VIRUS CORONA DI KARIMUN
Ada Gejala Sakit, 3 Penumpang KM Kelud yang Dikarantina di Karimun Di-Rapid Test, Hasilnya Negatif
3 penumpang KM Kelud yang ikut dikarantina di SMPN 2 Binaan dites pakai rapid test karena menunjukkan gejala sakit. Hasilnya diketahui negatif
Editor:
Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/ISTIMEWA
Tim Gugus Tugas Covid-19 memeriksa warga Karimun yang dikarantina di SMP Negeri 2 Tebing.
TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Sebanyak 57 warga Kabupaten Karimun masih menjalani karantina di SMP Negeri 2 Binaan. Dari puluhan orang tersebut, sebanyak 42 orang diantaranya merupakan penumpang KM Kelud dan 15 lainnya adalah warga Karimun yang baru pulang dari Malaysia.
Saat ini mereka masih dipantau oleh Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Karimun. Mereka masih akan menjalani karantina selama 10 hari kedepan di SMP Negeri yang terletak di Bato Kecamatan Tebing itu.
Kepala Dinas Kesehatan Karimun Rachmadi mengatakan kebanyakan kondisi warga yang sedang dikarantina baik.
"Kondisi mereka sehat. Mudah-mudahan saja sampai akhir karantina kondisi mereka baik," katanya, Selasa (14/4/2020).
Rachmadi menyebutkan tiga penumpang KM Kelud dites menggunakan rapid test karena menunjukkan adanya gejala sakit.
"Ada tiga orang yang kita periksa rapid test dan hasilnya non reaktif. Pemeriksaan kita lakukan karena ditemukan adanya sedikit gejala, sehingga sebagai langkah antisipasi dilakukan rapid test," terangnya.
Rachmadi menambahkan, sebelum selesai masa karantina, petugas akan melakukan pemeriksaan rapid test terhadap 42 penumpang KM Kelud.
"Sekarang kita prioritaskan yang ada gejala dulu. Sisanya karena belum menunjukkan gejala, nanti sebelum selesai karantina kita lakukan rapid test," ujarnya.
Dikarantina
Puluhan penumpang KM Kelud yang turun di Kabupaten Karimun menjalani karantina di SMP Negeri 2 Binaan, Kecamatan Tebing. Diketahui penumpang KM Kelud yang turun di Pelabuhan Tanjungbalai Karimun pada Minggu (12/4/2020) malam itu sebanyak 44 orang.
Mereka terdiri dari 42 dewasa dan anak-anak, serta dua balita.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun Rachmadi membenarkan pemberlakuan karantina bagi para penumpang KM Kelud tersebut.
"Ada 42 penumpang KM Kelud (tambah 2 balita) yang masuk karantina mulai malam tadi," katanya, Senin (13/4/2020).
Rachmadi mengatakan, saat ini para penumpang tersebut belum ditetapkan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP).
"Belum ada yang ditetapkan sebagai ODP," sebutnya.
Dalam masa karantina, para penumpang yang seluruhnya merupakan warga Kabupaten Karimun itu terus dipantau kesehatannya.
"Kalau ada gejala ke arah Covid baru kita tetapkan ODP," ujar Rachmadi.
Karantina tersebut diberlakukan sebagaimana kebijakan yang diambil Pemerintah Kabupaten Karimun. Dimana para penumpang yang datang dari luar negeri serta daerah terjangkit seperti Jawa akan langsung dikarantina.
Turun di Karimun
Sebanyak 44 penumpang KM Kelud dari Tanjung Priok turun di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.
Kapal milik PT Pelni tersebut lego jangkar sekitar 1 mil di perairan depan Tanjungbalai Karimun pada Minggu (12/4/2020) malam sekira pukul 23.35 WIB. Memang kapal seukuran KM Kelud tidak dapat merapat ke pelabuhan Tanjungbalai.
"Kapalnya dari Batam. Setelah ini langsung berangkat lagi ke Belawan," kata seorang petugas di Pelabuhan Tanjungbalai Karimun.
Penumpang KM Kelud yang turun di Karimun terdiri dari 42 dewasa dan anak-anak, serta dua balita.
Para penumpang tersebut dijemput menggunakan dua kapal milik Kemenhub RI, yaitu Kapal LCT Gandha Nusantara 07 dan LCT Gandha Nusantara 08.
Satu persatu penumpang turun. Para penumpang dan barang bawaan mereka disemprot petugas menggunakan cairan disinfektan.
Selanjutnya para penumpang dibawa ke dermaga pelabuhan secara bertahap. Mereka kemudian dibawa ke SMP Negeri 2 Binaan Karimun di Kecamatan Tebing menggunakan bus milik Pemkab Karimun, untuk dikarantina.
Dari informasi awal yang diperoleh, para penumpang KM Kelud asal Kabupaten Karimun itu akan menjalani karantina selama beberapa hari.
Rencananya pada Senin (13/4/2020), Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Karimun akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap mereka.
Dikarantina
Puluhan penumpang KM Kelud yang turun di Kabupaten Karimun menjalani karantina di SMP Negeri 2 Binaan, Kecamatan Tebing. Diketahui penumpang KM Kelud yang turun di Pelabuhan Tanjungbalai Karimun pada Minggu (12/4/2020) malam itu sebanyak 44 orang.
Mereka terdiri dari 42 dewasa dan anak-anak, serta dua balita.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun Rachmadi membenarkan pemberlakuan karantina bagi para penumpang KM Kelud tersebut.
"Ada 42 penumpang KM Kelud (tambah 2 balita) yang masuk karantina mulai malam tadi," katanya, Senin (13/4/2020).
Rachmadi mengatakan, saat ini para penumpang tersebut belum ditetapkan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP).
"Belum ada yang ditetapkan sebagai ODP," sebutnya.
Dalam masa karantina, para penumpang yang seluruhnya merupakan warga Kabupaten Karimun itu terus dipantau kesehatannya.
"Kalau ada gejala ke arah Covid baru kita tetapkan ODP," ujar Rachmadi.
Karantina tersebut diberlakukan sebagaimana kebijakan yang diambil Pemerintah Kabupaten Karimun. Dimana para penumpang yang datang dari luar negeri serta daerah terjangkit seperti Jawa akan langsung dikarantina.
Turun di Karimun
Sebanyak 44 penumpang KM Kelud dari Tanjung Priok turun di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.
Kapal milik PT Pelni tersebut lego jangkar sekitar 1 mil di perairan depan Tanjungbalai Karimun pada Minggu (12/4/2020) malam sekira pukul 23.35 WIB. Memang kapal seukuran KM Kelud tidak dapat merapat ke pelabuhan Tanjungbalai.
"Kapalnya dari Batam. Setelah ini langsung berangkat lagi ke Belawan," kata seorang petugas di Pelabuhan Tanjungbalai Karimun.
Penumpang KM Kelud yang turun di Karimun terdiri dari 42 dewasa dan anak-anak, serta dua balita.
Para penumpang tersebut dijemput menggunakan dua kapal milik Kemenhub RI, yaitu Kapal LCT Gandha Nusantara 07 dan LCT Gandha Nusantara 08.
Satu persatu penumpang turun. Para penumpang dan barang bawaan mereka disemprot petugas menggunakan cairan disinfektan.
Selanjutnya para penumpang dibawa ke dermaga pelabuhan secara bertahap. Mereka kemudian dibawa ke SMP Negeri 2 Binaan Karimun di Kecamatan Tebing menggunakan bus milik Pemkab Karimun, untuk dikarantina.
Dari informasi awal yang diperoleh, para penumpang KM Kelud asal Kabupaten Karimun itu akan menjalani karantina selama beberapa hari.
Rencananya pada Senin (13/4/2020), Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Karimun akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap mereka.
(tribunbatam.id/Elhadif Putra)
Rekomendasi untuk Anda