VIRUS CORONA DI KEPRI

Dampak Virus Corona, Operator Kapal Keluhkan Pelabuhan Sepi Penumpang: Terjun Bebas

Dampak Virus Corona, Operator Kapal Keluhkan Pelabuhan Sepi Penumpang: Terjun Bebas

TribunBatam.id/ElhadifPutra
Suasana di Pelabuhan Tanjungbalai Karimun, Selasa (17/3/2020). Operator feri tujuan Singapura dan Malaysia dari Karimun merugi dengan kebijakan 2 negara terkait Covid-19. 

Dampak Virus Corona, Operator Kapal Keluhkan Pelabuhan Sepi Penumpang: Terjun Bebas

KARIMUN,TRIBUNBATAM.id - Dampak virus corona yang menjadi pandemi global mulai dirasakan masyarakat, khususnya penyedia jasa transportasi laut.

Operator kapal feri rute Internasional di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri dilaporkan merugi.

Kerugian mereka semakin bertambah setelah otoritas Singapura membatasi akses masuk orang asing ke negara mereka.

Malaysia bahkan memberlakukan lockdown untuk mencegah penyebaran virus Corona lebih meluas.

Petugas operator Sindo Ferry di karimun, Rico mengakui, jumlah penumpang turun hingga 50 persen sejak Covid-19.

"Biasa per bulan itu sekitar 3.000 penumpang. Sejak ini jadi 1.400 penumpang saja," ucapnya, Selasa (17/3/2020).

Rico menyebutkan Sindo Ferry melayani rute pelayaran Tanjungbalai Karimun-Singapura dan Tanjungbalai Karimun-Puteri Harbour, Malaysia.

Dengan adanya kebijakan dua negara ini, mereka terpaksa mengurangi frekuensi pelayaran mereka.

Ia mengungkapkan, kapal Sindo Ferry yang biasa dua kali berangkat, namun Selasa (17/3/2020) ini hanya satu kali saja.

Tercatat, hanya 4 orang yang menggunakan jasa transportasi laut itu dengan tujuan Singapura untuk hari ini.

"Terjun bebas. Sudah rugi. Untuk bayar BNBP saja tekor apalagi minyak," keluhnya.

Syahbandar Minta Jangan Naikkan Tarif

Sejumlah feri tujuan Malaysia dan Singapura dari Tanjungbalai Karimun tetap berlayar sesuai rute.

Tujuan keberangkatan feri yang berangkat tersebut untuk mengangkut WNI yang ingin kembali ke Indonesia.

"Informasi dari operator besok masih tetap jalan. Walaupun berangkat kosong kesana. Kami turut prihatin, dan tidak menyarankan untuk menaikan ongkos. Karena ini kondisi darurat," ucap Kabid Lalu Lintas Laut Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjungbalai Karimun, Marganda, Selasa (17/3/2020).

Ia mengungkapkan, Singapura mulai memberlakukan pembatasan kunjungan wisatawan ke negaranya sejak Selasa (17/3/2020).

Sementara Malaysia memberlakukan lockdown, Rabu (18/3/2020) besok hingga 31 Maret 2020.

"Kami sudah menerima surat resmi dari otoritas dua negara itu. Ini kebijakan negara mereka, Indonesia yang belum menerapkan," kata Marganda.

Dengan aturan tersebut, jelas Marganda, Warga Negara Indonesia (WNI) tidak dapat masuk ke kedua tersebut untuk sementara waktu.

Pantauan TribunBatam.id di Pelabuhan Internasional Tanjungbalai Karimun, penumpukan penumpang hanya terlihat di pintu kedatangan.

Counter Tiket Singapura dan Malaysia Diburu Penumpang di Batam

Loket penjualan tiket kapal Majestic Fast Ferry dan Citra Ferry Stulang Laut di Pelabuhan Ferry Internasional Batam Centre terus diserbu calon penumpang, Selasa (17/3/2020).

Pantauan TRIBUNBATAM.id, para calon penumpang terus berdatangan satu demi satu untuk membeli tiket keberangkatan kapal menuju Singapura dan Malaysia.

Kondisi ini terjadi sehari setelah Pemerintah Singapura dan Malaysia menyatakan lockdown negara mereka akibat virus corona.

Menurut salah seorang karyawan tiket di Majestic Fast Ferry, pihaknya masih akan terus beroperasi walau Pemerintah Singapura menyatakan lockdown.

"Masih normal. Besok juga masih ada. Tergantung informasi lanjutan dari pemerintah saja," ungkap seorang karyawan wanita kepada TRIBUNBATAM.id saat ditemui di loket.

Hanya saja, calon penumpang yang akan ke Singapura, mereka harus mengisi Health Form Declaration sesuai anjuran Kementerian Kesehatan Singapura.

"Setelah itu juga menyatakan kesiapan untuk diisolasi selama 14 hari di rumahnya. Sesuai arahan KBRI kemarin," sambungnya.

Untuk Kapal Majestic sendiri diketahui akan membawa para penumpangnya ke Negara Singapura.

Sementara itu, loket pembelian tiket Citra Ferry Stulang Laut juga mengalami hal serupa.

Menurut salah seorang karyawan di loket, pihaknya masih menunggu informasi lanjutan terkait akan diberhentikannya sementara waktu keberangkatan penumpang menuju Negara Malaysia.

"Belum tahu, tanya atasan saja," ungkap seorang petugas wanita dengan hijab kepada TRIBUNBATAM.id.

Ia tak ingin banyak berkomentar. Petugas ini takut salah memberikan pernyataan.

Sementara, pihak yang berkompeten untuk memberikan pernyataan resmi belum dapat dikonfirmasi.

Diketahui, loket tiket Citra Ferry Stulang Laut sendiri merupakan loket pembelian tiket kapal menuju Negara Malaysia.

Terpisah, seorang calon penumpang bernama Rianti mengatakan dirinya akan berangkat ke Malaysia hari ini akibat takut tak dapat kembali ke negara asal karena kebijakan lockdown pemerintah setempat.

"Baru tiba kemarin, sekarang harus balik ke Malaysia lagi. Takut ada masalah nanti," katanya saat dijumpai di loket tiket. (TribunBatam.id/Elhadif Putra/Ichwan Nurfadillah)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved