Pemerintah Indonesia Pastikan Sudah Dapat Obat Virus Corona, Jokowi : Sudah Dicoba Beberapa Negara
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan kabar baik terkait perkembangan penanganan wabah Virus Corona (Covid-19).
"Saya sudah minta kepada BUMN farmasi yang memproduksi ini untuk memperbanyak produksinya," jelas Presiden.
Ayah Gibran Rakabuming Raka itu kemudian menjelaskan detil obat Covid-19 pada sesi tanya jawab.
Ada 2 obat yang telah disiapkan oleh pemerintah Indonesia dalam menangani Covid-19, yakni Avigan, dan Chloroquine.
Jokowi mengatakan kedua obat tersebut telah teruji di sejumlah negara, dan terbukti memberikan kesembuhan.
"Obat ini sudah dicoba oleh 1, 2, 3 negara dan memberikan kesembuhan yaitu Avigan, kita telah mendatangkan 5 ribu, akan kita coba dan dalam proses pemesanan (sejumlah) 2 juta," terangnya.
"Kemudian yang kedua, Chloroquine ini kita telah siap 3 juta. Kecepatan ini yang ingin saya sampaikan bahwa kita ini tidak diam tetapi mencari hal-hal, informasi-informasi, agar dapat menyelesaikan Covid-19 ini," lanjut Jokowi.
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke 2.00:
Jokowi: Jangan sampai Dilihat sebagai Kesempatan Liburan
Sebelumnya Jokowi juga telah memberikan pesannya kepada masyarakat Indonesia terkait wabah Virus Corona (Covid-19).
Jokowi memperingatkan agar imbauan social distancing atau pemisahan jarak sosial, ditanggapi dengan serius.
Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh Jokowi, lantaran ia masih banyak menemukan laporan soal warganya yang memanfaatkan imbauan beraktivitas di rumah, untuk waktu liburan.
Dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (19/3/2020), awlanya Jokowi menjelaskan bahwa prioritas pemerintah Indonesia saat ini adalah menekan penyebaran Covid-19.
"Prioritas kita adalah mencegah penyebaran Covid-19 lebih luas lagi," katanya.
Cara penekanan di antaranya adalah dengan mengurangi mobilitas masyarakat Indonesia melalui kampanye social distancing.
"Kita terus menggencarkan, sosialisasi untuk menjaga jarak, social distancing, dan mengurangi kerumunanan yang membawa risiko penyebaran Covid-19," jelas Jokowi.