BATAM TERKINI
Komunitas Graffiti Kota Batam, Ubah Tembok Kosong Jadi Karya Seni
Sejumlah orang asyik melampiaskan hasrat seninya di satu tembok di Jalan Raja Ali Haji, Nagoya, Batam, Provinsi Kepri.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Sejumlah orang asyik melampiaskan hasrat seninya di satu tembok di Jalan Raja Ali Haji, Nagoya, Batam, Provinsi Kepri.
Melalui seni mural, graffiti dan ilustrasi yang dituangkan di atas media tembok, seniman jalanan yang ingin disebut 'writer' ini bersemangat menggambar di sebuah lokasi yang bagi warga Batam disebut Tanah Longsor.
Geliat seni jalanan Kota Batam, Provinsi Kepri menunjukkan denyutnya, Minggu (15/3/2020) siang.
Seorang writer, Rama sudah sejak pagi bersama 6 rekannya menggambar di sana.
Kepada TribunBatam.id, Rama mengatakan dia bersama teman-teman artisnya yang lain sedang memeriahkan Indo Graffiti Day.
"Ini kami lagi ikut mengikuti Indo Graffiti Day, gelaran buat seniman membuat karya jalanan serentak di 58 kota di seluruh Indonesia," tutur Rama.
Kegiatan indo Grafitti Day ini diinisiasi Gardu House.
Gardu House merupakan sebuah komunitas yang aktif mendorong seni jalanan berasal dari Ibukota, Jakarta.
Indo Graffiti Day 2020 di Kota Batam baru pertama kali diadakan di Kota batam.
"Jadi sengaja kami dari seniman Batam ingin mengikuti kegiatan ini untuk mengangkat seni jalanan yang ada," ucap Rama.
Untuk mengembangkan seni jalanan yang menurut Rama sempat meredup, dia pun berkoordinasi dengan pihak Gardu House agar bisa ambil bagian dalam gelaran ini.
"Kami sempat berkomunikasi dengan Gardu House, agar Batam bisa ikut serta. Ternyata bisa, nanti hasil karya yang kita buat juga ditampilkan di akun instagram Gardu House bersama dengan kota-kota lain. Kan membanggakan juga," ujarnya.
Selain untuk mengangkat seni jalanan yang ada di Batam, Rama pun berharap lewat usahanya ini bisa mengembangkan artis jalanan pula.
"Kita kan juga berharap semoga kedepannya banyak orang yang lihat mungkin juga tertarik untuk ikut. Kan skena nya jadi hidup," tuturnya.
Bukan bernada kritik ataupun pesan moral, Writer di Batam ini hanya ingin mengeluarkan hasrat seni nya yang dituangkan di atas tembok.
• Rumah Ketua RT Dibobol Maling, Pelaku Tinggalkan Linggis Didepan Rumah
• Razia Hotel Melati, Polisi Amankan Pasangan Selingkuh, Mahasiswi, Obat Kuat Hingga Tisu Magic
Di antara beberapa jenis seni lukisan tembok, Rama memilih genre ilustrasi dengan cat semprot sebagi alatnya.
Berbeda dengan aksi Vandalisme, menurut Rama seni yang dia hasilkan dapat dinikmati, bukan hanya sekedar coretan.
"Kalau sembarang coret-coret itu namanya vandalisme. Kalau ini kan enak dipandang, bisa menambah keindahan kota juga," ujarnya.
Rama mengakui, sedari kecil dia sudah hobi menggambar dan karena kesukaannya itu dia pun mencari media lain yang lebih menantang untuknya.
"Memang lebih ada tantangan saja di tembok ini, kita bisa mengekspresikan di sana," sebutnya.
Rama yang sebenarnya juga bekerja di salah satu perusahaan minyak terkemuka milik asing ini pun mengaku bahagia bila telah bisa melampiaskan gejolak seni nya.
Bahkan hobinya ini pun ternyata bisa menghasilkan juga.
Rama bersama temannya yang lain acap kali diminta untuk melukis di beberapa lokasi.
Seperti pengakuan Dimas (26), salah seorang yang turut memeriahkan gelaran Indo Graffiti Day 2020 di Batam.
Menurut Dimas, dia bersama teman-teman artis jalalan lain kerap memenuhi pesanan mulai dari cafe-cafe sampai perusahaan milik negara.
"Memang sering juga ada pesanan begitu, banyak cafe-cafe, perusahaan, pemerintahan juga," tutur Dimas.
Bukan main-main dalam satu kali pengerjaan mural di suatu lokasi, Dimas dan teman-temannya dibayar mulai ratusan ribu sampai ratusan juta rupiah.
Namun begitu, Dimas yang juga berprofesi sebagai Barrista ini mengaku kalau hal ini hanya merupakan hobi yang dibayar.
Sebanyak enam karya Graffiti dari artis @ramawardani, @jinakmerpati, @betatiga, @dimas_irlingga, @dayatsaktian, dan @berawalp terpampang di tembok Tanah Longsor sore itu.
Hasil kreasi dari enam artis jalanan sore ini dikatakan menggunakan konsep warna kuning dan ungu magenta.
"Supaya indah saja dilihatnya, kalau warna senada begitu," pungkas Rama.
Indo Graffiti Day 2020 ini serentak dilaksanakan di Banda Aceh, Medan, Batam, Padang, Jambi, Palembang, Lampung, Pontianak, Palangkaraya, Muara Teweh, Banjarmasin, Sampit, Samarinda, Balikpapan, Tenggarong.
DKI Jakarta, Banten, Bandung, Bekasi, Depok, Tasikmalaya, Karawang, Sukabumi, Tegal, Semarang, Kediri, Kudus, Pekalongan, Klaten, Salatiga, Yogyalarta, Surabaya, Jombang, Tuban, Sidoarjo, Blitar, Lumajang, Malang Jember, Bali, Lombok, Kupang, Palu, Makassar, Pare-pare, Kendari, dan Sorong.(TribunBatam.id/Ardana Nasution)