KARIMUN TERKINI

Tidak Hanya Masker, Stok Cairan Pembersih Tangan Juga Kosong di Sejumlah Apotek di Karimun

Tidak hanya masker, cairan pembersih tangan (hand sanitizer) juga sulit didapatkan di sejumlah apotek di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri.

TribunBatam.id/Elhadif Putra
Komisi II DPRD Karimun saat sidak ke sejumlah apotek, Rabu (11/3/2020). 

KARIMUN, TRIBUNBATAM.id - Tidak hanya masker, cairan pembersih tangan (hand sanitizer) juga sulit didapatkan di sejumlah apotek di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri.

Dari sidak Komisi II DPRD Kabupaten Karimun ke sejumlah apotek, cairan pembersih tangan berbentuk gel tersebut juga habis.

Sejumlah apotek seperti Apotek Kimia Farma di Tanjungbalai Kota, Kimia Farma Sei Lakam, Kimia Farma Meral, Medic Centre Sei Lakam dan Baran Farma alami kekosongan cairan pembersih ini.

"Pas hari ini (hand sanitizer) di kami kosong," kata seorang pegawai apotek Kimia Farma Tanjungbalai Kota, Rabu (11/3/2020).

Habisnya stok hand sanitizer juga dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi saat ditanya oleh Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Karimun, Nyimas Novi Ujiani melalui telepon selulernya.

"Saya juga tanya tadi ke dinas kesehatan itu juga habis," kata Nyimas.

Diketahui sebelumnya, Komisi II DPRD Kabupaten Karimun yang diwakili oleh Nyimas dan Samsul melakukan sidak ke sejumlah apotek.

Sidak tersebut dilakukan untuk mengetahui kondisi serta harga masker dan hand sanitizer di lapangan.

Dapat Informasi Harga Masker Melejit

Komisi II DPRD Kabupaten Karimun melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah apotek, Rabu (11/3/2020) sore.

Sidak dilaksanakan untuk melihat langsung ketersediaan dan harga masker di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri.

Hasilnya, banyak apotek di Pulau Karimun Besar mengalami kekosongan stok masker.

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Karimun, Nyimas Novi Ujiani mengatakan pelaksanaan sidak disebabkan adanya isu apotek nakal menjual masker dengan harga yang sangat tinggi.

"Kami mendapat informasi harga masker mencapai Rp 1 juta, isu itu skala nasional. Kami memang tidak menemukan itu saat sidak tadi. Harga masker tetap normal.," kata Nyimas.

Untuk mengatasi kekosongan masker, Politisi PKB itu telah meminta Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun dapat segera melakukan upaya.

"Sekarang sedang diupayakan agar masker ada kembali," ujar wanita yang juga Ketua DPC PKB Kabupaten Karimun itu.

Hal senada juga disampaikan Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Karimun, Samsul.

Legislator dari Fraksi Golkar itu mengimbau agar masyarakat tidak melakukan penumpukan masker ataupun sembako.

"Mari kita jaga kesehatan dan tidak panik terlalu berlebihan. Jangan mengambil kesempatan dengan menumpuk masker ataupun sembako," tambahnya.

Sebagian apotek di Pulau Karimun besar alami kekosongan masker.

Kosongnya alat pelindung pernapasan tersebut terjadi setelah virus Corona menghebohkan dunia.

Seperti Apotek Medic Centre, Kelurahan Sei Lakam Timur, Kecamatan Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Apotek di Jalan A Yani tersebut telah kehabisan stok masker sejak awal Bulan Februari. Bahkan pengelol Medic Centre memasang pengumuman yang berbunyi "masker habis".

"Habisnya sudah sejak tanggal 5. Kami tidak tau kapan lagi ada. Karena yang masukan barang Medic Centre pusat yang di Baran," kata seorang pegawai Medic Centre Sei Lakam, Leni.

Leni mengatakan pihaknya selalu menjual dengan harga yang wajar, yakni Rp 1.000 rupiah permasker.

"Kami jual juga paling banyak dua kotak saja (untuk satu orang pembeli)," ujarnya.

Sementara di apotek Kimia Farma, Kelurahan Tanjungbalai Kotan, stok masker juga menipis. Hingga rabu siang, masker yang tersisa di Kimia Farma hanya satu kotak saja.

Di apotek Kimia Farma, masker dijual dengan harga Rp 20.000 untuk tiga masker merk nexcare.

"Datangnya juga tidak banyak. Kemarin sudah dipesan tapi sampai sekarang belum datang," kata seorang pegawai Kimia Farma.

Kadinkes Karimun: Tak Wajib Pakai Masker

Pemerintah Kabupaten Karimun tidak menganjurkan masyarakat untuk memakai masker.

Untuk menghindari terpapar dari virus-virus berbahaya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi mengimbau agar masyarakat menjalankan hidup sehat.

Di antaranya rajin mencuci tangan pakai sabun, memakan makanan yang bergizi, olahraga guna menigkatkan daya tahan tubuh.

"Kami tidak mengharuskan masyarakat memakai masker. Tetap bagus digunakan, khususnya bagi yang flu, di tempat umum seperti di rumah sakit dan pelabuhan. Untuk obat yang manjur tidak ada. Tapi obat-obat mengurangi gejalanya," ungkap Rachmadi.

Pemerintah Kabupaten Karimun mengimbau agar masyarakat tidak menanggapi secara berlebihan akan kabar terkait virus corona.

Hingga saat ini belum ada kasus virus corona yang ditemukan positif di Indonesia, termasuk di Kabupaten Karimun.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi saat konferensi pers di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani mengatakan untuk kemungkinan masuknya virus corona ke Karimun bisa saja ada.

"Masih aman sampai sekarang. Informasi yang masih abu-abu jangan langsung ditanggapi secara berlebihan. Ada kemungkinan kasus itu masuk, tapi kita tidak meninginkannya," kata Rachmadi.

Pada dasarnya, virus corona merupakan virus yang sudah ada. Akan tetapi virus yang saat ini menghebohkan berjenis lebih ganas.

"Untuk angka kematiannya di bawah 10 persen dari total kasus yang ada," sebutnya.(TribunBatam.id/Elhadif Putra)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved