VIRUS CORONA

Hasil Uji Lab Keluar, Pasien Observasi RS Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang Negatif Covid-19

Satu pasien yang menjalani observasi di Rumah Sakit Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang negatif virus Corona.

Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM/M IKHWAN
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang, Rustam. 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Satu pasien yang menjalani observasi di Rumah Sakit Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang negatif virus Corona.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang, Rustam mengatakan, pasien tersebut selanjutnya dipindahkan dari ruang isolasi rumah sakit, ke bagian umum.

"Alhamdulilah hasilnya negatif," katanya, Senin (9/3/2020).

Meski dinyatakan negatif Covid-19, namun pasien tersebut menurutnya tetap mendapat perawatan.

Ini dikarenakan kondisi pasien tersebut yang masih sakit.

Dinas Kesehatan Tanjungpinang masih menunggu hasil uji lab terhadap satu pasien yang dirawat di ruang isolasi RSUP Raja Ahmad Tabib.

Ia tetap mengingatkan kepada masyarakat Tanjungpinang untuk tidak panik, dan selalu menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh.

"Harus dan wajib itu, untuk menjaga kebersihan, dan kesehatan tubuh kita. Cuci tangan setiap melakukan, dan setelah beraktivitas," imbaunya.

Tempatkan 2 Petugas Medis

Dua petugas medis ditempat di ruang isolasi Rumah Sakit Raja Ahmad Tabib, Tanjungpinang.

Penempatan petugas medis ini dilakukan setelah ada seorang warga Tanjungpinang yang diduga terpapar virus Corona, Selasa (3/3/2020) kemarin.

Penempatan petugas medis ini dilakukan secara bergantian untuk memantau perkembangan warga itu secara intensif.

"Ada dua petugas yang kami tempatkan di ruang isolasi. Dokter yang akan menangani wajib intens setiap ada gejala yang dirasakan pasien," kata Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Tjetjep Yudiana, Rabu (4/3/2020).

Tjetjep mengungkapkan, pengambilan sampel pasien rencananya akan dilakukan untuk dilakukan uji laboratorium di Jakarta.

Ia berharap, hasil dari uji lab tersebut menunjukan hasil yang negatif, agar masyarakat di Kepri tidak panik.

"Setelah dua hari sampai di Jakarta barulah bisa ketahuan apa hasilnya. Pasien positif apa negatif. Kalau memang negatif hasilnya, banyak untungnya, kalau untuk rumah sakit ini. Artinya sudah berproses langsung bagaimana penanganannya. Bila hasilnya positif, tentunya akan meningkatkan kewaspadaan dan menelusuri kontak-kontak pasien tersebut," ungkapnya.

Ia mengimbau, kepada masyarakat Kepri untuk tidak panik, selalu melakukan pola hidup sehat dan bersih serta berolahraga.

"Jangan lupa juga, selalu mencuci tangan dengan bersih," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Tanjungpinang, Rustam membenarkan adanya pasien yang dicurigai memiliki gejala mirip virus Corona di RSUP Raja Ahmad Tabib.

"Ya benar, warga Tanjungpinang, laki-laki, satu orang berumur 50 tahun sedang dapat perawatan di RSUP Raja Ahmad Tabib. Tapi masih diduga," katanya, saat dihubungi TribunBatam.id, Selasa (3/3/2020) malam.

Ditanyakan, mengapa sampai dilakukan perawatan oleh pihak rumah sakit?

"Warga ini habis dari Singapura, dan mengalami gejala sesak napas, batuk, dan demam. Sejauh ini belum ada hasilnya," ujarnya kembali.

Sesuai penanganan yang biasa dilakukan, penanganan warga tersebut akan berlangsung selama 14 hari.

"Seperti biasa, akan dilakukan selama 14 hari, tidak bisa dipastikan langsung hasilnya," ucapnya.

Kenali Ciri-ciri dan Cara Pencegahannya

Simak pengertian mengenai virus Corona lengkap beserta penyebab, ciri - ciri, hingga cara pencegahannya.

Dilansir dari laman who.int, Senin (27/1/2020) Kantor WHO diberitahu tentang wabah pneumonia yang telah menginfeksi ribuan orang di Tiongkok disebabkan oleh virus corona jenis baru, yakni Coronavirus novel (nCov).

nCoV merupakan virus jenis baru yang belum diidentifikasi sebelumnya pada manusia, yang telah terjadi di China pada 7 Januari 2020 lalu.

Penyebaran virus Corona jenis baru ini telah memicu kecemasan di seluruh negeri.

Dikutip dari Boldsky, peneliti medis percaya bahwa virus baru ini berasal dari keluarga SARS-CoV (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus) yang telah menyebabkan epidemi pada tahun 2003.

Berikut penjelasan lebih lengkapnya mengenai Virus Corona dilansir dari laman Boldsky, Senin (27/1/2020).

Virus Corona

Virus Corona merupakan jenis penyakit zoonosis, di mana infeksi akan menyebar dari hewan ke manusia.

Nama "Corona" diberikan kepada virus tersebut karena berdasarkan bentuk mahkotanya bila dilihat dari mikroskop elektron.

Ada sekitar enam Virus Corona yang diidentifilasi dapat mempengaruhi manusia dan menyebabkan gejala ringan hingga parah.

Keenam virus tersebut adalah alpha coronavirus (NL63 dan 229E), coronavirus beta (HKU1 dan OC43).

Dan dua lainnya, SARS-CoV (Coronavirus Sindrom Pernafasan Akut Parah) dan MERS-CoV (Coronavirus Pernafasan Timur Tengah) dikenal karena gejalanya yang mengancam jiwa.

Penyebab Penyebaran Virus Corona

Virus Corona dapat menyebar melalui cairan yang terinfeksi dan ditularkan kepada orang lain melalui batuk atau bersin.

Virus tersebut sering memengaruhi saluran pernapasan dengan cara menyebar di udara melalui tetesan yang tersebar.

Virus Corona juga dapat menyebar jika seseorang saling bersentuhan dengan orang yang terinfeksi, menyentuh benda atau permukaan yang terinfeksi disertai menyentuh hidung atau mulut secara bersamaan.

Ciri - ciri virus Corona

Sakit tenggorokan
Sakit kepala
Hidung beringus
Bersin
Batuk
Demam
Kelelahan

NL63 dan 229E, HKU1 dan OC43 dapat menyebabkan gejala seperti flu yang berkisar dari ringan hingga sedang.

Sedangkan, MERS dan SARS dapat menyebabkan gejala yang sangat parah.

Hal tersebut dikarenakan dapat menyebabkan masalah pernafasan yang parah bersamaan dengan gagal ginjal, diare dan kematian pasien.

Cara Pencegahan Virus Corona

Sebaiknya lakukan pencegahan agar tidak terinfeksi virus Corona, berikut rekomendasi standar WHO, dengan cara:

- Sering-seringlah membersihkan tangan dengan menggunakan gosok atau sabun dan air berbasis alkohol;

- Ketika batuk dan bersin, tutup mulut dan hidung dengan siku tertekuk atau tisu - segera buang tisu dan cuci tangan;

- Hindari kontak dekat dengan siapa pun yang menderita demam dan batuk;

- Jika Anda menderita demam, batuk, dan sulit bernapas, cari perawatan medis lebih awal dan bagikan riwayat perjalanan sebelumnya dengan penyedia layanan kesehatan Anda;

- Ketika mengunjungi pasar langsung di daerah yang saat ini mengalami kasus coronavirus baru, hindari kontak langsung tanpa perlindungan dengan hewan hidup dan permukaan yang bersentuhan dengan hewan;

- Konsumsi produk hewani mentah atau setengah matang harus dihindari.

Daging mentah, susu, atau organ hewani harus ditangani dengan hati-hati, untuk menghindari kontaminasi silang dengan makanan mentah, sesuai praktik keamanan pangan yang baik.(TribunBatam.id/Endra Kaputra)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved