Kabar Baik, Ahli di Cina Sebut Virus Corona Bisa Bisa Hilang 3 Bulan Lagi, Simak Penjelasannya

Kasus Corona di Hubei, tempat virus corona pertama kali muncul semakin menurun hingga hari ini

Shutterstock via Kompas
Ilustrasi virus corona 

TRIBUNBATAM.id - Sejak Januari 2020 hingga penghujung Maret ini, warga dunia termasuk Indonesia diramaikan berondongan kabar seputar wabah virus corona.

Hingga hari ini, jumlah korban jiwa akibat virus corona terus bertambah.

Sementara itu, kasus Covid-19 sudah melewati masa puncaknya di Hubei, tempat virus corona pertama kali muncul.

Bahkan, pemerintah Cina sudah mencabut status lockdown di Hubei kecuali di Wuhan.

Dilansir dari Gridhealth.id, beberapa waktu lalu,  seorang ahli di China Zhong menyebut wabah virus corona di Cina bisa berakhir pada bulan Juni mendatang.

"Saya menyerukan semua negara untuk mengikuti instruksi WHO dan melakukan intervensi pada skala nasional. Jika semua negara bisa dimobilisasi, virus corona bisa berakhir pada Juni."

Ahli epidemiologi berusia 83 tahun yang terkenal karena membantu memerangi wabah SARS pada 2003 itu, mengatakan virus dalam keluarga yang sama biasanya menjadi kurang aktif di bulan-bulan hangat.

Bulan-bulan hangat, kata Zhong, membantu memperlambat penyebaran virus.

"Perkiraan saya bulan Juni didasarkan pada skenario bahwa semua negara mengambil tindakan positif. Jika beberapa negara tidak melakukan ini, virus akan bertahan lebih lama."

Beberapa industri di Hubei kemungkinan bisa kembali berproduksi, terutama di dua kota dan dua kabupaten.

Ekonomi Hubei didorong oleh manufaktur dan perdagangan, termasuk sektor otomotif yang cukup besar di ibu kota provinsi, Wuhan, yang tutup sejak 23 Januari.

3 Strategi Ampuh Lawan Corona Versi Cina, Negara yang Jadi Harapan Dunia, Indonesia Harus Pelajari

Dilansir TribunJatim.com dari AFP via Kompas.com, metode Negeri "Panda" memulihkan diri dari Covid-19 bisa dimampatkan dalam tiga strategi.

Berikut penjelasannya:
 
1. Tutup dan tahan

Pada Januari, Cina secara efektif menutup Wuhan, menempatkan 11 juta penduduknya dalam karantina ketat. Langkah yang kemudian diikuti kota lain di Provinsi Hubei.

Di wilayah lain seantero Cina, pemerintah setempat berkeras melarang warga untuk tidak keluar dan diam saja di rumah.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved