Polisi Bongkar Sindikat Konten Mesum, Banyak Cewek di Indonesia Rela Difoto Tanpa Busana

Sindikat penyedia konten mesum yang dibongkar Tim Siber Polda Jatim, Jumat (20/3/2020) ternyata sudah beroperasi sekitar satu tahun.

Editor: Eko Setiawan
Kompas.com
Ilustrasi: Fot Tanpa Busana 

SURABAYA, TRIBUNBATAM.id - Tim Siber Polda Jatim berhasil membongkar kejahatan penyedia foto syur di Indonesia.

Sindikat penyedia konten mesum yang dibongkar Tim Siber Polda Jatim, Jumat (20/3/2020) ternyata sudah beroperasi sekitar satu tahun.

Parahnya, cewek yang bersedia berpose syur, bahkan telanjang di hadapan para fotografer, jumlahnya lumayan banyak, satu di antaranya masih berstatus sebagai anak di bawah umur.

Bisnis yang dikelola fotografer asal Malang, Fendi Admara (37) itu belakangan diketahui mampu meraup untung belasan juta rupiah.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menerangkan cara pelaku meraup keuntungan dari bisnis tersebut.

Mulanya, pelaku membuat sebuah even pemotretan bertajuk 'Gemez 18+'.

Even tersebut hanya diikuti oleh para fotografer.

Tersangka FA saat dikeler oleh penyidik Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim ke Ruang Konpres Gedung Humas Polda Jatim.
Tersangka FA saat dikeler oleh penyidik Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim ke Ruang Konpres Gedung Humas Polda Jatim. (SURYAMALANG.COM/Luhur Pambudi)

Catatan polisi, kurun waktu setahun pelaku sudah menyelenggarakan acara tersebut sebanyak lima kali, di sebuah hotel kawasan Singosari, Kabupaten Malang.

"Maka tersangka saat ini kami tangkap, lalu tahan, dan penyidikan oleh Tim Siber Polda Jatim," katanya di Mapolda Jatim, Jumat (20/2/2020).

Aturannya, lanjut Trunoyudo, para fotografer yang turut dalam acara tersebut, akan dimintai uang biaya pendaftaran kisaran Rp 700 Ribu hingga Rp 800 Ribu.

Dengan sejumlah uang pendaftaran tersebut, para partisipan acara akan difasilitasi objek fotografi, berupa model wanita dengan pakaian minim bahkan telanjang.

"Konsepnya nude vulgar, model pakai busana minim, hingga ada yang tanpa busana," tuturnya.

Lalu, hasil fotografi dari para partisipan tersebut nantinya akan diunggah di media sosial Instagram (IG), dengan nama akun; @Kakak_Lung.

"Itu kan diunggah ke IG, kami masih dalami apakah itu dijual lagi atau bagaimana," terangnya.

Trunoyudo menegaskan, keuntungan pelaku dalam praktik tersebut sebatas memperoleh uang hasil biaya pendaftaran acara yang dibayarkan para fotografer.

Sumber: Surya Malang
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved