Bahaya Penyemprotan Disinfektan ke Tubuh Ternyata Bisa Picu Kanker, Tidak Disarankan Oleh WHO

Menjaga kebersihan memang merupakan langkah yang baik dalam menekan penyebaran virus, namun ada dampak buruknya jika tak sesuai prosedur.

TribunBatam.id/Istimewa
Ilustrasi: Wali kota Tanjungpinang, Syahrul menyemprotkan cairan disinfektan di beberapa titik area keramaian di Tanjungpinang, Provinsi Kepri. 

Cara kerjanya, orang-orang yang masuk ke dalam bilik tersebut akan disemprot cairan disinfektan dari berbagai arah.

Penyemprotan disinfektan diyakini dapat membunuh berbagai macam virus, termasuk virus corona Covid-19, yang menempel di tubuh serta permukaan pakaian, tas, sepatu, atau barang yang dibawa orang tersebut.

Apakah bilik disinfektan efektif untuk mencegah penyebaran virus corona?

Penggunaan bilik disinfektan sebenarnya tidak boleh sembarangan, melainkan harus sesuai syarat standar keamanan yang tepat.

Umumnya, bilik disinfektan atau chamber digunakan di pintu laboratorium medis, di mana orang yang masuk ke dalamnya harus menggunakan alat pelindung diri yang lengkap, seperti masker, sarung tangan, dan baju hazmat.

Lantas, efektfikah penggunaan bilik disinfektan untuk mencegah penyebaran virus corona?

Alih-alih dapat mematikan virus dan mencegah penyebaran virus corona, penggunaan bilik disinfektan ini ternyata tidak direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO).

Sebab, beberapa kandungan dalam larutan disinfektan, seperti alkohol dan klorin, justru berisiko membahayakan bagi kesehatan tubuh manusia.

Menyemprotkan bahan-bahan kimia tersebut dapat berbahaya apabila terkena pakaian hingga menyentuh permukaan kulit atau selaput lendir manusia, seperti mata dan mulut.

Terungkap Tanggal Rilis Film Minions: The Rise of Gru, Sempat Tertunda Karna Wabah Virus Corona

VIDEO - Hujan Deras, Tanggul Saluran Air Jebol, Ikan Milik Warga Terbawa Arus

Penggunaan sinar atau radiasi ultraviolet dengan konsentrasi berlebihan dalam bilik disinfektan untuk membunuh virus, bakteri, atau mikroorganisme penyebab infeksi penyakit pada jangka panjang juga dapat berpotensi menimbulkan kanker kulit.

Selain itu, kandungan alkohol, klorin, dan hidrogen peroksida pada cairan disinfektan juga tidak dapat membunuh virus yang sudah masuk ke dalam tubuh.

Bahaya menyemprot disinfektan pada tubuh manusia

Selain penggunaan bilik disinfektan, tak sedikit masyarakat yang kini gencar menyemprot disinfektan secara langsung pada tubuh manusia.

Misalnya, menyemprot disinfektan pada orang-orang yang akan masuk ke suatu gedung, pemukiman, atau gerbang perumahan.

Bahkan, kondisi ini mungkin sering Anda lihat pada pengemudi ojek online yang lalu lalang mengemudi atau mengantarkan pesanan makanan.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved