VIRUS CORONA DI ITALIA

Jumlah Infeksi Covid-19 di Italia Menurun, Bisnis Mulai Buka Lagi, Angka Kematian Masih Tinggi

Jumlah kasus infeksi Covid-19 di Italia telah menurun. Italia alami penurunan untuk pertama kalinya sejak terserang wabah virus Corona di negaranya.

ANDREAS SOLARO / AFP
Para pekerja medis membawa seorang pasien di bawah perawatan intensif ke rumah sakit sementara Columbus Covid 2 yang baru dibangun pada 16 Maret 2020 untuk para pasien coronavirus di Gemelli di Roma. 

TRIBUNBATAM.id, ROMA - Di tengah wabah virus Corona atau Covid-19 yang menyerang dunia, Italia memberikan kabar baik.

Jumlah kasus infeksi Covid-19 di Italia telah menurun.

Italia mengalami penurunan untuk pertama kalinya sejak negara itu terserang wabah virus Corona.

Ada 108.237 orang yang kini tengah di rawat di rumah sakit atau menjalani pemulihan di rumah, seperti diberitakan BBC.com, Selasa (21/4/2020).

Angka tersebut 20 lebih sedikit dari hari sebelumnya.

Memang angka penurunan terbilang sangat kecil.

Mantan Pemain Juventus Ini Sebut Pemain Bek Indonesia Berpeluang Setangguh Bek Italia, Ini Kuncinya

Namun, pemerintah setempat mengatakan keadaan ini sebagai simbol perkembangan yang positif.

Italia memiliki jumlah kasus Covid-19 tertinggi ketiga di dunia setelah Spanyol dan AS.

Pada hari Minggu, peningkatan kasus positif aktif di negara itu adalah 486.

"Untuk pertama kalinya, kami telah melihat perkembangan positif baru, jumlah saat ini positif telah menurun," kata kepala badan perlindungan sipil Angelo Borrelli kepada wartawan.

Pihak berwenang Italia menyebut angka-angka itu "sangat menggembirakan".

Jumlah orang yang saat ini terinfeksi virus Corona telah turun untuk pertama kalinya, itu adalah tonggak penting, meskipun faktanya tes yang dilakukan juga lebih sedikit dari hari sebelumnya.

Sementara jumlah infeksi menyebabkan optimisme, angka kematian setiap hari terbukti masih sangat tinggi.

Lebih dari 24.000 orang sejauh ini meninggal akibat virus Corona di Italia, menurut Johns Hopkins University yang berbasis di AS, yang melacak penyakit ini secara global.

Namun, karena orang yang meninggal di rumah atau di fasilitas perawatan tidak termasuk dalam angka pemerintah, banyak yang percaya bahwa angka kematian dan infeksi yang sebenarnya mungkin lebih tinggi daripada penghitungan resmi.

Halaman
1234
Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved