Benarkah Sosok Harun Masiku Sudah Meninggal Dunia? MAKI Ungkap 2 Kemungkinan Ini

Kesulitan menemukan Harun Masiku menjadi semacam pertanda bahwa buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sepertinya memang sudah meninggal

KPU.go.id
Buronan KPK Harun Masiku ke Singapura Melalui Bandara Soekarno Hatta, Penjelasan Imigrasi dan KPK 

TRIBUNBATAM.id - Buronan kelas kakap Harun Masiku diduga sudah meninggal dunia.

Kesulitan menemukan Harun Masiku menjadi semacam pertanda bahwa buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sepertinya memang sudah meninggal.

Dugaan Harun Masiku sudah meningal dunia ini datang dari Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI).

Namun dugaan tersebut berbeda dengan yang diyakini KPK. Lembaga anti rasuah itu yakin tersangka kasus suap pergantian antar-waktu (PAW) eks caleg PDIP Harun Masiku belum meninggal.

Pimpinan KPK Lili Pintauli Siregar menegaskan, pihaknya belum memiliki bukti kuat atas asumsi tersebut.

"Dalam bekerja sepanjang belum dapat dibuktikan (kematian Harun Masiku), maka KPK yakin mampu menemukan yang bersangkutan," kata Lili saat dihubungi, Kamis (23/4/2020).

Lili hanya bisa memastikan KPK terus melakukan pengejaran terhadap Harun Masiku.

Meski, saat ini negara tengah dirundung pandemi COVID-19.

"Terkait pengejaran HM, KPK tetap tiada henti mencari, mengoordinasikan dengan jajaran kepolisian. KPK tetap bekerja walau dalam kondisi sekarang," tutur Lili.

Sebelumnya, buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Harun Masiku diduga sudah meninggal dunia.

Dugaan tersebut datang dari Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI).

Koordinator MAKI Boyamin Saiman meyakini mantan caleg Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu sudah almarhum.

Karena, tidak ada informasi yang datang kepadanya terkait keberadaan Harun Masiku.

Boyamin kemudian membandingkan dengan informasi buronan KPK lainnya, yakni eks Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi.

MAKI, imbuhnya, selalu mendapat informasi soal Nurhadi dari informannya.

"Dasarku adalah (informan) Nurhadi hampir tiap minggu datang menemui aku dengan informasi-informasi baru."

"Lah, HM (Harun Masiku) tidak ada kabar apa pun."

"Kalau HM bersembunyi, pasti ada orang yang akan membocorkan ke aku," ujar Boyamin kepada Tribunnews, Rabu (22/4/2020).

"Selain itu aku juga mencoba cari-cari informasi ke jaringan bawah tanah yang selama ini aku bina, namun mentok tidak ada info HM," sambungnya.

Boyamin lantas memiliki dua kemungkinan atas 'raib'-nya Harun Masiku.

Pertama, Harun Masiku menyendiri di tengah hutan dan mati kelaparan.

"Kedua, emang sudah meninggal dunia ketika bersembunyi atau ketika disembunyikan oleh pihak-pihak lain," sebutnya.

Langkah lebih lanjut jika KPK tak kunjung menemukan Harun Masiku, MAKI akan segera melapor ke kepolisian.

"Jika 2 tahun tetap tidak muncul, maka harus dinyatakan meninggal."

"Serta saat itu KPK harus menerbitkan SP3 karena HM secara hukum telah meninggal," tutur Boyamin.

"Status meninggal setelah 2 tahun untuk kebaikan istri dan anaknya."

"Misal istri memungkinkan menikah lagi dan anak-anaknya bisa mewarisi harta HM."

"KPK yang hebat saja tidak mampu, berarti kesimpulannya adalah meninggal," tegasnya.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Lokataru Foundation Haris Azhar mengatakan, ada kemungkinan eks politikus PDIP Harun Masiku, sudah dibunuh.

Menurut dia, ada pilihan mengeksekusi tersangka kasus dugaan suap terkait pergantian antar-waktu anggota DPR periode 2019-2024 tu, yang dilakukan oleh oknum.

Dia mencontohkan kasus pembunuhan kepada mantan Ketua Presidium Dewan Papua (PDP) Theys Hiyo Eluay.

“Secara politis dalam political crime, dia bisa dieksekusi."

"Ada opsi itu, seperti Theys Eluay,” kata Haris dalam diskusi bertajuk ‘ Memburu Buron KPK’ di Ibis Tamarin, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020).

Dia menilai, awalnya upaya Harun Masiku melarikan diri karena keinginan diri sendiri.

Namun, kata dia, belakangan terdapat kekuatan di luar kapasitas untuk menghilangkan yang bersangkutan.

“Pasti kalau serapi ini, ada di luar kapasitas dia."

"Di masa awal, by choice, tetapi hari ini tidak ada yang tahu."

"Saya tidak bisa baca. Ini hilang,” kata mantan Ketua Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan tersebut.

Terakhir, Harun Masiku disebut berada di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian atau STIK-PTIK, pada Januari 2020.

Setelah itu, yang bersangkutan hilang bak ditelan bumi.

Dia menilai, pihak KPK juga terkesan tidak berupaya mencari pria asal Sulawesi Selatan tersebut.

“KPK tidak ngapa-ngapain dari kacamata publik."

"Ini dibiarkan. Jejak itu di PTIK, tetapi polisi tidak pernah buat pernyataan,” ujarnya.

Dia menambahkan, pilihan Harun Masiku menghilangkan atau dihilangkan masih terbuka.

“Bisa dua-duanya. Saya tidak investigasi. Dari info yang ada tetap ada dua potensi."

"Dua-duanya memungkinkan, dihilangkan atau menghilangkan diri,” tambahnya.

Haris Azhar mengatakan, harus ada usaha luar biasa untuk mencari Harun Masiku.

Menurut dia, harus ada ‘sentuhan tangan’ Presiden Joko Widodo untuk mencari dan menemukan Harun Masiku.

Dia menegaskan, Presiden jangan hanya memberikan keterangan kepada media massa, namun membiarkan KPK berjuang sendiri.

“Harusnya Presiden supaya tidak menjadi konsumsi statement belaka, harus memobilisasi sejumlah hal penting, unit penting, alat penting untuk bantu KPK,” paparnya.

Dia mengungkapkan alasan mengapa orang nomor 1 di Indonesia itu harus terlibat mencari Harun Masiku.

“Kenapa penting? Karena KPK ditunjuk di SK-nya."

"Dewas-nya ditunjuk Presiden KPK yang ada hari ini sentuhan tangan Presiden."

"Kental sekali, jangan habis ramai-ramai KPK berbulan-bulan, Presiden membela diri, KPK sekarang begitu kerja menghadapi situasi itu."

"Tidak mau woro-woro mengambil leadership dan policy,” ulasnya.

Dia mencontohkan keberhasilan Presiden Joko Widodo memerintahkan anak buahnya untuk membebaskan sandera dan membawa pulang terpidana kasus korupsi BLBI, Samadikun Hartono, yang sudah melarikan diri selama 13 tahun.

Dia menilai keberhasilan itu karena Presiden Jokowi memerintahkan alat negara untuk melakukan pencarian.

“Awali dengan lembaga negara. Ketemu buronan BLBI. Membebaskan sandera di tengah laut. Ada banyak cerita sebagai bangsa."

"Saya membagi tidak hanya skill, tetapi alat, ada leadership dan policy."

"Saya yakin dicari, tetapi cara mencari harus ada beda. Harus ada effort luar biasa,” bebernya.

Sebelumnya, buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Harun Masiku hingga kini belum juga ditemukan.

Berbagai spekulasi berkembang di tengah masyarakat terkait keberadaan mantan caleg PDIP ini.

Anggota Komisi III DPR Fraksi Demokrat Benny K Harman menyatakan terdapat tiga spekulasi terkait keberadaan Harun Masiku.

Ia menyebut satu dari tiga spekulasi itu antara lain Harun Masiku sudah ditembak mati.

Hal itu ia katakan dalam rapat kerja (raker) Komisi III DPR dengan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Senin (24/2/2020).

"Akibat situasi ini ada tiga spekulasi di tengah publik."

"Pak HM ini sudah ditembak mati, sangat mungkin," kata Benny di Ruang Rapat Komisi III DPR, Senayan, Jakarta.

Spekulasi berikutnya, kata Benny Harman, Harun Masiku disembunyikan oleh pihak tertentu sehingga sulit ditemukan apalagi ditangkap oleh aparat.

Spekulasi ketiga, Harun Masiku bersembunyi sendiri.

Namun, Benny Harman ragu alias tidak yakin bila Harun Masiku sembunyi sendiri.

Atas dasar itu, Benny meminta Menkumham Yasonna Laoly mengungkap di mana sebenarnya Harun Masiku saat ini.

Hal itu bertujuan agar tidak ada spekulasi lain.

Satu di antara upaya untuk mengungkap kasus Harun Masiku, Benny mengusulkan pembentukan Panitia Kerja (Panja) di Komisi III DPR agar kasus Harun Masiku diusut tuntas.

"Supaya tidak ada spekulasi, saya mohon di rapat ini rekomendasikan bentuk Panja."

"Supaya tuntas, supaya tidak ada dusta di antara kita," tegasnya. (Ilham Rian Pratama)

 
Artikel ini sudah tayang di Warta Kota.com dengan judul MAKI Duga Harun Masiku Sudah Meninggal, KPK Yakin Masih Bisa Temukan Sang Buronan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved