2 Brigadir Jenderal Berbeda Keterangan Soal Status Positif Corona Calon Perwira Polri
Setelah sempat heboh, Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Brigjen (Pol) Musyafak meralat
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Setelah sempat heboh, Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Brigjen (Pol) Musyafak meralat soal status 7 siswa calon perwira yang terjangkit virus corona.
Menurut Musyafak, status mereka adalah pasien dalam pengawasan (PDP) bukan positif corona.
Sebelumnya, Polri melalui Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono menerangkan, ada tujuh siswa mereka positif covid-19.
Ketujuh siswa tersebut diketahui terjangkit virus corona saat menjalani pendidikan di Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Lembaga Pendidikan Polri (Lemdikpol) Sukabumi.
"Kami menemukan tujuh siswa yang positif corona," kata Argo melalui siaran langsung di laman Facebook Divisi Humas Polri, Selasa (31/3/2020).
Argo menambahkan, para siswa tersebut sedang menjalani isolasi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Informasi kemudian diralat oleh Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Brigjen (Pol) Musyafak.
Musyafak mengatakan, ketujuh siswa tersebut belum bisa dipastikan terjangkit Covid-19.
Namun, ketujuh polisi berstatus sebagai pasien dalam pengawasan (PDP).
“Mohon diralat, bukan Covid-19 positif tapi statusnya PDP yang tujuh orang di RS Polri itu,” kata Musyafak ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (1/4/2020).
Menurutnya, ketujuh siswa polisi dinyatakan positif usai menjalani rapid test Covid-19.
Ia menegaskan, hasil rapid test tersebut tak menjamin ketujuh siswa positif terjangkit Covid-19.
Namun, para siswa sudah menunjukkan gejala Covid-19, yaitu demam.
Maka dari itu mereka dirujuk ke RS Polri.
"Kan hanya baru pemeriksaan rapid test, tapi sudah ada gejala demam,” ujarnya.
Kini, kata Musyafak, ketujuh polisi tersebut dalam kondisi stabil.