Minyak Dunia Anjlok, Jokowi Perintahkan Menteri Kaji Harga BBM Turun
Anjloknya harga minyak dunia membuat Presiden Jokowi berpikir rencana menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM)
JAKARTA, TRIBUNBATAM.id - Anjloknya harga minyak dunia membuat Presiden Jokowi berpikir rencana menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Jokowi memerintahkan menterinya menghitung dampak penurunan harga minyak dunia.Terutama dampak bagi harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia.
Saat ini harga minyak dunia telah turun ke posisi US$ 30 per barel.
"Saya minta dikalkulasi, saya minta dihitung dampak dari penurunan ini pada perekonomian kita terutama BBM, baik BBM bersubsidi maupun non subsidi," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas melalui video conference di Istana Merdeka, Rabu (18/3).
Selain itu, Jokowi juga meminta penghitungan perkiraan harga BBM ke depan. Hal itu untuk menentukan arah kebijakan harga minyak di Indonesia ke depan.
• Malaysia Lockdown, Singapura Kalang Kabut, Potensi Pukulan Ekonomi Lebih Besar
Ia meminta agar menteri membuat prediksi berapa lama penurunan harga ini terjadi. Sehingga bisa menghasilkan kebijakan yang signifikan.
"Kita harus merespons dengan kebijakan yang tepat," terang Jokowi.
Jokowi juga meminta agar segera memanfaatkan momentum tersebut. Peluang turunnya harga minyak dunia memberi dampak bagi ekonomi Indonesia.
Biaya logistik mahal
Presiden Joko Widodo meminta perbaikan sektor logistik dari hulu hingga hilir. Hal itu untuk menyelesaikan masalah mahalnya biaya logistik di Indonesia.
Jokowi bilang biaya logistik di Indonesia masih 24% dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau setara dengan Rp 3.560 triliun.
"Padahal biaya logistik, biaya transportasi merupakan komponen terbesar dan transportasi yang tidak reliable membuat biaya inventori semakin meningkat," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas di Istana Merdeka, Rabu (18/3).
Berdasarkan Logistic Performance Index tahun 2018 Indonesia berada di peringkat 46. Peringkat itu menunjukkan Indonesia jauh tertinggal dari Singapura yang berada di peringkat 7, China di peringkat 29, Thailand di peringkat 32, dan Vietnam di peringkat 39.
Belum adanya platform logistik dari hulu ke hilir menjadi faktor penyebab tingginya biaya logistik. Jokowi bilang platform tersebut merupakan kebutuhan yang penting.
Perlu dibuat sistem logistik yang terintegrasi dari hulu hingga hilir. Tata ruang sistem logistik juga perlu diperhatikan untuk meningkatkan efisiensi.
"Penempatan terminal pelabuhan depo container yang tidak tepat yang justru memperbesar inefisiensi dan pergerakan barang kita," terang Jokowi.
Selain masalah integrasi, masalah birokrasi yang berbelit juga menjadi perhatian. Jokowi minta pemangkasan birokrasi dilakukan oleh pemerintah.
Oleh karena itu, penting menciptakan platform yang terintegrasi. Mulai dari single submission, single filling, single payment channel, single risk management, single monitoring, sampai sebuah pengambilan keputusan yang otomatis.
"Saya tekankan kolaborasi sistem menjadi platform logistik tunggal, sistem interface dan saling terhubung tanpa harus menghilangkan sistem yang sudah ada," jelas Jokowi.