KEPRI SIAGA CORONA

BESOK Siswa Belajar di Rumah, Guru Wajib Bersihkan Sekolah, Anak Tak Boleh Keluar Rumah

Terkait Corona, siswa di Batam belajar di rumah selama 14 hari untuk menekan penyebaran Covid-19

TRIBUNBATAM.ID/IAN SITANGGANG
Ilustrasi anak sekolah. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengumumkan seluruh sekolah tingkat SD, SMP baik swasta maupun negeri diliburkan mulai besok, Selasa (17/3/2020) hingga Senin (30/3/2020).  

Walaupun dalam posisi libur, semua untuk guru untuk membersihkan semua sekolah.

"Hari ini balik sekolah besok libur sampai Senin depan," katanya.

Ia juga sudah mengeluarkan surat larangan dan imbauan agar seluruh siswa yang libur untuk tidak keluar rumah dan tidak boleh bermain yang jauh dari rumah. 

"Bermain tak boleh jauh dari rumah dan mengurangi bepergian ke pusat keramaian di kota," ujarnya.

Setiap guru, wajib membersihkan kursi, kamar mandi, WC dan ruangan lain.

Rudi juga menyurati Gubernur Kepri terkait rencana Pemko Batam meliburkan seluruh siswa sekolah mulai besok, Selasa (17/3/2020). 

Termasuk pula Perguruan Tinggi, Pemko Batam akan menyurati untuk diliburkan segera.

Begitu juga bimbingan belajar non formal.

"Saya juga mengimbau warga untuk tidak keluar kota dan tetap di Batam," tegasnya.

Rudi juga melarang anak sekolah yang diliburkan pergi ke tempat wisata.

"Tapi kalau olahraga sendiri bolehlah," katanya.

Siswa di Batam Libur 14 Hari 

Selain itu, lembaga non formal seperti bimbel juga akan diliburkan.

"Sekolah di Batam mulai besok, Selasa 17 Maret 2020 diliburkan untuk empat belas hari kedepan," ujar HM Rudi dalam rapat koordinasi FKPD, Senin (16/03/20) yang digelar di Asrama Haji Batam Centre.

Walikota Batam menjelaskan, keputusan libur untuk tingkat SMA dan sederajat ada di tangan Pemprov Kepri.

"Kewenangan Pemko Batam adalah sekolah di bawah SMA sederajat, sementara untuk SMA sederajat merupakan kewenangan Provinsi. Pemko akan menyurati Sekda Provinsi Kepri terkait kebijakan libur tersebut," ujarnya.

Sementara itu, terkait pelayanan Pemko Batam, Walikota memastikan tetap akan berjalan sebagaimana mestinya.

Artinya, ASN tidak diliburkan.

Siswa TK hingga SMP di Tanjungpinang Libur 

Mulai besok, Selasa (17/3/2020) sekolah di Tanjungpinang akan diliburkan selama 7 hari atau hingga 24 Maret 2020. 

Jadwal libur tersebut berlaku untuk jenjang pendidikan TK/Paud, SD sampai SMP dan sederajatnya, baik negeri maupun swasta.

Kebijakan libur sekolah tersebut terkait langkah antisipasi virus corona.

Penetapan jadwal itu dikeluarkan Walikota Tanjungpinang, Syahrul lewat surat edaran, Senin (16/3/2020).

Libur sekolah ini berlangsung hingga 24 Maret 2020.

 BREAKING NEWS - Hari Ini, Plt Gubernur dan Sekda Rapat Soal Corona di Batam

Namun walaupun libur sekolah, dalam isi surat edaran tersebut, tetap melakukan belajar di rumah, mengerjakan tugas-tugas dari sekolah.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi pencegahan penyebaran virus corona di Tanjungpinang.

Surat edaran ini dibenarkan Sekertaris daerah (Sekda) Tanjungpinang Teguh Ahmad Syafari.

"Benar ada surat edaran itu, agar mengurangi dulu waktu diluar rumah. Untuk lebih jelasnya langsung tanyakan ke Pak Walikota ya," ujarnya membenarkan. 

Gugus tugas

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri ) melakukan rapat penanganan virus Corona (Covid-19).

Hal itu mengimplementasi arahan presiden dengan pembentukan gugus tugas di provinsi Kepri dan diturunkannya di kabupaten Kota.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tjeptjep Yudiana yang sebagai ketua gugus tugas menjelaskan kondisi fasilitas kesehatan di Provinsi Kepri.

Tjeptjep menyampaikan saat ini untuk di provinsi Kepri ada 4 rumah sakit rujukan untuk penanganan Covid-19.

"Bila ada yang positif hanya mampu ditampung 12 orang, jika lebih maka rumah sakit rujukan yang ada sudah kewalahan," ujar kepala dinas kesehatan.

Tetapi Tjeptjep juga mengatakan jika nantinya ada pasien yang positif dan sudah tidak tertampung di rumah sakit rujukan pihaknya telah berkoordinasi dengan rumah sakit swasta yang ada di Batam.

"Kami sudah mengumpulkan semua direktur rumah sakit swasta untuk berkordinasi apabila nantinya ada lonjakan yang positif maka mereka siap menyiapkan ruang isolasi," ujarnya.

Tjeptjep juga menjabarkan sampai saat ini untuk kebutuhan ventilator masih minim terutama untuk anak anak.

"Hampir semua rumah sakit tidak nemiliki ventilator untuk anak-anak, yang ada untuk dewasa ventilator," ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan itu juga mengatakan perlunya pemasangan CCTV di tempat karantina atau dalam pengawasan saat ini masih kurang.

Sampai saat ini untuk kebutuhan Masker juga masih kurang, karena untuk pelayanan kesehatan yang di pakai oleh tenaga medis ada sekitar 250 ribu yang dibutuhkan.

Yang paling dibutuhkan seperti alat pelindung diri juga sangat minim dikatakan Tjepjep.

"Alat pelindung diri juga tidak ada, Sehingga terpaksa menggunakan jas hujan, Shower cap atau penutup rambut juga kita kekurangan," ujarnya.

Dijelaskan ketua gugus tugas provinsi Kepri itu untuk satu pasien di butuhkan 15 APD untuk di pakai tenaga medis satu pasien jadi kebutuhan kita sangat banyak untuk proses antisipasi jika ada lonjakan penanganan pasien.

Tetapi dari beberapa kekurangan tersebut dikatakan Tjeptjep dalam waktu dekat Pemerintah Singapura akan memberikan bantuan beberapa alat kesehatan untuk provinsi Kepri.

"Dan Alhamdulillah dalam waktu dekat pemerintah Singapura akan mengirimkan bantuan terutama masker dan APD," ujarnya.(Tribunbatam.id/Roma Uly Sianturi/Endra Kaputra)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved