Menkeu Sri Mulyani Berikan Asuransi Kepada Tenaga Medis Virus Corona Total Dana Disiapkan Rp 6,1 T
Seperti yang diketahui peran dari para tenaga medis menjadi sangat vital di tengah merebaknya Virus Corona.
Bahkan sampai mempertaruhkan nyawanya.
"Sepertinya dunia ini sedang berasama-sama berjuang melawan Covid-19," ujar dr. Mia Elhisdi.
"Jadi ini ibaratnya perang dunia ketiga dan kami sebagai tenaga kesehatan itu sebagai garda terdepannya," ungkapnya.
Selain itu, dr. Mia Elhisdi mengaku mempunyai dua sisi baik dan buruk saat menjadi tenaga medis yang menangani Covid-19.
Sisi baiknya yaitu mendapatkan pengormatan tinggi dari semua masyarakat maupun pemerintah.
Sedangkan sisi buruknya jelas pada risiko yang akan diterima, yaitu bisa ikut terpapar Virus Corona.
"Jadi yang berbeda adalah bebannya, jadi kita betul-betul merasa itu amanah yang sangat berat, tapi di satu sisi kita merasa itu suatu kehormatan," jelasnya.
"Di mana kita merasa lebih dihormati dan lebih merasa dibutuhkan," sambung dr. Mia Elhisdi.
"Di satu sisi kita merasakan sesuatu yang inside-nya begitu."
Tidak hanya itu, berbeda dengan masyarakat yang diimbau untuk menerapkan social distanching, sedangkan untuk tim medis justru dituntut untuk berkontak langsung dengan pasien positif Virus Corona.
Termasuk juga dengan para pekerja lain yang dianjurkan untuk bekerja di rumah, namun juga tidak berlaku untuk tim medis, selain itu juga pekerja pelayanan publik lainnya.
"Dan suka dukanya juga lebih kuat sepertinya, seperti kita tahu masyarakat dalam menghadapi Corona ini justru dihimbau untuk social distanching menjaga jarak, kemudian working form home dan lain sebagainya" bebernya.
"Tetapi justru tenaga kesehatan, kami setiap hari justru dengan sadar dengan sengaja mendatangi pasien yang positif Corona."
Dirinya mewakili para tenaga medis lain mengatakan akan berusaha semaksimal mungkin dalam menangani pasien Virus Corona.
"Kita tangani, kita kontak, kita sapa, kita periksa bagaimana keadannya, dan lain sebagainya, memang seperti itu," kata dr. Mia Elhisdi.