KARIMUN TERKINI

Diduga Terpeleset, Awak KM Kaisar 88 Terjatuh di Perairan Baran Karimun, Ditolong Prajurit TNI

Seorang Anak Buah Kapal (ABK) nelayan KM Kaisar 88, Adek Priyanto terjatuh di laut Baran, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, Rabu (11/3/2020).

TribunBatam.id/Dokumentasi Lanal TBK
TNI AL mengevakuasi seorang ABK nelayan KM Kaisar 88 yang terjatuh ke laut, Kamis (12/3/2020). 

KARIMUN, TRIBUNBATAM.id - Seorang Anak Buah Kapal (ABK) nelayan KM Kaisar 88, Adek Priyanto terjatuh ke laut.

Pria 24 tahun itu diduga terpeleset setelah kapal berbobot 26 Gross Ton (GT) itu melaut di perairan Baran, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri, Rabu (11/3/2020).

Korban diketahui merupakan ABK nelayan jenis jaring cumi.

Kapal itu berangkat melaut dengan satu nahkoda dan delapan ABK termasuk Adek.

Insiden terjadi sekira pukul 18.15 WIB. Korban yang sedang berada di bagian belakang kapal diduga terjatuh ke laut.

"Diduga terpeleset dan terjatuh ke dalam laut," kata seorang sumber anggota TNI AL, Kamis (12/3/2020).

Satu unit speedboat milik Posmat Meral yang sedang melaksanakan patroli laut melihat korban terjatuh.

Personel yang berada di speedboat patroli langsung mengevakuasi korban.

Petugas juga berusaha mengejar KM Kaisar 88 yang sudah berlayar.

KM Kaisar 88 akhirnya dapat dihentikan di sekitar perairan Kolong. Nahkoda dan ABK lainnya tak mengetahui jika korban terjatuh.

"Kawan-kawan korban tidak tahu kalau dia terjatuh," sebut sumber.

Sesampainya di darat, korban dievakuasi menggunakan ambulans milik Lanal TBK ke Puskesmas Tanjungbalai.

Korban mengalami luka pada tangan dan punggung tergores.

Korban juga tak dapat melanjutkan untuk berlayar karena diminta untuk menjalani di rawat inap sementara.

Kecelakaan Laut KLM Bintang Abadi

Kecelakaan laut kembali terjadi di perairan Karimun. Kali ini sebuah kapal pengangkut barang atau kargo bernama KLM Bintang Abadi kandas tersangkut batu karang di perairan Kecamatan Durai, Selasa (25/2/2020) Subuh.

Dari informasi yang diperoleh tribunbatam.id, KLM Bintang Abadi diawaki oleh enam orang, yaitu Nurdin selaku nakhoda, Rahman selaku KKM serta empat ABK Sadan, Sahrul, Rahman dan Sulianto.

Kapal kayu itu membawa 1.800 sak semen dari Pulau Batam menuju Pulau Burung Kabupaten Inhil Provinsi Riau.

Namun nahas sekira pukul 05.30 WIB, KM Bintang Abadi kandas dan tak bisa bergerak di batu karang perairan Pulau Tikus Kecamatan Durai.

Diduga kecelakaan ini terjadi karena cuaca buruk. Saat peristiwa itu terjadi kondisi angin bertiup kencang dan ombak kuat, sehingga membuat kapal kehilangan kendali.

Seorang awak kapal kemudian menghubungi seorang kenalannya di perusahaan karet di Tanjung Batu, Kecamatan Kundur.

Namun bantuan yang datang dari Tanjung Batu cukup lama. KLM Bintang Abadi pun mulai tenggelam.

Beruntung ada kapal nelayan melintas dan melihat para awak. Nelayan tersebut kemudian mengevakuasi keenam awak kapal ke Pulau Tikus.

"Kapal dari perusahaan karet baru tiba sekitar pukul 07.15 WIB. Seluruh awak dibawa ke Tanjung Batu," kata seorang sumber Tribun.

Tidak korban jiwa dalam kejadian tersebut. Hanya saja kapal beserta muatan semen tenggelam.

Sementara seorang warga Durai, Fadli mengatakan perairan sekitar tenggelamnya KLM Bintang Abadi memang terdapat banyak batu karang.

"Di situ memang banyak karang. Harus hati-hati betul kalau kapal lewat situ," ujarnya. (TribunBatam.id/Elhadif Putra)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved