LIGA ITALIA
Pengalaman Marco Materazzi Saat Jose Mourinho Latih Inter Milan: Dia Seperti Teman & Ayah Bagi saya
Marco Materazzi, menceritakan pengalamannya ketika dilatih Jose Mourinho, juru taktik berusia 57 tahun itu saat di Inter Milan
TRIBUNBATAM.id, MILAN - Jose Mourinho tak akan pernah dilupakan Inter Milan.
Pelatih asal Portugal itu sukses mempersembahkan tiga trofi juara di lemari Inter Milan.
Prestasi ini jelas menjadi kenenangan indah bagi klub yang bermarkas di Giuseppe Meaza ini.
• Suka Kamera Ponsel Beresolusi Tinggi? Xiaomi Dikabarkan Segera Rilis Smartphone dengan Kamera 144 MP
• Kompetisi Dihentikan, Pelatih Persela Nilmaizar Ajak Para Pemilik Klub Liga 1 Diskusi, Ini Tujuannya
• Erling Haaland Masuk Jadi Incaran Real Madrid, Borussia Dortmund Panik
Satu dari pemain yang mempunya kenangan dengan Jose Mourinho adalah Marco Materazzi.
Pemain berkebangsaan Italia itu menceritakan pengalamannya saat dilatih Jose Mourinho di Inter Milan.
Pelatih asal Portugal, Jose Mourinho, merupakan salah satu juru taktik yang dikenal dengan banyak prestasi yang ia raih.
Pelatih berjuluk The Special One ini juga dikenal sering melontarkan ucapan kontroversial ketika ditanya oleh pihak media.
Salah satu anak asuhnya, Marco Materazzi, menceritakan pengalamannya ketika dilatih oleh juru taktik berusia 57 tahun tersebut saat di Inter Milan.
Pendapatnya tersebut disampaikan oleh Materazzi melalui obrolan yang dilakukan lewat Instagram Live dengan Sebastian Frey.
"Mourinho adalah seorang pelindung, teman, ayah, dan saudara bagi saya. Ia dapat merobek-robek Anda dan benar-benar membuat kami mengganti baju," kata Materazzi.
"Dirinya mengetahui tombol mana yang tepat untuk ditekannya dan Anda akan melihat hasil tindakannya," ucap pria berusia 46 tahun itu melanjutkan.
Materazzi pun mengatakan dirinya sangat menghormati dan menghargai pelatihnya saat membela Inter Milan karena suatu alasan.
"Pada dasarnya saya berhenti bermain sepak bola dengannya dikarenakan hubungan yang kami lakukan atas dasar rasa percaya dan hormat," ujar Materazzi dilansir dari sumber yang sama.
"Saya tahu bahwa saya mungkin hanya perlu memainkan satu pertandingan, tetapi Mourinho sangat menghargai saya," tutur bek yang dadanya ditanduk Zinedine Zidane di laga final Piala Dunia 2006 antara Italia dan Prancis ini.
Hubungan yang baik antara keduanya mampu membantu Inter Milan meraih puncak kejayaannya pada musim 2009-2010.
Mourinho dan Materazzi berhasil meraih treble winners dengan memenangi Liga Champions, Liga Italia, dan Coppa Italia.
\\
\\
\\