand sanitizer di apotek sejak wabah virus Corona. (TribunBatam.id/Dokumentasi Polres Bintan)

Melambungnya harga masker di Tanjungpinang turut membuah gerah Sekertaris Daerah (Sekda) Kepri, TS. Arif Fadillah.

Begitu mendapat informasi mahalnya masker, ia langsung mengintruksikan intansi terkait melakukan pengecekan.

"Kami sudah intruksikan untuk cek langsung, jangan ada penjual cari kesempatan," tegasnya.

Untuk diketahui harga masker sempat melonjak dan melewati Harga Eceran Tertinggi (HET).

"Jangan sampai kekahwatiran masyarakat dimanfaatkan oknum penjual masker nakal," sebutnya.

Ia pun menyampaikan fakta bahwa ketersedian masker di Kepri sudah sangat minim.

Hal itu ia rasakan saat memberi bantuan ke Natuna, beberapa waktu lalu.

"Saat ke Natuna beberapa waktu lalu, kami saja sampai pesan masker ke Pekanbaru, soalnya di Kepri kosong saat itu," ujarnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved