GLENN FREDLY MENINGGAL DUNIA
Mengenang Jejak Glenn Fredly di Batam, Suami Mutia Ayu Pukau Turis Singapura saat Bajafash 2018
Musisi Glenn Fredly telah tiada, namun ia meninggalkan kesan mendalam bagi pecinta musik, termasuk di Batam.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Musisi Glenn Fredly telah tiada, namun ia meninggalkan kesan mendalam bagi pecinta musik, termasuk di Batam.
Sebagai musisi kondang, Glen Fredly pernah tampil memukau di Bajafash 2018 di Batam.
Glenn Fredly meninggal dunia, Rabu (8/4/2020) petang.
Sejumlah artis menuliskan ucapan duka cita untuk sang penyanyi.
Penyanyi Glenn Fredly dikabarkan meninggal dunia, Rabu (8/4/2020).
Sejumlah artis mengabarkan meninggalnya Glenn Fredly.
• Kata Manis Glenn Fredly Untuk Mutia Ayu di Momen Ulang Tahun, Diucapkan 4 Hari Sebelum Meninggal
"Istirahat lah dengan tenang, Glenn Fredly," tulis sutradara Joko Anwar di akun twitternya.
Akun Bilboard Indonesia juga mengabarkan meninggalnya Glenn Fredly.
"Berita duka kembali datang di dunia musik Indonesia.
Glenn Fredly Deviano Latuihamallo meninggal dunia hari ini, Rabu, 8 April 2020. Ia menghembuskan nafas terakhir di usianya yang ke-44 tahun.
Kabar duka ini dikonfirmasi oleh sahabat dekat sekaligus rekan seprofesinya, Tompi.
Terima kasih untuk semua karya-karyamu. Selamat jalan, Glenn Fredly," tulis akun tersebut.
Dua tahun lalu Glenn Fredly tampil memukau di The Bajafash 2018 di Batam View Beach Resort.
Glenn Fredly melantunkan lagu-lagu khasnya, dimulai dri Cukup Sudah, You Are My Everything, I Miss You but I Hate you, Kisah Romantis dan dipungkasi dengan duet bersama Amelia Ong pada lagu Cinta dan Rahasia.
Ia juga sempat memuji pantai-pantai di Batam yang cantik dan eksotik.
"Lautnya biru, jernih. Sumpah keren," ujarnya.
Bajafash 2018 digelar dalam dua hari, setidaknya ada empat hal menarik yang diburu wisatawan yang mayoritasnya berasal dari Singapura dan Malaysia itu.
Pertama, Bajafash 2018 menyajikan pertunjukan spektakuler yang dimeriahkan musisi jazz profesional dari berbagai negara. Dari Indonesia ada Glenn Fredly dan Baku Cakar, Balawan dan Batuan Etnik, Syaharani serta Soukma.
Dari Malaysia, ada penyanyi legendaris Khadijah Ibrahim, Siel dan Slef Trio. Dari Singapura, ada Rudy Djoe. Itu belum termasuk Steve Thornton dari USA dan Janine Annice dari UK.
Nomor duanya, ada klinik musik bertajuk “Music Camp” dengan mentor ternama. Di sini para peserta dari berbagai negara bisa melihat langsung para mentor beraksi memainkan alat musik di hadapan mereka pada saat jam session. Nama besar seperti Indro Hardjodikoro (jazz Bass Class), Balawan (Jazz Guitar Class), Andy Gomez (Jazz Piano Class), Zahid Ahmad (Drum Class), Azmi HairudinSaxophone Class), Stan Calvin (Tabla & Music Apps), selalu setia menemani.
Peserta juga bisa menggali ilmu dari Steve Thornton yang berasal dari USA (Percussions Class). Kegiatan music camp berlangsung dua hari dan ditutup dengan sajian sunset jazz.
Nomor tiganya, ada fashion show dari designer berbakat. Koleksi-koleksi terbaik dari Chossy Latu, Arturro dari Seminyak Bali, Wieke Dwiharti, Didit Jarit, Anda Nasution, Decy Tyramona, ikut ditampilkan ke hadapan wisatawan.
Dan nomor empatnya, ada dialog terbuka tentang industri musik dan fashion Asia Tenggara. Hasilnya? Ada komitmen dari para pihak pengambil kebijakan termasuk negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura untuk bersatu dan bekerjasama melahirkan solusi-solusi untuk peningkatan industri kreatif.
Kini Glenn Fredly telah tiada. Namun karya dan suaranya akan terus dikenang. Selamat jalan Glenn.(*)