Duel UFC Terbaik! Kepala Petarung Polandia Bonyok, Zhang Weili Juara Dunia Pertama dari China
Baik Zhang Weili dan Joanna Jedrzejczyk bertukar serangan selama 25 menit penuh kekerasan di atas oktagon.
Kendati babak belur, Jedrzejczyk masih dapat melangsungkan wawancara di dalam ring, sebelum ia dilarikan ke rumah sakit.
"Saya merasakan semua pukulan dia. Anda bisa lihat sendiri pembengkakan di kepala saya," tutur petarung berusia 32 tahun tersebut.
"Semenjak ronde ketiga, pembengkakan ini menyulitkan saya. Kian ronde berjalan saya semakin merasakannya. Kepala saya seperti ada dan tidak ada," tuturnya lagi.
"Namun, semua baik-baik saja. Selamat, Zhang. Saya sangat bahagia kami telah bertarung dengan hebat," lanjutnya.
Seusai pertarungan, Presiden UFC Dana White mengatakan kalau kedua petarung langsung dilarikan ke rumah sakit.
"Mereka tidak melakukan konferensi pers, mereka tidak berbicara kepada para wartawan, mereka langsung ke rumah sakit," ujarnya.
"Mereka harus pulang, berisitirahat, dan memulihkan diri sebelum saya berbicara pertarungan berikut yang melibatkan salah satu dari mereka."
• Jadwal UFC 229 - Conor McGregor vs Khabib Nurmagomedov dan 11 Laga Pembuka
• Sama-sama Raja KO, Intip Bayaran UFC untuk Israel Adesanya dan Yoel Romero
Duel UFC 248 tersebut dikatakan sebagai salah satu pertarungan terbaik sepanjang sejarah UFC dan dunia MMA.
Co-main event UFC 248 di T-Mobile Arena tersebut juga mendapat predikat "salah satu pertarungan terbaik sepanjang sejarah divisi" oleh ESPN dan BT Sports.
Yahoo Sports menulis bahwa tak ada "lima pertarungan yang lebih baik dari duel ini sepanjang 26 tahun lebih sejarah UFC".
Sementara, Bloodyelbow.com mengatakan kalau duel tersebut "bukan hanya salah satu pertarungan mixed martial arts wanita terbaik sepanjang masa, tetapi salah satu duel MMA terbaik tak memedulikan gender."
Kemenangan ini terasa manis bagi Zhang Weili, mengingat persiapannya ke UFC 248 terganggu oleh merebaknya virus corona di negara kelahiran sang petarung.
Wanita kelahiran Hebei, China, ini harus mengungsi. Pertama ia ke Thailand dan Abu Dhabi, sebelum mendarat di Amerika Serikat.
Ia pun mengutarakan bahwa persiapan di mana dirinya harus meninggalkan kamp latihan di China, hanya enam pekan sebelum pertarungan ini bergulir salah satu hal tersulit dalam kariernya.
"Sungguh sulit dengan virus corona di negara saya, semua tahu itu," ujar Zhang lagi.