VIRUS CORONA
UPDATE Jumlah Orang Positif Corona di Sumbar 7 Orang, 1 Orang Meninggal Dunia di Padang
Berdasarkan data dari pemerintah provinsi Sumbar hingga Sabtu (28/3/2020) jumlah orang yang positif virus corona berjumlah 7 orang
TRIBUNBATAM.id, PADANG - Seorang pasien yang sebelumnya dinyatakan positif virus corona di Kota Padang meninggal dunia.
Pasien tersebut merupakan pasien 03 positif Covid-19 di Kota Padang, Sumbar.
Dengan begitu sampai Sabtu (28/3/2020), kasus positif Covid-19 di Kota Padang menjadi 3 kasus.
• Tak Bisa di Gedung, Pasangan Ini Nikah di Rumah, Dihadiri Maksimal 10 Orang, Termasuk Kedua Mempelai
• Viral Video Suara Muazin Masjid Menangis Saat Kumandangkan Azan di Sebuah Masjid di Bukittinggi
• Cara Daftar SNMPTN 2020 di kip-kuliah.kemendikbud.go.id, Ditutup 31 Maret, Perhatikan 4 Poin Ini
Sementara itu berdasarkan data dari pemerintah provinsi Sumbar hingga Sabtu (28/3/2020) jumlah orang yang positif virus corona berjumlah 7 orang.
Sebanyak 16 orang masih dalam proses menunggu hasil pemeriksaan.
Sementara sebanyak 33 orang berdasarkan hasil test dinyatakan negatif.
Berdasarkan situs corona.sumbarprov.go.id, kini di Sumbar terdapat 1.362 orang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) sementara Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 25 orang.
Kepala Gugus Tugas Covid-19 Padang Barlius mengatakan pasien positif Covid-19 meninggal dunia di Rumah Sakit Semen Padang.
"Saat ini masih menunggu konfirmasi 4 pasien lagi," kata Barlius, Sabtu (28/3/2020).
Lanjutnya, sebanyak 7 pasien dalam Pengawasan atau PDP.
Sebanyak 90 orang dalam pemantauan atau ODP.
Sebanyak 1641 orang berstatus pelaku perjalanan dari daerah terjangkit atau PPT. (*)
Sebelumnya telah dikabarkan satu positif Covid-19 di Kota Padang meninggal dunia.
Kepala Gugus Tugas Covid-19 Padang Barlius mengatakan pasien positif Covid-19 ini meninggal dunia di Semen Padang Hospital.
"Pasien yang di rawat di RS Semen Padang dan kemarin keluar hasil swap dari Lab Unand. Sore baru keluar hasilnya," kata Barlius, saat dihubungi TribunPadang.com, Sabtu (28/3/2020).
Pasien meninggal pukul 10.00 pagi, dan merupakan pasien ketiga positif Covid-19 di Padang.
"Pagi tadi jam 10 meninggal. Pasien ketiga di Padang," kata Barlius.
Barlius mengatakan pasien pernah melakukan perjalanan ke Jakarta.
"Riwayat perjalanan dia pernah ke perjalanan ke luar daerah, Jakarta," ungkapnya.
Pasien masuk ke rumah sakit sejak 12 Maret 2020.
"Masuk Rumah Sakit sejak 12 Maret 2020 Isolasi di Rumah Sakit Semen Padang," ungkapnya. (*)
Sementara itu Walikota Padang Mahyeldi mengatakan untuk lockdown Kota Padang harus dilakukan dengan koordinasi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
"Makanya kaitan dengan lockdown. Kita akan lakukan kata Pak Gubernur jika diputuskan oleh pusat," kata Mahyeldi, Jumat (27/3/2020).
"Tidak bisa daerah saja. Untuk itu pusat bagaimana melihatnya," ungkapnya.
• LIGA 1 2020 - Bulan Ini Persib Bandung Masih Bayar Full Gaji Pemain, Bulan Depan? Umuh: Semoga Full
• Gunung Merapi Kembali Meletus Minggu Dinihari WIB Pukul 00.15 WIB, yang Kelima dalam 3 Hari Terakhir
• Daftar Harga Terbaru Smartphone Vivo, Banyak yang Turun Harga Hanya Satu yang Naik
Sehingga saat ini Padang belum lockdown dikarenakan harus koordinasi dengan pemerintah pusat.
"Kita belum lockdown. Karena harus didiskusi dengan pemerintah pusat," ungkapnya.
Mahyeldi mengatakan, jika dilakukan lockdown pemerintah harus menyiapakan kebutuhan masyarakat.
"Karena dampak lockdown semua kebutuhan masyarakat disediakan oleh pemerintah," tambahnya.
Menurutnya, lockdown memang bisa mempercepat pemutusan rantai virus corona namun butuh kesiapan anggaran.
"Memang sisi positif cepat untuk memutus mata rantai virus. Tapi juga kesiapan anggaran kita," kata Mahyeldi.
Mahyeldi mengatakan kalau dihitung anggaran pusat, provinsi dan kota lalu disinergikan lockdown bisa dilakukan.
"Kalau dihitung anggaran pusat, provinsi, kota, kalau disinergikan saya kira bisa dilakukan," ungkapnya.
Mahyeldi mengatakan untuk saat ini jika dilakukan lockdown, suply atau memenuhi kebutuhan masyarakat perlu diperhatiankan.
"Nanti untuk masyarakat apa yang kita suply disamping kebutuhan pokok itu. Nanti Pak Presidenlah disamping apa masukan untuk kita semua," ungkapnya. (*)
\\
\\
\\