Kisah Gadis 11 Tahun Rela Rawat Ayah yang Cacat, Kehilangan 2 Hal Penting di Hidupnya

Gadis berusia 11 tahun bernama Marie Roga yang berasal dari Filipina ini menjalani kesehariannya dengan merawat sang ayah yang menderita disabilitas.

Kolase Facebook Reporter's Notebook
Kisah Gadis 11 Tahun Rela Rawat Ayah yang Cacat, Kehilangan 2 Hal Penting di Hidupnya 

Kisah Gadis 11 Tahun Rela Rawat Ayah yang Cacat, Kehilangan 2 Hal Penting di Hidupnya

TRIBUNBATAM.id- Seorang gadis memberikan inspirasi luar biasa mengenai pengabdian anak terhadap orangtuanya.

Ia pun layak mendapatkan penghargaan karena ketulusannya merawat ayahnya yang sakit.

Sebagin besar gadis seusianya sibuk belajar dan tumbuh dewasa. Namun, berbeda dengan gadis yang satu ini.

Gadis yang berusia 11 tahun bernama Marie Roga yang berasal dari Filipina ini menjalani kesehariannya dengan merawat sang ayah yang menderita disabilitas.

Tanggapan Sule Saat Dijodohkan dengan Mama Amy oleh Raffi Ahmad, Nagita Slavina: Ayah Sule

Ayah Marie tidak sepenuhnya mampu untuk mengurus dirinya sendiri, karena dia tidak dapat bergerak maupun berbicara.

Hal ini membuat sang putri mengurus kebutuhan sehari-hari Ayahnya.

Ia menunda studinya untuk sementara waktu agar dapat merawat sang ayah.

Marie juga kerap setengah menggendong ayahnya yang berada di kursi roda menuju tempat kerja ibunya setiap hari tanpa mengeluh sedikit pun.

Geografis Kepulauan, BPBD Anambas Gandeng Pramuka dan Ormas Dalam Penanggulangan Bencana

Dari Akun Facebook Notebook Reporter, kisah ini dibagikan.

Hingga berita ini ditulis postingan tersebut telah mengumpulkan hingga lebih dari 700 netizen dengan berbagai komentar.

Banyak dari netizen yang membayangkan betapag beratnya kehidupan yang harus Marie jalani dan berharap yang terbaik baginya di masa depan.

Di samping postingan tersebut, permintaan sumbangan untuk meringankan cobaannya juga telah disematkan.

Begitu juga dengan beberapa foto saat Marie membantu ayahnya yang juga ditampilkan.

Banyak orang mengatakan bahwa cinta orangtua kepada anaknya tidak mengenal batas, namun kisah ini justru menunjukkan hal yang sebaliknya.

Kisah menyentuh kali ini datang dari seorang bapak penjual es serut di pinggir jalan.

Jadwal Liga Europa Malam Ini, Laga Inter Milan dan AS Roma Ditunda, LASK vs Man United Live SCTV

Tanpa lelah ia berjualan tiap hari demi menyambung hidup.

Di samping dagangannya ada seorang anak yang duduk di kursi roda.

Anak tersebut merupakan putranya yang divonis berkebutuhan khusus.

Ia terpaksa berjualan sambil membawa anaknya karena tak ada yang menjaga sang putra bila d tinggal di rumah sendiri.

Istrinya pergi begitu saja kala mengetahui anak mereka divonis memiliki kekurangan.

FOTO-FOTO Pencarian 4 Awak KM Lintas Laut 3 oleh Tim SAR di Perairan Bintan

Tapi, ia harus bangkit dan berjuang demi pengobatan putranya.

Pria yang akrab disapa Paman Dam oleh pembeli langganannya itu pun menceritakan kisahnya.

Dikutip dari Wongnai.com pada Rabu (4/12/2019), Paman Dam berjualan di pinggir jalan di salah satu sudut kota Bangkok.

Es serut cukup populer di Bangkok mengingat cuaca di sana yang panas.

Viral Kisal Driver Ojol Nikahi Penumpangnya, Antar Jemput Selama 4 Bulan & Akhirnya Saling Lirik

Setiap hari Paman Dam selalu mangkal di lokasinya berjualan bersama gerobak dagangannya.

Jarak rumah dengan tempatnya berjualan tak dekat.

Setidaknya 6 kilometer harus ditempuhnya sambil berjalan kaki setiap hari.

Sang putra pun duduk di sebelah gerobak, payung besar melindunginya dari teriknya matahari.

Apa Itu Gubal? Kuliner Berbahan Sagu Khas Lingga Kepulauan Riau, Nikmat Disiram Kuah Gulai

Paman Dam menjual es serutnya seharga 10 Baht (Rp 4,6 ribu) per mangkuknya.

Awalnya ia menjual seharga 15 baht (Rp 6,9 ribu), tapi banyak pembeli merasa terlalu mahal.

Putra Paman Dam menunjukkan tanda-tanda cacat fisik ketika ia berusia delapan bulan.

Dan ketika istrinya mengetahui kondisi anaknya, ia meninggalkan mereka berdua.

Saiful Badri Pimpin DPD FSP LEM SPSI Kepri Periode 2020-2025, Terpilih Saat Musda di Batam

Paman Dam mengaku hancur dan sempat mencoba bunuh diri saat itu.

Namun, akhirnya Paman Dam memilih bertahan dan bangkit.

Memulai bisnis sendiri sambil merawat putra satu-satunya.

Ketika ditanya bagaimana dia terus tetap kuat meskipun ada banyak tantangan dalam hidupnya, dia berkata:

Jadwal All England 2020 Hari Ini, Gregoria Mariska Tunjung Hadapi Unggulan Kedua, Tai Tzu Ying

"Aku berhasil melewati masa laluku dengan hanya berfokus pada masa kini, dan memberi diriku alasan untuk selalu bahagia."

Baginya masa lalu hanya masa lalu dan manusia harus terus maju.

"Masa lalu harus tetap di masa lalu dan kita semua harus berusaha untuk bahagia di masa sekarang.

"Masa depan tidak dapat diprediksi dan karenanya kita tidak perlu terlalu khawatir tentang hal itu", kata Paman Dam.

Sang putra selalu ia bawa untuk menemaninya berjualan, karena ia merupakan pilar kekuatan bagi ayahnya.

(Ervananto Ekadilla/Moh. Habib Asyhad/Rina Wahyuhidayati/Suar.ID)

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved