Wanita di Spanyol Langgar Lockdown Virus Corona Demi Berkencan, Polisi Ambil Tinsakan Tegas

Pemerintah Spanyol tidak mau ambil resiko, bahkan mereka tidak mau penularan Covid-19 dinegaranya akan bertambah.

Editor: Eko Setiawan
Shutterstock via Kompas
Ilustrasi virus corona 

TRIBUNBATAM.id -Larangan Lockdown tidak dihindarkan, polisi akhirnya menangkap seorang wanita.

Hal itu dikarenakan sang wanita tetap ingin bertemu dengan kekasih untuk pergi berkencan.

Pemerintah Spanyol tidak mau ambil resiko, bahkan mereka tidak mau penularan Covid-19 dinegaranya akan bertambah.

Kemenhub Batalkan Mudik Gratis 2020 karena Virus Corona, Himbau Warga Juga Tidak Mudik

Imigrasi Batam Setop Pengurusan Paspor Sementara Waktu Karena Covid-19, kecuali Bagi yang Urgen

Kenali Dulu Cara Virus Corona (Covid-19) Menular, Waspada Sebelum Tertular

Seorang wanita di Spanyol ditangkap, setelah dia ketahuan melanggar aturan lockdown virus corona agar bisa berkencan.

Harian lokal El Periodico de Catalunya mengabarkan, perempuan itu dihentikan patroli polisi di jalanan kota Tortosa pada Sabtu malam (21/3/2020).

Dikutip Newsweek Minggu (22/3/2020), polisi mengetahui bahwa wanita itu baru saja berkencan dari rumah pria yang ditemuinya di aplikasi kencan.

Kepolisian Los Mossos membenarkan adanya penangkapan gadis yang tidak disebutkan identitasnya itu melalui kicauan di Twitter, Minggu.

29 Pasangan Calon Pengantin di Sekupang Batam Terancam Gagal Gelar Resepsi Akibat Corona

Hal yang Perlu Anda Ketahui, Tanpa Batuk dan Demam, Ini Gejala Baru Covid-19

Dalam keterangan aparat, perempuan itu ditangkap karena melanggar perintah lockdown, melawan, serta bertindak yang melawan penegak hukum.

Pada 14 Maret, pemerintah Spanyol mengumumkan adanya karantina massal demi mencegah virus corona, di mana otoritas melarang warga tetap berada di rumah.

Sebab, saat ini Negeri "Matador" kewalahan menghadapi wabah, dengan status mereka adalah negara dengan tingkat infeksi tertinggi kedua di Eropa.

Madrid melaporkan adanya 33.089 kasus penularan Covid-19, penyakit yang diakibatkan oleh virus itu, dengan 2.182 di antaranya meninggal.

Lockdown itu seharusnya berlaku selama 15 hari.

Tetapi pada Minggu, pemerintah memutuskan untuk memperpanjang hingga 11 April.

Bahkan sebagaimana diwartakan Reuters, ada sejumlah pemerintah region yang meminta agar pusat mengambil sikap lebih tegas demi menangkal wabah.

Keputusan memperpanjang jelas butuh restu parlemen.

Namun saat ini, putusan itu diprediksi mulus setelah oposisi juga ikut mendukung.

Dalam konferensi pers Sabtu, Perdana Menteri Pedro Sanchez mengatakan bahwa Spanyol belum akan mengalami momen terburuk.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved