VIRUS CORONA
Enam Kru Kapal Angkut WNA Singapura Masih Diobservasi, KKP Batam Tunggu Uji Lab
Meski kondisinya tampak sehat, KKP Kelas 1 Batam menunggu hasil uji lab dari Badan Litbangkes terhadap 6 kru kapal yang membawa WNA asal Singapura.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Enam dari total 12 kru kapal yang dicurigai terpapar virus Corona karena membawa warga negara asal Singapura masih menjalani observasi.
Meski kondisinya dalan keadaan sehat, namun otoritas kesehatan pelabuhan masih menunggu hasil pemeriksaan untuk benar-benar memastikan kru kapal tersebut benar-benar dinyatakan bebas Covid-19.
"Kami belum menerima hasil pemeriksaan laboratorium dari Badan Litbangkes," ucap Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Batam, Ahmad Farchanny, saat dikonfirmasi TribunBatam.id, Senin (9/2/2020).
Farchanny menegaskan kondisi kru kapal tersebut secara kasat mata dalam keadaan sehat.
"Alhamdulillah semua sehat. Tinggal menunggu hasil lab," ujarnya.
6 Awak Kapal Lain Dinyatakan Negatif Covid-19
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Batam Ahmad Farchanny mengatakan, enam diantaranya sudah dinyatakan negatif virus Corona melalui hasil tes laboratorium.
"Untuk enam kru kapal yang hasil labnya negatif kemarin sudah saya rilis surat keterangan sehat dan bebas beraktivitas kembali," ujar Farchanny saat dikonfirmasi Tribunbatam.id, Sabtu (7/3/2020).
12 Anak Buah Kapal (ABK) yang diobservasi terkait Covid-19, secara umum semuanya dalam kondisi sehat.
Keenam ABK tersebut pun sekarang sudah bisa beraktivitas seperti biasa, tanpa harus melalui pengawasan khusus.
"Tetap kita pesan agar periksa ke dokter bila timbul gejala sakit seperti Covid. Tapi kalau pengawasan secara khusus tidak ada, sama halnya dengan orang yang telah sembuh dan keluar dari rumah sakit," lanjut Farchanny.
Tersisa enam ABK yang masih menjalani observasi. Kondisi merekapun sehat.
"Yang sisanya masih di karantina, tetap diobservasi sesuai SOP," sebut Farchanny.
Farchanny menambahkan, setelah menjalani masa observasi selama 14 hari, hasil tes laboratorium enam dari 12 ABK itu dinyatakan terbebas dari Covid-19.
"Yang enam sudah 14 hari (observasi) karena kita nunggu hasil lab nya jadi sudah 15 hari," sambung Farchanny.
Menunggu hasil lab tetap dilakukan demi memastikan keamanan, meskipun masa observasi sesuai dengan masa inkubasi virus selama 14 hari.
"Karena untuk yang close contact kan memang harus menunggu konfirmasi labnya dulu, kalau memang sudah pasti hasilnya keluar dan negatif, baru kita nyatakan bisa beraktivitas kembali," terang Farchanny.
"Kondisinya memang semuanya sehat, hanya kita menunggu hasil labnya, untuk memastikan betul-betul bebas Covid-19," tambah Farchanny lagi.
Sisa enam ABK masih diobservasi diatas kapal hingga saat ini masih menunggu hasil laboratorium.
Menurut Farchanny, masa observasinya akan diakhiri sampai hasil lab tersebut keluar.
"Yang enam lagi mudahan-mudahan besok sesuai dengan masa observasinya selesai, hasil labnya juga keluar, tinggal nunggu hasil labnya," pungkasnya.
Dinkes Kepri Pastikan 7 ABK Kapal Batam Negatif Corona
Status para anak buah kapal (ABK) yang ada satu kapal bersama warga Singapura dengan virus Corona ditunggu-tunggu semua orang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Tjetjep Yudiana mengatakan selama ini sekitar 19 ABK itu dikarantina dalam kapal di tengah laut.
Mereka inilah yang membawa warga dengan virus Corona dari Singapura ke Batam dan dari Batam ke Singapura melalui Pelabuhan Internasional Batam Centre.
"Ada tiga kapal yang membawa warga Singapura itu. Tapi tidak usah sebut nama kapalnya saja," kata Tjetjep kepada TRIBUNBATAM.id, Sabtu (7/3/2020) pagi.
Tjetjep menyebutkan kapal pertama membawa istri dan anak warga dari Singapura ke Batam, Kamis (20/2/2020).
Kapal tersebut memiliki 7 ABK. Mereka dikarantina dan baru turun ke darat, Jumat (6/3/2020).
"Mereka semua negatif virus Corona," ucap Tjetjep.
Kapal ke dua membawa suami dari Singapura ke Batam, Jumat (21/2/2020). Ada 6 ABK ada dalam kapal itu.
Mereka juga dikarantina dan baru akan turun ke darat, Sabtu (7/3/2020) ini.
"Saya belum tahu mereka turun jam berapa," ujar Tjetjep.
Sedangkan kapal ke tiga membawa suami, istri dan anak dari Batam ke Singapura, Minggu (23/2/2020).
Ada 6 ABK ada dalam kapal ini. Mereka juga dinyatakan negatif virus Corona.
"Mereka baru turun ke darat, Senin (9/3/2020) nanti," kata Tjetjep.
• Segera Daftar Beasiswa Kuliah S1 di 4 Kampus Terbaik Singapura, Beri Tunjangan Rp 66 Juta
• Antisipasi Covid-19, Bhayangkari Polres Anambas Bagi-bagi Masker dan Hand Sanitizer di Pelabuhan
Bantah Ada Tukang Ojek Kabur
Kepala Dinkes Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana juga meluruskan pemberitaan di media massa.
Beberapa media menyatakan ada tukang ojek kabur saat dikarantina.
"Tidak ada tukang ojek kabur. Itu salah beritanya," tegas Tjetjep kepada TRIBUNBATAM.id.
Menurut Tjetjep, ada 15 warga yang dikarantina di Asrama Haji Kota Batam.
Mereka ini secara sukarela dirumahkan dan menjalani masa observasi
Ada asisten rumah tangga warga Singapura itu, sopir pribadinya, tukang ojek online dan sejumlah orang yang sempat berinteraksi dengan mereka.
"Sampai saat ini kondisi mereka negatif kok. Tetapi kita tetap pantau terus," tegas Kepala Dinkes Provinsi Kepri itu. (TribunBatam.id/Ardana Nasution/Thomm Limahekin)
