VIRUS CORONA DI BATAM
Seorang ABK Berstatus PDP dan 39 Lainnya OTG di Batam, KM Kelud Bakal Portstay di Pelabuhan Belawan
KM Kelud yang saat ini bertolak ke Belawan Sumatera Utara setibanya di sana berencana akan melakukan portstay terhadap KM Kelud.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Sebanyak 94 crew atau Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Motor (KM) Kelud, Minggu (12/3/2020) menjalani proses tes cepat atau rapid test.
Dari pemeriksaan tersebut didapati 54 orang ABK dinyatakan non reaktif dari hasil pemeriksaan rapid test tersebut dan statusnya dijadikan orang tanpa Gejala (OTG)
Sedangkan 40 orang lainnya dinyatakan reaktif dari hasil rapidtes tersebut dengan rincian sebanyak 39 Orang berstatus OTG.
Mereka dibawa ke RS Khusus Infeksi Covid-19 di Pulau Galang untuk menjalani proses observasi dan 1 orang yang reaktif dan memiliki Gejala peneomia covid 19 dirujuk ke rumah sakit BP Batam dengan status PDP.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI (Persero), Yahya Kuncoro dalam siaran persnya, Senin (13/4/2020) menyatakan KM Kelud yang saat ini bertolak ke Belawan Sumatera Utara setibanya di sana berencana akan melakukan portstay terhadap KM Kelud.
• Hasil Rapid Test 40 Awak KM Kelud Reaktif, Diisiolasi di RS Darurat Covid-19, 1 Orang di RSBP Batam
"Hal tersebut dilakukan karena adanya satu orang petugas kapal yang teridentifikasi sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP)," sebut Yahya.
Yahya juga menyebutkan sebelum adanya pandemi Covid-19 seluruh petugas kapal telah diinstruksikan untuk meningkatkan kewaspadaan serta menjalankan seluruh SOP Kesehatan sesuai arahan dari Kemenkes RI.
Manajemen juga telah melengkapi seluruh petugas kapal dengan APD serta membekali multivitamin sebagai upaya dalam meningkatkan imunitas para ABK.
"Kami juga telah memberikan imbauan dan menginstruksikan kepada seluruh petugas kapal terkait kesehatan selama masa pandemi covid-19," ujarnya.
Yahya juga menegaskan kepada seluruh otoritas di Pelabuhan untuk menerapkan protokol penanganan covid-19 sesuai arahan Pemerintah.
"Kami mengharap kerjasama berbagai pihak untuk meningkatkan pengawasan terhadap penumpang. Dimulai dari screening masuknya penumpang di terminal pelabuhan sampai dermaga sebagai awal dari upaya pencegahan penyebaran covid-19 di atas kapal," jelasnya.
Selain itu, himbauan juga disampaikan kepada seluruh calon penumpang untuk benar-benar memastikan kondisi kesehatan sebelum berpergian dengan kapal PELNI.
"Mengingat situasi yang terjadi saat ini, kami menghimbau kepada penumpang untuk memastikan kesehatan sebelum melakukan perjalanan. Jika sakit, diharapkan kebijaksanaan penumpang untuk tidak memaksakan keberangkatan. Penumpang dapat menunda perjalanan dengan melakukan pembatalan tiket dan uang pembelian tiket akan dikembalikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku," sebut Yahya.
Sebagai bentuk antisipasi pencegahan penyebaran Covid-19, mulai 12 April 2020 PELNI mewajibkan seluruh penumpangnya untuk menggunakan masker selama berada di atas kapal.
Selain itu, PELNI secara konsisten menjalankan pengukuran suhu tubuh bagi seluruh penumpang sebelum naik ke atas kapal. (TRIBUNBATAM.ID/ALAMUDIN)