Berniat Membersihkan Rumah, Warga Bintan Terkejut Temukan Ibunya Tewas di Dalam Sumur
Seorang nenek di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri ditemukan tewas di dalam sumur miliknya dalam posisi telungkup, Minggu (29/3/2020).
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBINTAN.com, BINTAN - Nasib malang menimpa seorang nenek 70 tahun bernama Sei Sian.
Warga Kampung Beringin Indah, Kijang Kota, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri ditemukan tewas dalam kondisi telungkup di dalam sumur miliknya, Minggu (29/3/2020).
Korban pertama kali ditemukan oleh anak angkatnya, Maryadus yang datang untuk membersihkan rumah.
Ia curiga setelah tidak menemukan korban di tempat tidurnya. Maryadus mencari korban hingga ke dapur.
Di situ, ia melihat selimut milik ibu angkatnya berada di dalam sumur, serta melihat korban dalam keadaan telungkup di dalam sumur.
"Melihat kejadian ini, saksi langsung memanggil warga sekitar dan melaporkan kepada pihak kepolisian," ucap Kapolsek Bintan Timur, Kompol Krisna Ramadhani.
Anggota kepolisian, turun ke dalam sumur untuk melakukan evakuasi terhadap korban serta membawa korban ke rumah sakit.
Nenek tersebut diketahui tinggal sendiri di rumahnya.
Penyidik saat ini sedang bekerja dengan memeriksa sejumlah saksi.
"Saat ini masih dalam pemeriksaan," ujarnya.
Kebakaran di Bintan Timur
Tidak hanya menyelidiki penemuan nenek yang ditemukan telungkup dalam sumur miliknya.
Anggota Polsek Bintan Timur sedang menyelidiki penyebab kebakaran yang menghanguskan paviliun warga di Kampung Pisang Kijang Kota, Kecamatan Bintan TImur, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri.
Kapolsek Bintan Timur, Kompol Krisna Ramadhani melalui Kanitreskrim Polsek Bintan Timur, Iptu Indra membenarkan kejadian kebakaran yang terjadi Kamis (26/3/2020) sekira pukul 2 dini hari.
"Iya benar, paviliun rumah tempel gitulah. Saat ini masih kami selidiki penyebab kebakaran itu," ucapnya.
Satu unit rumah warga di Kampung Pisang Kijang Kota, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri terbakar, Kamis (26/3/2020) sekira pukul 2 dini hari.
Belum diketahui penyebab pasti kebakaran, namun tim damkar dan pihak kepolisian saat kejadian sudah berada di lokasi sekira pukul 02:30 WIB.
"Iya benar ada rumah terbakar di Kampung Pisang Kijang Kota, Kecamatan Bintan Timur. Sekira pukul 02:30 WIB, anggota melaporkan dari lapangan," ucap Kepala UPT Damkar Kijang, Indra, Kamis (26/3/2020).
Pihaknya belum bisa menyebutkan penyabab pasti sumber api.
• Instruksi Terbaru Presiden Jokowi untuk Atasi Penyebaran Covid-19
• Bikin Khawatir, Presiden Jokowi Sebut 14 Ribu Orang Mudik dari Jabodetabek dalam 8 Hari Terakhir
Ia menyebutkan, pada saat kejadian, anggota dari Polsek Bintan Timur ikut membantu proses pemadaman api.
"Mungkin lebih tepatnya untuk data lengkapnya langsung tanya sama pihak kepolisian,"ungkapny
Kebakaran Kapal di Bintan Timur
Satu unit kapal nelayan jenis pengangkut bubu/ alat tangkap ikan terbakar di perairan Desa Kelong, Kecamatan Bintan Pesisir, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, Kamis (19/3/2020) malam.
Kapal bernama KM Kecapi itu terbakar saat sandar di Pelantar Madi RT 02 RW 01 Desa Kelong Kecamatan Bintan Pesisir.
Kapolsek Bintan Timur, Kompol Krisna Ramadhani menuturkan, kondisi kapal yang terbakar mengalami kerusakan 80 persen.
Adapun bagian yang terbakar meliputi ruangan dapur, ruangan mesin dan ruangan nakhoda.
"Sedangkan bagian lambung kapal mulai dari haluan sampai dengan buritan masih dalam kondisi utuh," tuturnya, Jumat (20/3/2020).
Krisna menyebutkan, kapal berwarna hijau itu berbobot 13 Gross Ton (GT), serta memiliki panjang sekitar 13 meter.
"Selain bubu, terdapat kai dan panel tenaga surya sebanyak 1 unit dalam kapal tersebut," ungkapnya.
Krisna menceritakan, sebelum terbakar, KM Kecapi sempat dibawa sekira pukul 3 sore dan kembali ke Desa Kelong satu jam setelahnya.
Selanjutnya, kapal disandarkan di Pelantar Madi untuk dilakukan pembersihan kapal.
Kapal ditinggal dalam keadaan terkunci dan kondisi mati mesin sekira pukul 6 petang.
Namun sekira pukul 8 malam, nakhoda dan Anak Buah Kapal (ABK) mendapat informasi dari warga, kalau kapal mereka terbakar.
Nakhoda dan ABK KM Kecapi mengambil tindakan dengan melepaskan tali tambat dan membawa kapal ke tengah perairan guna menghindari api meluas.
"Upaya pemadaman kapal dilakukan secara manual oleh warga masyarakat. Lebih kurang 1 jam api berhasil dipadamkan. Setelah api padam, selanjutnya kapal ditarik lagi dan ditambatkan di Pelantar Madi Desa Kelong hingga saat ini," ungkapnya.
Krisna menambahkan, tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.
"Tidak ada korban jiwa. Kami masih melakukan penyelidikan terhadap kasus ini, dan belum bisa kami simpulkan apa penyebabnya," ucapnya.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora)