VIRUS CORONA DI BATAM
JADI Pasien Corona Pertama Sembuh di Batam, Yusilfa Yeni Ungkap Rahasia Perawatan Selama di RSBP
Yusilfa Yeni (57) akhirnya bisa bernafas lega setelah dinyatakan sembuh dari infeksi covid-19. Simak cerita dia selama dirawat di RSBP Batam.
Penulis: Beres Lumbantobing |
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Yusilfa Yeni (57) akhirnya bisa bernafas lega setelah dinyatakan sembuh dari infeksi covid-19.
Wanita ini sekaligus menjadi pasien positif corona pertama di Batam yang berhasil sembuh setelah 5 pasien meninggal dunia dengan penyakit yang sama.
Lantas, bagaimana hari-hari yang dilalui Yeni selama berada di ruang isolasi RSBP Batam hingga berhasil sembuh?
• Pasien Covid-19 Kasus 18 Masih Keluarga Pasien 06 dan 14, Ini Riwayat 3 Kasus Baru di Tanjungpinang
Yeni mengaku selama dirawat di sana, dia selalu diberikan makanan bergizi, diberi obat, dicek kondisi kesehatannya selama 24 jam dipantau.
Namun yang paling penting agar cepat sembuh menurut Yeni adalah, selalu semangat dan banyak berdoa.
Dia selau optimis dan berpikir positif dan bertekad akan sembuh agar bisa bertemu keluarga.
"Saya bertekad sembuh dan melawan ini penyakit," kata Yeni menceritakan pengalaman masa-masa ia diisolasi.
Satu hal yang paling penting saat menjalani isolasi, tegas Yeni, jangan pernah merasa lemah dan putus asa.
“Keep smile dan jangan strees. Itu saja gak banyak kok," pesannya.
Intinya jangan lupa berdoa kepada Tuhan, dan percaya akan sembuh serta ikuti aturan yang dianjurkan dokter.
“Untuk teman-temanku yang masih dirawat kalian harus percaya akan sembuh, jangan stres dan tetap semangat,” katanya.
Begitu juga bagi warga Batam, dia juga berpesan untuk melawan Covid-19 tak boleh takut.
“Jangan pernah takut, dan tetap hidup sehat. Terimakasih kepada dokter, medis dan perawat yang telah merawat saya. Sekali lagi Terimakasih,” katanya.
Berulang kali Yeni menyampaikan rasa terimakasihnya pada tim medis RSBP Batam karena telah merawatnya dengan baik.
Selama dirawat intensif, dia justru mengaku tak pernah kenal dengan tim medisnya.
“Gimana mau kenal, wajah kan tak terlihat. Karena semua tertutup pakai APD yang digunakan, namun kita tahu nama dan ngobrol-ngobrol lah,” kata Yeni.
Meski awalnya menjalani isolasi, Yeni pernah syok tapi dia mengaku terhibur dengan para tim medis yang merawatnya.
“Perdana kan dirawat seperti ini, dokter pakai pakaian kayak robot, tak bisa keluar. Intinya berbeda dengan kehidupan sehari-hari jika di luar,” ungkap Yeni.
Selama diisolasi, Yeni mengaku tim medis selalu menghibur, bahkan sesama kita pasien Covid-19 yang menjalani perawatan saling memberikan semangat satu sama lain.
"Pasien dan medis begitu akrab. Saya sangat ingat itu, tuh..si Rafli dia paling lucu. Dari beberapa perawat yang bertugas Rafli itu paling lucu, dia selalu buat tertawa dan memberikan semangat, walau saya belum lihat wajahnya namun ingat sekali namanya,” ungkap Yeni.
Ketika ditanya apakah dia jenuh selama menjalani isolasi? Yeni mengaku justru tak pernah merasa jenuh.
“Tidak begitu jenuh ya. Keluarga juga sering telepon. Jadi saya kadang telponan dengan keluarga, anak, mereka banyak kasih kabar,” kata Yeni.
Dia mengaku anaknya yang sedang kuliah pascasarjana di Bandung disebut yang paling khawatir dengan kondisi ibunya dan setiap hari menelepon.
“Apa kabar mama, gimana kabarnya hari ini, begitu pedulinya mereka,” ucapnya.
• Pasien Pertama Sembuh di Batam Dipulangkan Sabtu (18/4), Perawat Hadiahkan Sekuntum Bunga
Lantas, apa reaksi Yeni sewaktu divonis positif corona?
"Kalau ditanya takut? Iya pastilah," kata Yeni mengawali ceritanya.
Apalagi, awal mula saya sakit kemudian dirawat hingga hasil pemeriksaan keluar tiba-tiba sudah dinyatakan positif Covid-19.
"Waktu itu saya syok, tapi siapa yang mau saya salahkan. Tidak ada kan? keluarga juga syok mendengarnya, banyak sanak saudara sempat heboh mendengar kabar saya," kata Yeni.
Waktu berjalan saya pun mulai menjalani perawatan isolasi di RSBP. (Tribunbatam.id/Beres Lumbantobing)